PRODUK GLOBAL, PENGALIHDAYAAN DAN LOGISTIK
Pendahuluan
Terdapat
lima masalah yang sering dihadapi perusahaan dalam menghadapi berkembanya
pasar global. Pertama, lokasi produksi, dengan pertimbanga perbedaan antarnegara dalam hal
fakror biaya, hambatan tarif, risiko politik, dan lainnya. Kedua, peran
strategis jangka panjang lokasi produksi luar negeri jika faktor berubah.
Ketiga, produksi yang dilakukan sendiri atau dilakukan dengan pengalihdayaan. Keempat, pengelolaan rantai
pasok global. Dan kelima, pengelolaan
logistik global. Li & Fung, perusahaan yang dibahas dalam studi kasus di
atas merupakan salah satu alternatif dari permasalahan-permasalahan pasar global
tersebut. Li & Fung memindai jaringan global sekitar 7,500 pemasok yang
berlokasi di 40 negara. Li & Fung dalam bisnisnya memutuskan lokasi yang
tepat untuk memproduksi suatu barang dan
kuantitasnya. Dalam mengambil keputusan ini terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi diantaranya biaya tenaga kerja, hambatan perdagangan, biaya transportasi, dan kualitas
produk.
Strategi, Produksi, dan Logistik
Terdapat dua
alasan mengapa produksi dan logistik dilakukan secara internasional. Pertama,
untuk menurunkan biaya peciptaan nilai, dan kedua, untuk menambah nilai dengan
melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Produksi meliputi baik layanan
maupun kegiatan manufakturing yang akan menghasilkan jasa atau produk fisik.
Sedangkan logistik adalah kegiatan yang mengendalikan perpindahan bahan fisik
melalui rantai nilai, dari pengadaan ke
produksi dan ke dalam distribusi. Kedua hal ini berkaitan erat karena
kemampuan perusahaan untuk melakukan
kegiatan produksi secara efisien bergantung pada pasokan tepat waktu atas input bahan
berkualitas tinggi, dimana yang bertanggung
jawab adalah logistik. Fungsi produksi dan logistik perusahaan
internasional memiliki sejumlah tujuan strategis. Pertama, untuk menurunkan
biaya dengan menyebarkan kegiatan
produksi ke berbagai lokasi di seluruh dunia di mana setiap keguatan
dapat dilakukan secara efisien sehingga dapat menurunkan biaya. Biaya juga
dapat dipotong dengan mengurangi jumlah persediaan dan meningkatkan jumlah perputaran persediaan. Tujuan kedua ialah untuk
meningkatkan mutu produk dengan menghilangkan
produk cacat dari rantai pasok dan proses manufakturing. Tujuan ini
dicapai dengan peningkatan kendai mutu dengan cara:
- Meningkatkan produktivitas karena waktu tidak terbuang memproduksi produk-produk berkualitas rendah yang tidak dapat dijual, sehingga biaya per unit akan berkurang.
- Menurunkan biaya pembuatan ulang dan biaya sisa yang berkaitan dengan produk cacat.
- Mengurangi biaya garansi dan waktu yang terkait dengan memperbaiki produk cacat. Alat utama yang saat ini marak digunakan untuk peningkatan mutu produk adalah metodologi six sigma.
Metodologi
ini adalah turunan langsung dari falsadah manajemen kualitas total atau dikenal
dengan total quality management (TQM). Dalam TQM telah diidentifikasi sejumlah
langkah yang harus menjadi bagian dari setiap program. Manajemen harus mengakui
falsafah bahwa kesalahan, cacat,dan
bahan-bahan berkualitas rendah tidak dapat diterima dan harus
dihilangkan. Standar kerja dalam TQM tidak hanya didefinisikan sebagai angka
atau kuota, tetapi juga mencakup standar kualitas untuk meningkatkan output produksi
yang bebas cacat. Adapun hubungan antara
kualitas dan biaya digambarkan di bawah ini:
Six Sigma adalah
falsafah berbasis statistik yang bertujuan untuk mengurangi cacat, meningkatkan
produktivitas, menghilangkan pemborosan, dan memotong seluruh biaya perusahaan.
Pada six sigma, proses produksi akan 99.99966 persen akurat, dengan hanya 3.4
unit cacat per 1 juta unit. Standar kesempurnaan kualitas six sigma adalah
tujuan yang berusaha dicapai untuk mencoba meningkatkan kualitas produk dan
produktivitasnya. Selain six sigma terdapat standar lain untuk mendefinisikan
mutu. Salah satunya adalah ISO 9000 yang diterapkan di Uni Eropa. Selain
menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas, fungsi produksi dan logistik
memiliki tujuan lain. Tujuan tersebut adalah pertama, untuk memenuhi tuntutan
tanggapan lokal. Yaitu tekanan untuk mendesentralisasikan kegiatan produksi
ke pasar nasional atau regional utama di
mana perusahaan melakukan bisnis atau melaksanakan proses manufakturing yang
fleksibel yang memungkinkan perusahaan
untuk meyesuaikan produk yang keluar dari pabrik sesuai dengan pasar di mana barang tersebut dijual. Kedua,
ialah merespon dengan cepat perubahan permintaan pelanggan. Ketika permintaan konsumen rentan terhadap
pergeseran yang besar dan tak terduga, perusahaan yang dapat beradaptasi paling cepat
menanggapi pergeseran ini akan mendapat keuntungan.
Menentukan Lokasi Produksi
Menentukan
lokasi dalam bisnis internasional merupakan salah satu pertimbangan penting yang harus ditentukan. Lokasi produksi
yang tepat dapat meminimalkan biaya
sehingga meningkatkan kualitas produk. Beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan lokas produk: faktor Negara, faktor teknologi,
dan faktor produk.
Faktor Negara
Menentukan
lokasi produksi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa aspek, seperti ekonomi politik,
budaya, dan biaya faktor relatif yang
berbeda setiap negara. Perusahaan harus dapat mempertimbangkan secara
detail, dimana menentukan lokasi produksi yang bersifat kondusif untuk kinerja
kegiatan. Hal yang juga penting pada industri tertentu adalah adanya
konsentrasi global dari kegiatan dari kegiata-kegiatan di lokasi tertentu.
Peran eksternalitas lokasi dalam memengaruhi keputusan investasi asing
langung.. Ekesternalitas tersebut dapat memainkan peran penting dalam
menentukan tempat untuk melakukan kegiatan manufacturing. Misalnya, karena
adanya kelompok pabrik semikonduktor di Taiwan, jumlah tenaga kerja dengan
pengalaman dalam bisnis semikonduktor di Taiwan, jumlah tenaga kerja dengan
pengalaman dalam bisnis semikonduktor telah berkembang. Selain itu, pabrik
telah menarik sejumlah industry pendukung, seperti produsen modal peralatan
semikonduktor dan silicon, yang telah mendirikan fasilitas di Taiwan agar
berada dekat dengan pelanggannya. Perbedaan faktor biaya relatif, ekonomi
politik, budaya dan eksternalitas lokasi adalah hal yang penting, teteapi ada
beberapa faktor yang memiliki pengaruh
besar dalam menentukan lokasi produk. Biaya transportasi dan aturan
perundang-undagan mengenai investasi langsung luar negeri dapat memperngaruhi
dalam penentuan lokasi. Selain itu,
pergerakan nilai mata uang pada masa depan juga dapat mempengaruhi dalam
penentuan lokasi. Perubahan negative dalam nilai tukar dapat dengan cepat mengubah daya tarik suatu
negara sebagai basis manufacturing. Apresiasi mata uang dapat mengubah lokasi
murah menjadi lokasi berbiaya tinggi.
Sebagai contoh, banyak perusahaan Jepang menghadapi masalah pada tahun 1990an-2000an. Nilai yen yang
relatif rendah di pasar valuta asing
pada tahun 1950-1980 memperkuat posisi Jepang sebagai lokasi produksi
yang murah. Tetapi, pada 1980-1990an, apresiasi stabil yen terhadap dolar AS
meningkatkan biaya dolar per produk yang diekspor ke Jepang, membuat Jepang
menjadi kurang menarik sebagai lokasi manufacturing. Oleh karena itu, banyak perusahaan Jepang memindahkan lokasi
manufacturing mereka ke Negara-negara di Asia Timur untuk menurunkan biaya.
Faktor Teknologi
Teknologi
merupakan salah satu faktor penting dalam memutuskan penetuan suatu lokasi
produk. Misalnya keterbatasan teknologi, perusahaan memiliki keterbatasn untuk
melakukan manufacturing. Atau dengan teknologi, menjadika suatu perusahaan
dapat meningkatkan produksi sehingga dapat meminimalkan biaya dan memaksimalkan Value dari produknya.
Terdapat tiga karakteristik teknologi manufacturing: tingkat biaya tetap, skala
efisien minimum, dan fleksibilitas teknologi. Biaya Tetap Biaya tetap
mendirikan pabrik yang tinggi menjadikan suatu perusahaan harus melayani pasar
dunia yang hanya dari satu lokasi atau sedikit lokasi. Sebaliknya, tingkay
biaya tetap yang relative rendah dapat membuat aktivitas produksi di beberapa lokasi sekaligus menjadi ekonomis
untuk dilakukan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih mengakomodasi
tuntutan untuk tanggapan lokal. Berproduksi di beberapa lokasi juga dapat
membantu perusahaan terhindar dari terlalu bergantung pada satu lokasi. Menjadi
terlalu bergantung pada satu lokasi sangat berisiko dalam dunia dengan kurs
mengambang. Banyak perusahaan menyebarkan pabrik mereka ke
lokasi yang
berbeda sebagai “lindung nilai nyata” terhadap gerakan mata uang yang
berpotensi merugikan.
Skala
Efisien Minimum Skala efisien minimum (minimum efficient scale) adalah tingkat
skala output dimana suatu pabrik harus beroperasi untuk mewujudkan seluruh
ekonomi skala utama tingkat pabrik
Implikasi
dari konsep ini: Semakin besar skala efisien minimum suatu pabrik relatif
terhadap total permintaan global, semakin besar alasan untuk melakukan
sentralisasi produksi dalam satu lokasi atau sedikit lokasi. Atau ketika skala
efisien minimum produksi relative rendah terhadap perminaan global, akan lebih
ekonomis jika berproduksi di beberapa lokasi. Misalnya, skala efisien minimum
suatu pabrik untuk memproduksi computer pribadi adalah sekitar 250.000 unit per
tahun, sedangkan total permintaan global melebihi 35 juta unit per tahun.
Rendahnya tingkat skala efisien minimum dalam kaitannya dengan total
permintaan global membuatnya layak secara ekonomis bagi perusahaan
seperti perusahaan Dell untuk memproduksi PC di berbagai lokasi.
Manufakturing
Fleksibel dan Kustomisasi Massal
Istilah
teknologi manufacturing fleksibel (flexible manufacturing technology) atau yang
sering disebut produk ramping (lean production) mencakup berbagai teknologi manufakturing
yang dirancang untuk
- Mengurangi waktu persiapan untuk peralatan yang rumit 2.
- Meningkatkan pemanfaatan tiap-tiap mesin melalui penjadwalan yang lebih baik 3.
- Meningkatkan kendali mutu pada semua tahap proses manufacturing
Teknologi
manufacturing fleksibel ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan lebih
banyak variasi produksi akhir dengan biaya per unit pada satu waktu dapat
dicapai melalui produksi massal output yang
terstandarisasi. Adopsi teknologi manufacturing yang fleksibel sebenernya dapat
meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya per unit disbanding produksi massal
output terstandarisasi.
Istilah kustomisasi massal (mass customization) telah diciptakan untuk
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan teknologi manufacturing
yang fleksibel untuk merekonsiliasi dua tujuan yang pernah dianggap tidak
kompatibel yakni biaya rendah dan kustomisasi produk Salah satu contoh
teknologi manufacturing yang fleksibel yang paling terkenal, system produksi
Toyota. Sistem ini menjadikan Toyota menjadi perusahaan mobil paling efisien di dunia. Ohno Taiichi salah
satu insinyur Toyota pengembang system manufacturing fleksibel “menyatakan
bahwa produksi massal yang diterapkan dalam membuat mobil adalah kurang tepat.
Dia melihat banyak masalah dengan produksi massal yakni,
- Tahap produksi yang panjang membuat persediaan menjadi melimpah yang harus disimpang di gudang.
- Jika terjadi kesalahan pengaturan pada mesin pada awal tahapan, proses produksi yang panjang mengakibatkan cacat produksi dalam jumlah besar 3.
- Sistem produksi massal tidak dapat mengakomodasi preferensi konsumen untuk keragaman produk.
Toyota
dengan menerapkan lean production membuat produksi kecil berjalan ekonomis,
yang memungkinkan Toyota untuk merespon lebih baik terhadap kebutuhan konsumen
untuk keragaman produk. Volume produksi kecil juga menghilangkan kebutuhan
untuk pengadaan persediaan besar sehingga mengurangi biaya pergudangan. Volume
produk kecil dan berkurangnya persediaan
berarti bahwa suku cadang yang cacat produksi hanya terjadi dalam jumlah kecil dan segera memasuki proses
perakitan. Hal ini mengurangi sampah dan membantu menelusuri kembali jejak
cacat ke sumbernya untuk memperbaiki
permasalahan yang menyebabkannya.
Sel mesin
fleksibel(flexible machine cells) adalah teknologi manufaktur fleksibel lain
yang umum digunakan. Sebuah sel mesin fleksibel adalah pengelompokan berbagai jenis mesin, penanganan bahan umum,
dan pengendali sel terpusat (komputer). Manfaat utama dari sel mesin fleksibel
adalah peningkatan utilitas dan
pengurangan barang setengah jadi (yaitu, stok produk sebagian jadi – work
in progress). Peningkatan utilitas
kapasitas timbul daripengurangan waktu persiapan dan dari aliran produksi
terkoordinasi yang dikendalikan computer antarmesin produksi, yang menghilangkan kemacetan.
Ketatnya koordinasi antarmesin juga mengurangi persediaan barang setengah jadi.
Hal ini meningkatkan efisiensi dan menghasilkan biaya yang lebih rendah. Sistem
teknologi manufacturing fleksibel sangat menguntungkan untuk bisnis
internasional karena mambantu perusahaan untuk menyesuaikan produk untuk pasar di berbagai Negara yang berbeda.
Pentingnya keuntungan ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Ketika teknologi
manufacturing fleksibel tersedia, perusahaan dapat memproduksi produksi yang
disesuaikan untuk berbagai pasar nasioanl dengan satu pabrik yang bertempat di
lokasi yang optimal. Dan ini dapat dilakukan tanpa menyerap penalty biaya yang
signifikan. Dengan demikian, perusahaan
tidak perlu lagi membangun fasilitas manufacturing di setiap pasar Negara yang besar untuk menyediakan produk
yang memenuhi selera dan preferensi
konsumen tertentu, bagian dari strategi lokalisasi.
Faktor
Produk
Rasio nilai terhadap
berat (value to weight )produk memengaruhi terhadap biayatransportasi. Terdapat
dua kategori,pertama,dimana barang tersebut mahal dan tidak berbobot terlalu
banyak - obat-obatan, komponen elektronik–memiliki persentase biaya transportasi yang relative
kecil terhadap biaya total.
Kedua, produk yang relative murah dengan memiliki bobot yang
beras – gula halus, bahan kimia tertentu, produk minyak bumi - sehingga jika
ada pengiriman memiliki persentase biaya
transportasi yang relative tinggi terhadap biaya total. Selain itu, fitur
produk yang universal juga memengaruhi dalam penentuan lokasi, apakah produk
melayani kebutuhan yang universal, kebutuhan yang sama di seluruh dunia. Hal
ini meningkatkan daya tarik untuk memusatkan produksi di lokasi yang optimal.
Menentukan Lokasi Fasilitas Produksi Terdapat dua strategi dasar untuk mencari
fasilitas produksi: memusatkannya di satu lokasi dan melayani pasar dunia dari
sana, atau mendesentralisasikannya di
berbagai lokasi regional atau nasional yang dekat dengan pasar utama.
Konsentrasi
produk terjadi ketika:
- Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik, dan budaya memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara.
- Hambatan perdagangan rendah.
- Eksternalitas yang muncul dari pemusatan seperti kesukaan perusahaan di lokasi tertentu.
- Nilai tukar mata uang yang dianggap penting diharapkan tetap relative stabil
- Teknologi produksi memiliki biaya tetap yang tinggi dan skala efisien minimum yang relative tinggi terhadap permintaan global, atau teknologi manufacturing fleksibel yang ada.
- Rasio nilai terhadap berat produk yang cukup tinggi
- Produk menyajikan kebutuhan universal Sebaliknya, desentralisasi produksi akan tepat ketika:
- Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik , dan budaya tidak memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara
- Hambatan perdagangan yang tinggi
- Lokasi eksternalitas tidak penting
- Diperkirakann terjadi volatilitas nilai tukar mata uang yang dianggap penting
- Teknologi produksi memiliki biaya tetap rendah dan skal efisien minimum yang rendah, dan teknologi manufacturing fleksibel tidak tersedia
- Rasio nilai terhadap berat produk cukup rendah
- Produk tidak melayani kebutuhan yang universal (yaitu, terdapat perbedaan yang signifikan dalam selera dan pereferensi konsumen antarnegara)
Peran Strategis Pabrik Asing
Awalnya,
banyak pabrik asing didirikan di tempat yang memiliki biaya tenaga kerja yang
rendah. Peran strategis mereka biasanya adalaah untuk menghasilkan produk
padat karya dengan biaya serendah mungkin. Misalnya, pada 1970-an, banyak
perusahaan komputer dan bisnis peralatan telekomunikasi AS mendirikan
pabrik di sepanjang Asia Tenggara untuk memproduksi komponen elektronik,
seperti papan sirkuit dan semikonduktor, dengan biaya serendah mungkin. Mereka
meletakkan pabrik-pabrik mereka di negara-negara, dseperti Malaysia, Thailand
dan Singapura justru karena
masig-masing negara menawarkn kombinasi menarik dari biaya tenaga kerja rendah,
infrastruktur yang memadai, dan rezim pajak serta perdagangan yang menguntungkan. Awalnya,
komponen yang diproduksi oleh
pabrik-pabrik ini dirancang di tempat lain dan produk akhir dirakit
ditempat lain. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, peran strategis dari
beberapa pabrik ini telah berkembang
mereka telah menajdi pusat penting untuk desain dan perakitan akhir dari suatu
produk pasar global. Berikut adalah salah satu contoh masalah dari peran strategis pabrik asing yang dilakukan
oleh perusahaan Hewlett-Packard Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1960-an, HP
sedang mencari lokasi berbiaya murah di sekitar Asia untuk memprodukasi
komponen elektronik menggunakan proses padat karya. Perusahaan melihat beberapa
lokasi di Asia dan akirnya memilih Singapura srebagai lokasi pabrik pertamanya
pada 1970. Meskipun Singapura tidak memiliki
biaya tenaga kerja terendah di kawasan ini, biaya tersebut relatif rendah
dibandingkan Amerika Utara. Ditambah lagi, lokasinya Singapura memiliki beberapa manfaat lagiyang tidak dapat
ditemukan di banyak lokasi lain di Asia, tingkat oendidikan tenaga kerja
lokalnya tinggim bahasa inggris digunakan secara luas, pemerintah Singapura
tamoat stabil dan berkomitmen untuk pembangunan ekonomi serta negara-kota
tersebut memiliki salah satu infrastruktur yang lebih baik di wilayah Asia, termasuk jaringan
komunikasi dan transportasi yang baik dan perkembangan yang pesat pada industri
dan perdagangan. HP juga mengambil keuntungan dari pemerintah Singapura
mengenai paja, tarif, dan subsidi. Pada awal 1973, HP mengalihkan salah satu
basis, pembuatan kalkulator genggamnya dari Amerika Serikat ke Singapura.
Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya produksi, yang dapat dilakukan oleh
pabrik Singapura dengan cepat. Pada tahun 1980-an HP mengalihkan produksi
kalkulator genggam HP41C ke Singapura. Para manajer di pabrik Singapura diberi
tujuan substansial, yaitu mengurangi biaya produksi. Mereka berargumen bahwa
pengurangan biaya dapat dicapai hanya jika mereka diizinkan untuk mendesain
ulang produk sehingga dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah secara
keseluruha. Manajemen pusat HP setuju,
dan 20 insinyur dari fasilitas Singapura dipindahkan ke Amerika Serikat selama
satu tahun untuk belajar bagaimana merancang aplikadi-spesifik sirkuit terpadu. Mereka kemudian
membawa keahlian ini kembali ke Singapura dan mulai mendesain ulang HP41C.
Hasilnya sukses besar, dengan mendesain ulang produk, insinyur Singapura
mengurangi biaya manufakturing untuk HP41Csebesar 50%. Sehingga manajer
perusahaan HP sangat terkesan dengan kemajuan yang dibuat pabrik mereka
sehingga seluruh lini produksi kalkulator dialihkan ke Singapura pada tahun
1983. Dalam semua kasus, pabrik tersebut mendesain ulang produk dan sering kali
dapat mengurangi biaya per unit produksi lebih dari 30%. Bagaimanapun juga,
pengembangan dan desain awal dari semua
produk ini masih terjadi di Amerika Serikat. Sekarang, pabrok tersebut
dipandang sebagai “pabrik utama” dalam jaringan global HP, dengan tanggung
jawab utama tidak hanya untuk manufakturing,tetapi juga untuk pengembangan dan
desain dari keluarga ink-jet printer kecil yang ditargetkan untuk pasar Asia.
Migrasi naik seperti ini terjadi pada peran strategis pabrik-pabrik asing
mecuat karena banyak pabrik asing yang meningkatkan kemamouan mereka sendiri.
Peningkatan ini berasal dari dua sumber. Pertama,tekanan dari pusat untuk
memperbaiki struktur biaya pabrik dan/ atau menyesuaikan produk dengan tuntutan
konsumen di negara tertentu bisa memulai rantai peristiwa yang akhirnya
mengarah pada pengenmabangan kemampuan tambahan di pabrik itu. Sumber kedua dari
peningkatan kemampuan pabrik asing adalah meningkatnya faktor yang mendorong
kemauan produksi di negara di mana pabrik berada. Banyak negara yang dianggap
terbelakang dalam bidang ekonomi satu generasi yang lalau telah mengalami
perkembangan ekonomi yang pesat selama 20 tahun terakhir. Infrastruktur
komunikasi dan transportasi serta tingkat pendidikan penduduk meningkat. Ketika
negara-negara tersebut tidak memiliki infrastruktur canggih dibutuhkan untuk
mendukung desain canggih, pengembangan, dan operasi manufakturing, sering kali
hal ini tidak terjadi. Hal tersebut telah mempermudah pabrik-pabrik yang berbasis di negara-negara
ini untuk mengambil peran strategis yang lebih besar. Karena perkembangan
tersebut, banyak perusahaan internasional yang bergerak menjauhi sistem yang
memandang pabrik-pabrik asing mereka tidak lebih dari fasilitas manufakturing
murah dan menuju sistem yang memandang pabrik-pabrik asing sebagai pusat
keunggulan peran utama untuk mendesain dan membuat produk untuk melayani pasar nasional
atau regional yang penting atau
bahkan pasar global. Pabrik-pabrik asing yang meningkatkan kemampuan mereka
dari waktu ke waktu membuat pengetahuan mereka berharga yang mungkin bermanfaat
bagi seluruh perusahaan. Manajer bisnis internasional perlu mengingat bahwa pabrik-pabrik asing
dapat memperbaiki kemampuan mereka dari waktu ke waktu; dan ini dapat menjadi
manfaat strategis yang besar bagi
perusahaan. Daripada melihat pabrik-pabrik asing hanya sebagai
Sweatshop di mana tenaga kerja tidak terampil
memproduksi barang murah, manajer perlu melihat sebagai pusat potensi
keunggulan dan untuk mendorong dan menumbuhkan upaya manajer lokal untuk
memutakhirkan kemampuan pabrik mereka, dan dengan demikian dapat meningkatkan
posisi strategis mereka dalam korporasi. Dengan demikian, ketika meninjau
lokasi fasilitas produksi, manajer internasional harus mempertimbangkan
keterampilan berharga yang mungkin telah terakumulasi diberbagai lokasi, dan
dampak keterampilan pada faktor-faktor seperti produktivitas dan desain produk.
Produksi Pengalihdayaan
Keputusan
Membuat-atau-Membeli Bisnis internasional sering menghadapi keputusan membuat
atau membeli (make or buy decisions), keputusan tentang apakan mereka harus
melakukan aktivitas pencipataan nilai tertentu sendiri atau melakukan
pengalihdayaan ke entitas lain. Secara historis, kebanyakan keputusan
pengalihdayaan telah melibatkan
pembuatan produksi fisik.Dalam beberapa tahun terakhir, keputusan penngalihdayaan telah melampaui pembuatan
produk fisik dan merangkul kegiatan produksi jasa. Keputusan pengalihdayaan
menimbulkan banyak masalah untuk bisnis yang murni domestik dan lebih banyak
lagi bagi bisnis internasional. Keputusan ini di arena internasional diperumit
oleh volatilitas ekonomi politik negara tersebut, pergerakkan nilai tukar,
perubahan biaya faktor relatif, dan lain-lain. Pada bagian ini, kita akan
menganalisis mana yang lebih baik membuat atau membeli dengan mempertimbangkan
trade-off yang terlibat dalam keputusan tersebut.
KEUNTUNGAN MEMBUAT
Argumen yang
mendukung membuat sendiri semua atau sebagian suatu produk – integrasi vertikal
– ada empat hal. Integrasi vertikal dapat dikaikan dengan biaya yang lebih rendah, memfasilitasi
investasi pada aset yang sangat khusus, melindungi keeksklusifan teknologi
produk, dan kemudahan penjadwalan atas
proses yang berdekatan.Mari kita bahas satu-satu empat argumen yang
mendukung membuat.
1. Menurunkan biaya
Perusahaan akan menuai hasil jika
terus memprodukasi kesesluruhan produk
atau komponen bagiannya sendiri jika perusahaan lebih efisien dalam kegiatan
produksi daripada perusahaan lainnya. Contoh kasusnya adalah perusahaan Boeing,
mereka memutuskan untuk melakukan alih daya produksi beberapa bagian komponen,
tetapi tetap mendesin dan menyusun integrasi akhir pesawat. Alasan Boeing
adalah bahwa ia memiliki kompetensi inti dalam integrasi yang besar, dan lebih
efisien dalam kegiatan ini dariapada perusahaan sebangding lain di dunia. Oleh
karena itu, masuk akal bagi Boeing hanya melakukan pengalihdayaan pada sebagian
kegiatan produksi.
2. Memfasilitasi Investasi Khusus
Terkadangan perusahaan harus
berinvestasi dalam aset khusus untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain.
Aset khusus (Specialized asset )
merupakan aset yang nilai nya bergantung pada keberlanjutan hubungan tertentu.
Sebagai contoh, Ford Eropa telah mengembangkan rancangan sistem injeksi bahan
bakar yang baru, performa tinggi, berkualitas tinggi, dan unik. Peningkatan
efisiensi bahan bakar akan membuat mobil Ford mudah terjual. Ford harus
memutuskan apaka akan membuat sistem
produksi mandiri atau mengontrak perusahaan menufakturing lain
sebagai pemasok independen. Merakit
sistem yang dirancang unik in membutuhkan investasi dalam peralatan khusus yang
dapat digunakan hanya untuk tujuan ini, tetapi tidak dapat digunakana untuk
membuat sistem injeksi bahan bakar untuk setiap mobil di perusahaan lain. Dalam
situasi ini, ketika perusahaan harus berinvestasi dalam aset khusus untuk
memasok perusahaa lain, terciptalah kebergantungan timbal balik. Dalam keadaan
seperti itu, masing-masing pihak mungkin takut yang lain akan menyalahgunakan
hubungan dengan mencari kontrak yang lebih menguntungkan. Dilihat dari sisi perusahaan pemasok
injeksi bahan bakar yang telah diminta Ford untuk membuat investasi ini, akan
terjadi ketakutan yaitu memungkinkan Ford menggunakannya untuk menekan harga
sistem menjadi semakin rendah karena Ford merupakan satu-satunya pelanggan yang mungkin membeli peralatan ini.
Dengan risiko seperti ini, makan pemasok menolak untuk melakukan investasi
dalam peralatan khusus. Dilihat dari sisi Ford, Ford mungkin beralasan bahwa
menjalin kontrak produksi sistem ini kepada pemasok independen, mungkin Ford
menjadi terlalu bergantung pada pemasok untuk suatu input penting. Dengan
demikian, kebergantungan timbal balik yang diciptakan pengalihdayaan membuat Ford gugup dan
menakuti pemasok potensial. Masalahnya, disini kurang kepercayaan. Tidak satu
pihak pun benar-benar memercayai pihak lain akan bermain adil. Akibatnya, Ford
mungkin beralasan bahwa satu-satunya
cara yang aman untuk mendapatkan sistem injeksi bahan bakar baru adalah dengan
memproduksi mereka sendiri. Perusahaan mungkin tidak dapat membujuk satu pun
pemasok independen untuk memproduksinya. Dengan demikian, Ford memutuskan untuk
membuat daripada membeli. Secara umum, kita dapat memprediksi bahwa ketika
diperlukan investasi bersar dalam aset khusus untuk membuat suatu komponen,
perusahaan akan memilih untuk membuat komponen internaldaripada memberikan
kontrak itu kepada pemasok.
3. Melindungi Teknologi Produk
Eksekutif
Teknologi produk eksekutif adalah
unuk bagi suatu perusahaan. Jika hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk
menghasilkan produk yang mengandung fitur unggulan, teknolohi eksklusif dapat
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan tidak ingin
pesaing mendapatkan teknologi ini. Jadi untuk mempertahankan kendali atas
teknologi, perusahaan mungkin lebi memilih untuk membuat produk atau komponen
tersebut secara mandiri.
4. Meningkatkan Penjadwalan
Argumen lain untuk memproduksi semua
atau sebagian dari produk secara mandiri adalah penghematan biaya produksi
karena perencanaan, oordinasi
dan penjadwalan proses yang berdekatan menjadi lebih mudah. Hal ini sangat
penting dalam perusahaan dengan sistem persediaan tepat waktu (just-in-time).
Namun, kepemilikkan fasilitas produksi hulu tidak masala di sini, dengan
menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat mencapai koordinasi yang erat
antara berbagai tahap dalam proses
produksi.
KEUNTUNGAN MEMBELI
Membeli
komponen, atau seluruh produk, dari pemasok independen dapat memberikan
fleksibilitas yang lebih besar perusahaan, dapat membantu menurunkan struktur
biaya perusahaan, dan dapat membantu menerima pesanan dari pelanggan
internasional.
1. Fleksibilitas Startegis
Keuntungan besar membeli satu
komponen, atau bahkan seluruh produk, dari pemasok independen adalah bahwa
perusahaan dapat mempertahankan fleksibilitas dengan mengalihkan pesanan ke
pemasok lain apabila keadaan memaksa. Hal ini sangat penting secara
internasional, di mana perubahan nilai tukar dan hambatan perdagangan dapat
mengubah daya tarik sumber pasokan. Memasok produk dari pemasok independen juga dapa menguntungkan bila lokasi optimal
untuk pembuatan suatu produk dilanda
risiko politik, dalam keadaan seperti itu investasi langsung luar negeri untuk
mendirikan operasi manufakturing komponen di neara itu akan membuat perusahaan
dapat terkena risiko tersebut. Perusahaan dapat menghindari banyak risiko ini
dengan membeli dari pemasok independen di negara itu, dengan ini mempertahankan
fleksibilitas untuk beralih sumber ke
negara lain jika terjadi perang, revolusi, atau perubahan politik lainnya yang mengubah daya tarik
negara sumber pasokan tersebut. Namun,
mempertahankan fleksibilitas strategis memiliki sisi negatif. Jika pemasok meresakan bahwa perusahaan akan
berganti pemasok dalam menanggapi perubahan nilai tukar, hambatan perdagangan,
atau politik umum, pemasok tidak mungkin bersedia melakukan investasi pada
pabrik dan
peralatan khusus yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan.
2. Biaya yang Lebih Rendah
Membuat semua atau sebagian dari
produk buatan sendiri meningkatkan lingkup organisasi, dan hasil peningkatan
kompleksitas organisasi dapat meningkatkan struktur biaya perusahaa. Ada tiga
alasan untuk ini:
Pertama, semakin
besar jumlah subunit dalam organisasi, semakin banyak masalah dalam
mengoordinasikan dan mengendalikan unit-unit ini. Manajemen puncak perlu
memproses sejumlah besar informasi tentang kegiatan semua subunit untuk
mengoordinasikan dan mengendalikan seluruh subunit, semakin banyak informasi
yang harus di proses manajemen pouncak dan akan semakin sulit untuk
melakukannya dengan baik. Hal ini
sangant serius dalam bisnis internasional, di mana jarak, perbedaan waktu, bahasa, dan budaya
memperburuk masalah pengendalian
subunit.
Kedua, perusahaan
yang terintegrasi secara vertikal ke pembuatan bagian komponen produk mungkin
menemukan bahwa mereka kekurangan insentif untuk mengurangi biaya karena
pemasok internal memiliki pelanggan
pasti di perusahaan. Fakta bahwa mereka tidak harus bersaing untuk mendapat
pesaman dengan pemasok lain dapat menimbulkan biaya operasi tinggi.
Ketiga, perusahaan
yang terintegrasi secara vertikal harus menentukan harga yang sesuai untuk
barang yang dikirimkan ke subunit dalam
perusahaan. Ini merupakan tantangan di setiap perusahaan, tetapi bahkan
lebih kompleks dalam bisnis internasional. Rezim pajak yang berbeda, pergerakan nilai tukar, dan kepedulian kantor
pusat tentang kondisi lokal akan meningkatkan kompleksitas keputusan harga
transfer. Perusahaan yang membeli komponennya dari pemasok independen dapt
menghindari semua masalah dan biaya yang terkait dengan hal tersebut.
Perusahaan yang memasok dari pemasok independen memiliki sedikit subunit yang
perlu dikendalikan. Singkatnya, membeli komponen dari pemasok independen menghindari inefisiensi
birokrasi dan biaya yang dihasilkan
yang dapat timbul ketika perusahaan mengintegrasikan secara vertikal ke
belakang dan memproduksi komponen sendiri.
3. Offset
Alasan lain dari melakukan
pengalihdayaan beberapa produk manufakturing kepada pemasok independen yang
berbasis di negara-negara lain adalah bahwa hal itu dapat membantu perusahaan
menangkap lebih banyak pesanan dari negara itu. Misalnya, sebelum Air India
melakukan pemesanan besar kepada Boeing, pemerintah India mungkin meminta Boeing
untuk mengajukan beberapa pekerjaan kepada subkontrak ke produsen India. Ini
bukannya tidak lazim lagi di dunia
bisnis internasional.
4. Aliansi Strategis dengan Pemasok
Beberapa perusahaan internasional
telah mencoba untuk memanfaatkan integrasi vertikal tanpa terkena masalah
organisasi dengan melakukan aliansi strategis dengan pemasok penting. Misalnya,
terjadi aliansi antara Kodak dan Canon, dimana Canon memproduksi mesin fotokopi
untuk dijual oleh Kodak; aliansi antara Apple dan Sony, di mana Sony
memproduksi komputer laptop untuk Apple; dan aliansi antara Microsoft dan
Flextronics, di mana Flextronics memproduksi Xbox untuk Microsoft. Aliansi
strategis membangun kepercayaan antara perusahaan dan pemasoknya. Kepercayaan terjadi ketika
perusahaan membuat komitmen yang kredibel untuk terus membeli dari pemasok
dengan persyaratan yang layak. Sebagai contoh, perusahaan dapat
menginvestasikan sebagian uang kepada pemasok-mungkin dengan pemegang saham
minoritas-untuk menandakan bahwa perusahaan telah berniat untuk membangun
hubungan jangkan panjang yang produktif
dan saling menguntungkan. Secara umum, tren sistem persediaan tepat waktu (JIT),
desain berbantuan komputer (Computer-aided design-CAD), dan manufaktur
berbantuan komputer (Computer-aided machine-CAM) tampaknya dampak meningkatkan
tekanan bagi perusahaan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok
mereka. Sistem JIT, CAD, dan CAM kesemuanya
bergantung pada kaitan erat antara perusahaan dan pemasok mereka yang
idukutng oleh investasi khusus
subtansial dalam peralatan dan perangkat keras sistem informasi. Untuk
menjadikan pemasok setuju mengadopsi suatu sistem, perusahaan harus membuat
komitmen yang kredibel atas hubungan yang abadi dengan pemasok-harus membangun
kepercayaan dengan pemasok. Hal ini dapat dilakukan dalam kerangka aliansi
strategis. Aliansi tidak selalu baik. Seperti integrasi vertikal formal,
sebuah perusahaan yang melakukan aliansi
jangka panjang dapat membatas fleksibilitas strategis akibat membuat komitmern
dengan mitra aliansi.
MENGELOLA RANTAI PASOKAN GLOBAL
Logistik
merupakan keseluruhan kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah dari pemasok (supplier ),
dilanjutkan dengan kegiatan proses
produksi melalui proses manufacturing, kemudian menjadi produk jadi dan
diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi melalui
distributor. Dalam bisnis internasional, logistik berfungsi untuk mengelola
rantai pasokan global dalam suatu
perusahaan dengan biaya yang serendah mungkin dan membantu perusahaan membangun
keunggulan kompetitif melalui layanan
pelanggan yang unggul. Fungsi logistic menjadi rumit dalam bisnis internasional
dengan jarak, waktu, nilai, tukar, hambatan budaya, dan lain-lain. Dalam skala
global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan
strategis bagi perusahaan agar dapat mengelola rantai pasokan dengan baik.
Perusahaan dapat mengurangi biaya melalui logistic yang lebih efisien dan
efektif karena pengurangan sekecil apapun akan memiliki dampak besar pada profitabilitas. Tujuan dari mengelola rantai
pasokan adalah untuk mengontrol dan menjamin logistic berada pada tempat dan waktu
yang tepat agar memberikan keuntungan yang terbaik dan layanan yang unggul bagi
pelanggan. Keuntungan dari mengelola rantai pasokan yang efektif dan efisien
adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat proses dan dapat
menurunkan biaya, serta meningkatkan nilai tambah untuk melayani pelanggan.
Pada saat ini rantai pasokan didorong
oleh proses pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi rendah. Selain itu, pengiriman produk harus
lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu
berubah cepat.
Peran Persediaan Tepat Waktu (JIT)
Sistem
persediaan tepat waktu ( just-in-time inventory system) awalnya dipelopori
perusahaan-perusahaan dari Jepang sekitar tahun 1950-an dan 1960-an. Fungsi
menggunakan system JIT dalam mengelola rantai pasokan global adalah untuk
menghemat biaya yang besar dari mengurangi biaya penggudangan dan penyimpanan persediaan dengan membuat bahan
yang tiba di pabrik secara tepat waktu untuk memasuki proses produksi, sehingga
dapat mengurangi kelebihan persediaan.
Penghematan biaya yang besar berasal untuk mempercepat perputaran persediaan. Sehingga perusahaan
dapat mengurangi jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk persediaan dan
pengurangan modal dapat digunakan untuk hal lainnya. Selain itu, system JIT
memiliki fungsi untuk membantu
perusahaan meningkatkan kualitas produk. Kelemahan dari system JIT
adalah membuat perusahaan tidak memiliki
persediaan cadangan. Sehingga perusahaan akan kehilangan kemampuan untuk
merespon dengan cepat terhadap kenaikan permintaan pasar dan akan
kesulitan jika terjadi gejolak
perusahaan atas kekurangan yang ditimbulkan oleh gangguan dari pemasok. Hal ini
pernah terjadi setelah adanya serangan 11 September 2001 di World Trade Center
di Amerika Serikat, dengan diiringi oleh berhentinya perjalanan dan pengiriman udara internasional
dan menjadikan perusahaan- perusahaan yang menggantungkan dan pengelolaan
pasokan rantai “tepat waktu”tanpa cadangan persediaan terhambat. Adapun cara
untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kebergantungan pada satu pemasok untuk input produksi, yaitu
perusahaan dapat memasok input produksi
dari beberapa pemasok yang berlokasi di Negara berbeda.
Peran Teknologi Informasi dan
Internet
Dalam
mengelola rantai pasokan global, teknologi informasi dan internet sangat
dibutuhkan untuk mendukung dalam manajemen material modern. Sistem informasi memiliki fungsi membantu
perusahaan untuk mengoptimalkan
penjadwalan produksi yang bertepatan saat komponen yang diharapkan tiba
di lokasi perakitan. Sistem informasi yang baik dapat membuat perusahaan memiliki peluang untuk mempercepat proses produksi
dengan adanya rantai pasokan yang terintegrasi dengan teratur. Teknologi yang
digunakan dalam mengelola rantai pasokan adalah EDI (electronic data
intercharge). EDI memiliki peran utama dalam manajemen bahan untuk mengoordinasikan
aliran bahan baku ke proses produksi melalui proses manufacturing, dan keluar
untuk dikirim kepada pelanggan. Selain itu, EDI memfasilitasi untuk pelacakan
input dan memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan jadwal produksi. Sistem
EDI ini membutuhkan hubungan computer antara perusahaan, pemasok, dan pengirimnya. Sambungan
elektronik ini digunakan untuk mengajukan pemesanan kepada pemasok, mendaftar
komponen yang dikirim pemasok, melacak
komponen saat dalam perjalanan dikirim menuju pabrik, dan mendaftar kedatangan
pasokan. Sambungan EDI biasanya digunakan pemasok untuk mengirim faktur kepada
perusahaan pembeli. Konsekuensi dari penggunaan system EDI adalah para pemasok,
pengirim, dan perusahaan pembeli dapat
berkomunikasi tanpa ada halangan waktu, sehingga dapat meningkatkan
fleksibelitas dan respon yang cepat dari seluruh system pasokan global, dan
dapat menghilangkan dokumen diantara mereka. Sistem EDI yang baik dapat
mendesentralisasikan manajemen dalam membantu memberikan informasi kepada
manajer tingkat korporat untuk mengoordinasikan kelompok manajemen material.
Daftar Pustaka
Hill,
Charles W.L., Udayasankar, Krishna dan Wee, Chow-Hou. 2014. Bisnis
Internasional Buku 2.Jakarta. Salemba Empat.
Janat, Shah.
2009.Supply Chain Management Delhi. Dorling Kindersley Pvt. Ltd.
Tenant,
Geoff. 2001.Six Sigma: SPC and TQM in manufacturing and services. Burlington. Gower Publishing
Company.
Comments
Post a Comment