MANAJEMEN RANTAI PASOKAN INTERNASIONAL
A. Latar Belakang
Ibarat roda
tanpa rantai. Hubungan internasional tidak akan berjalan tanpa aktor di
dalamnya. Di sini, rantai diibaratkan sebagai aktor dan roda merupakan
kepentingan yang membutuhkan “penggerak” dan “pengikat” antara kepentingan satu
dengan yang lain agar terkontrol dengan baik. Sederhananya, aktor dapat
diibaratkan sebagai substansi penggerak mendasar yang dibutuhkan dalam hubungan
internasional.
Menurut Conway Henderson (1998), aktor merupakan kunci utama dalam interaksi
hubungan internasional. Aktor utama yang ditekankan Henderson adalah negara.
Henderson mendefinisikan negara sebagai aktor yang memiliki kedaulatan dan
pusat pemerintahan yang berfungsi sebagai pengatur penduduk, wilayah
kedaulatan, dan perwakilan rakyat dalam hubungan internasional. Setiap negara
juga memerjuangkan kepentingan negara masing-masing dan saling membutuhkan
bantuan dari negara lain, atau biasa disebut interdependensi. Contoh nyata yang
seringkali terjadi adalah, Indonesia membutuhkan bantuan Thailand untuk mengisi
pasokan beras rakyat Indonesia. Maka, Thailand mengekspor beras untuk Indonesia
sehingga kebutuhan pokok seperti beras dapat terpenuhi.
Hal tersebut
tidak menutup kemungkinan hubungan internasional diinterpretasikan sebagai
hubungan antar negara. Apalagi kedaulatan sebuah negara menjadi sebuah “tiket
masuk” esensial ke dalam hubungan internasional bagi sebuah negara (Herz,
1999). Sedangkan aktor lain berupa non-negara adalah kepentingan sekunder,
pendekatan ini disebut juga sebagai Realisme. Selain realisme, ada pendekatan
teori yang lebih terbuka yaitu Pluralisme. Pluralisme berasumsi bahwa segala
tipe aktor, baik negara maupun non-negara, mampu memengaruhi politik internasional
(Willetts, 2001). Dalam realita saat ini, hubungan internasional semakin
terbuka seiring dengan kebutuhan masyarakat internasional yang semakin
kompleks. Maka dari itu, negara membutuhkan aktor lain untuk memasok kebutuhan
penduduknya.
Walaupun
sejak abad ketujuhbelas, negara telah menjadi aktor yang mendominasi hubungan
internasional selama kurang lebih dua setengah abad (Minix dan Hawley, 1998).
Saat ini, terdapat pula aktor non-negara, sehingga, negara tidak lagi dianggap
sebagai aktor dominan, negara hanyalah aktor primer diantara aktor berpengaruh
lainnya (Henderson, 1998). Dewasa ini, jumlah aktor non-negara membludak dan
menjadi sangat aktif dalam menjalankan perannnya. Berikut ini beberapa aktor
non-negara dalam hubungan internasional.
Manajemen
rantai pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari
pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan
barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada para pelanggannya
dengan cara yang efisien. Dalam definisi tersebut, secara umum pemahaman rantai
pasok akan mengandung makna terjadinya aliran material dari awal sampai ke
konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah
produknya.
A. Pengertian
Perusahaan yang Beroperasi Secara Global
Operasi
Global adalah Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang
menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan.
Perusahaan
yang telah memutuskan untuk mengambangkan usaha di dunia internasional dapat
memilih keterlibatannya dalam bentuk:
- Bisnis Internasional (International Business) yaitu perusahaan yang terlibat pada transaksi perdagangan atau investasi internasional, contoh Harley Davidson.
- Perusahaan Multinasional (Multinatioanl Corporation) yaitu peruasahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional, mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu negara, contoh The Body Shop.
- Perusahaan Transnasional (Transnational Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara independent, contoh Nestle.
- Organisasi Global (Global Organization) yaitu organisasi yang menghasilkan produk standar dengan melewati lintas batas, contoh Caterpilar.
Adapun
karakteristik perusahaan berorientasi global diantaranya adalah:
1. Pabrik
dan fasilitas berlokasi dengan dasar global
2. Komponan
bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global
3. Desain
produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia
4.
Permintaan bukan berdasarkan local saja.
5. Logistik
dan pengendalian persediaan bersifat global.
6.
Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global
B. Strategi Operasi di Lingkungan Global
Dalam situasi dan
kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk
menegmbangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang
mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagia berikut :
1. Efisiensi
Biaya
Banyak cara
yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional
untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan:
a) Pemilihan lokasi yang menyediakan
biaya tenaga kerja rendah.
b) Pemanfaatan adanya kesepakatan
perdagangan yang berdampak pada
2. Perbaikan
Manajemen Rantai Pasokan
Dengan
menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka
pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian
produk yang lebih baik
Karena
karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan
oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara
internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya
disesuaikan dengan budaya yang berlaku .
4. Menarik
pasar Baru
Perusahaan
yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat
memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka.
5. Belajar
untuk beroperasi yang lebih baik
Banyak
perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari Negara lain untuk
alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta
kegiatan operasional lainnya.
6. Bisa
mendapatkan dan mempertahankan bakat global Perusahaan yang memiliki karyawan yang
baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi
secara global sehingga dapat memper tahankan karyawan .
C. Pertimbangan Utama Dalam Operasi
Secara Global
Ada berbagai
pertimbangan utama yang dilakukan perusahaan yang beroperasi secara global
diantaranya:
1. Desain
Produk Global
Harus selalu diingat bahwa ditiap
Negara ada perbedaan social dan budaya sehingga perusahaan harus memperhatihkan
berbagai hal, misalnya kemasan dan cara pemasaran yang mungkin akan bervariasi.
2. Desain
Proses Global dan Teknologi
Teknologi informasi dan komunikasi
dapat membantu pengelolaan atau manajemen sehingga operasi global dapat
diintegrasikan.
3. Analisa
lokasi fasilitas global
Menggunakan factor kunci sukses
untuk memilih negara, diantaranya dengan mempertimbangkan tingkat ekonomi
nasional, tingkat inovasi, jumlah penduudk yang trampil, tingkat perubahan
teknologi, stabilitas pemerintahan, pertanggung jawaban produk, pembatasan
ekspor, kesamaan bahasa, etika kerja, tingkat pajak, inflasi, ketersediaan
bahan baku, tingkat bunga, jumlah penduduk dan ketersediaan sarana jalan.
4. Dampak
budaya dan etika
Budaya yang ada di tiap Negara
berbeda, hal tersebut juga harus disikapi dengan arif agar kegiatan operasi
perusahaan dapat sukses, misalnya kebiasaan jam istirahat, perlindungan
terhadap hak intelektual , budaya korupsi.
Manfaat
Ekspansi Global
a. Mentransfer Distinctive Competencie
Distinctive Competencies adalah landasan
utama dari keunggulan kompetitif yang memungkinkan perusahaan menciptakan nilai
yang bermuara pada diferensiasi dan keunggulan harga. Perusahaan dapat
mentransfer distinctive competencies ke pasar global, di mana pesaing tidak
memiliki distinctive competencies yang serupa, untuk meraup keuntungan.
Misalnya: Mc. Donald, Procter & Gamble, Coca Cola.
b. Merealisir
Location Economies
Location economies adalah manfaat
yang didapat karena menyelenggarakan kegiatan penciptaan nilai di lokasi optimal.
Dengan melakukan kegiatan yang tepat di lokasi yang tepat akan menghasilkan
keunggulan biaya (low cost position) atau keunggulan diferensiasi yang mengarah
pada premium harga. Perusahaan yang merealisir prinsip location economies pada
hakekatnya menerapkan strategy diferensiasi dan keunggulan biaya (low cost).
Misalnya Swan Optical ; Boeing.
c. Memanfaatkan
Kurva Pengalaman
Perusahaan yang memanfaatkan kurva
pengalaman adalah yang menganut Strategy cost leadership. Agar dapat
memanfaatkan kurva pengalaman secepatnya adalah dengan mengakumulasi volume
produksi secepat mungkin. Perusahaan yang mampu melayani pasar global dari
suatu lokasi akan lebih mampu memanfaatkan kurva pengalaman dibanding
perusahaan yang memproduksi dari berbagai lokasi. Bila lokasi untuk memproduksi
identik dengun lokasi optimal berarti perusahaan akan memperoleh dua keunggulan
sckaligus: kurva pengalaman dan location economies. Misalnya, Matsushita
melayani pasar dunia dari basis produksi di Jepang.
Fokus Operasi
Beberapa studi tentang industri
mendapatkan bahwa, sepanjang waktu perusahaan-perusahaan sukses dalah
perusahaan-perusahaan yang telah memperlihatkan tekat tulus yang terus-menerus
untuk mencapai satu atau dua dari posisi kompetitif berikut ini di dalam
industri mereka masing-masing. Dua posisi kompetitif dasar untuk keberhasilan
adalah :
1. Memiliki harga terndah dibandingkan
pesaing. Jika keluaran memiliki tingkat kualitas yang dapat diterima, maka
perusahaan dapat melakukan kebijakan penetapan harga yang sangat kompetitif
yang akan memperoleh volume yang menghasilkan laba dan pertumbuhan pangsa pasar
(market share growth).
2. Memiliki kekuatan menonjol (sedikit
waktu tunggu, teknologi maju, kualitas tinggi dan seterusnya) yang membedakan
mereka dengan pesaing dan dihargai di dalam pasar. Lalu, jika mereka mempunyai
struktur harga yang dapat diterima, mereka dapat menggunakan kebijakan
penetapan harga untuk mendapatkan margin yang besar dan investasi ulang dana
sehingga kekuatan mereka dapt dibedakan.
D. Mengelola
Operasi Jasadi Dunia
Untuk melakukan pengelolaan jasa di
dunia global maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Menentukan apakah orang maupun
fasilitas mencukupi untuk menjaga eksistensi jasa yang diberikan.
2. Mengidentifikasi pasar asing yang
masih terbuka yang tidak dikontrol pemerintah.
3. Menentukan jasa apa yang paling
banyak diminati oleh klonsumen luar negeri.
4. Menentukan bagaimana mencapai
konsumen global.
Oleh karena itu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa yang akan memutuskan untuk beroperasi secara
internasional harus selalu mempertimbangkan perbedaan perspektif pada beberapa
keputusan manajemen operasional diantaranya:
1. Perencanaan kapasitas jasa yang akan
diberikan perusahaan kepada para konsumen.
2. Perencanaan lokasi tempat pemberian
pelayanan kepada konsumen.
3. Desain fasilitas dan layout yang
akan digunakan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumennya.
4. Penentuan jadwal pelayanan kepada
konsumen.
E. Mengembangkan Misi dan
Strategi Perusahaan
Perusahaan yang beroperasi
seharusnya mempunyai suatu misi sehingga bisa mengetahui arah tujuan yang ingin
dicapai. Misi dapat diartikan sebagai :
1. Alasan pendirian organisasi
2. Memberian batasan dan focus.
3. Menjawab pertanyaan tentang, apa
yang akan diberikan kepada masyarakat?
Adapun misi perusahaan yang
ditetapkan, diantaranya sangat ditentukan factor lingkungan, konsumen, nilai
dan filosofi yang berlaku, pertumbuhan perusahaan, citra di masyarakat.
Untuk dapat mencapai misi yang telah
ditetapkan dengan efektif dan efisien maka organisasi perlu menetapkan strategi
tertentu. Oleh karena itu strategi dapat diartikan sebagai:
1. Rencana tindakan untuk mencapai
misi.
2. Memperlihatkan bagaimana misi
akan dicapai
3. Setiap perusahaan mempunyai
strategi bisnis
4. Area fungsional mempunyai
strategi.
F. Strategi Untuk
Keunggulan Kompetitif
Untuk menetapkan strategi bisnis
dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif ya n tepat maka biasanya ada tiga
langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu:
1. Analisis Lingkungan, Mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan,
industri dan pesaing
2. Menetapkan Misi Perusahaan, Menetapkan
alsan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan
diciptakan oleh perusahaan.
3. Membentuk Strategi, Membangun
keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi,
mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini
produk yang luas.
Adapun tiga strategi yang
masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih
keunggulan adalah:
1. Bersaing pada perbedaan (Differentiation),
keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan
kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.
2. Bersaing pada biaya (Cost
Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan
tetapi dengan kualitas yang memadai.
3. Bersaing pada respon cepat (rapid
response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan
penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta
kinerja yang fleksibel.
Sepuluh keputusan strategis
manajemen operasi :
1. Perancangan barang dan jasa
2. Mutu
3. Perancangan proses dan kapasitas
4. Pemilihan lokasi
5. Perancangan tata letak
6. Sumber daya manusia dan rancangan
pekerjaan
7. Manajemen rantai pasokan (supply
chain)
8. Persediaan
9. Penjadwalan
10. Pemeliharaan
Perubahan strategi terjadi karena
dua alasan :
1. Strategi menjadi dinamis karena
peubahan dalam organisasi
2. Strategi juga menjadi dinamis karena
adanya perubahan lingkungan
Saat perusahaan memahami
permasalahan yang ada dalam mengembangkan strategi yang efektif, mereka
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal mereka, juga peluang dan ancaman
yang ada di lingkungan mereka. Cara tersebut dikenal sebagai analisis SWOT.
Permasalahan yang biasa timbul dalam
strategi operasi :
1. Mengidentifikasi faktor penentu
keberhasilan (CSF)
2. Membangun dan mengisi organisasi
3. Memadukan manajemen operasi dengan
aktivitas lain
Pengembangan dan penerapan strategi
:
Saat perusahaan memahami
permasalahan yang ada dalam mengembangkan strategi yang efektif , mereka mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan internal mereka, juga peluang dan ancaman yang ada di
lingkungan mereka Dikenal sebagai analisis SWOT
Pilihan strategi operasi global :
1. Strategi internasional, menggunakan
ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. Menguntungkan, dimana tingkat
tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya sedikit
2. Strategi multidomestik, membagi
kewenangan dengan memberikan otonomi yang cukup berarti pada setiap bisnis.
Strategi : mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba.
3. Strategi global, mempunyai tingkat
sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat mengkoordinasikan organisasi
untuk mencari standar dan pembelajaran diantara pabrik, sehingga dapat
menghasilkan skala ekonomis
G. Pengertian SCM
Supply chain
system (sistem rantai pasokan) adalah serangkaian aktivitas bisnis perusahaan
dalam pemenuhan pasokan meliputi proses dari penyediaan pasokan sampai
penyaluran pasokan tersebut sampai ke tangan konsumen akhir.
Dalam sebuah perusahaan diadakan
pula supply chain management.
Supply chain
management (manajemen rantai pasokan) adalah metode dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian sistem rantai pasokan.
Supply Chain
terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang,
informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material
sampai produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu
alat untuk mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang
disebt Supply Chin Managment (SCM).
SCM mirip
dengan Efficiency Customers Response (ECR) dan Quick Response (QR) dalam
pengertian bahwa tujuan alat ini untuk mengefisiensikan hubungan perusahaan
dalam Supply Chain secara keseluruhan dengan cara Just In Time (JIT).
Bagaimanapun juga, kedua alat ini ditunjukan untuk industri khusus. ECR
dikembangkan untuk proses industri makanan, sementara QR untuk industri
pakaian. SC tidak ditujukan untuk keperluan suatu industri khusus. Tujuan alat
ini secara umum untuk memaksiumkan total value dalam supply hain.
Sejak SCM
terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya meliputi berbagai fungsi
seperti supply raw material, manajemen produksi, transportasi, manajemen
Inventory Sistem Informasi Manajemen (SIM), proses order, penanganan material,
dan manajemen pelanggan. Diantara yang lainnya istilah logistik yang lebih
sederhana adalah digunakan dalam penjelasan berikutnya dan diidentifikasikan
sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini. Lebih jauh lagi, prosedur yang
berhubungan dengan izin bea cukai ditambahkan dalam kasus Internasional SCM.
Salah satu
fitur utama pada SCM adalah memproses integrasi vertikal dari supplier ke
konsumen dapat dilakukan melalui aliansi strategi antar perusahaan. Di salah
satu sisi terdapat kasus dimana seluruh proses vertikal dibawa oleh suatu
perusahaan (sebagai contoh general motor terdahulu). Selama optimasi total
lebih besar daripada jumlah optimasi parsial. Secara umum, optimasi total dalam
supply chain adalah lebih besar daripada optmasi parsial dalam ranti individu.
Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh proses
supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi dengan skala yang lebih
besar, ini dpat menghasilkan biaya administrasi yang tinggi. Di sisi lainnya,
terdapat kasus dimana setiap perushaan adalah independen dari perusahaan
lainnya dan bertransaksi secara individu dalam proses vertikal tanpa strategi.
Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan optimasi lebih rendah dan
biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada pada kedua sisi tersebut.
Masing-masing perusahaan independen secara strategi berhubungan dengan
perusahaan lainnya dalam proses integrasi vertikal.
H. Keuntungan &
Kerugian dari SCM
Jadi, SCM
yang didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan
keuntungan, mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan.
Perusahaan dengan supply chain yang diselsaikan dengan baik dapat membagikan
keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-win
relationship”.
Pertama, sumber
daya untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang
fleksibel pada pelanggan. Seperti improvemen atau peningkatan dapat membuat
supply chain perusahaan yang kopetitive. Keuntungan ini dihasilkan dari sumber
daya perusahaan yang terpusat terhadap core-competence mereka dan menghasilkan
valeu dengan memiliki fleksibilitas dan dapat beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan pasar.
Kedua, biaya
dapat dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat
skala ekonomi dan jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai contoh,
menghindari investment yang berlebihan dalam warehousing dan mengurangi
inventory level dengan berbagi informasi.
Bagaimana
juga, dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi
antara perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika
diperlukan. Dalam menjalankannya memerlukan biaya transaksi yang tinggi dan
membutuhkan tiga kondisi. Pertama, waktu hubungan haruslah cukup panjang atau
lama untuk membuat partnership yang baik dan berkomitmen. Kedua, perusahaan
dalam supply chain harus memiliki kemmpun yang diperlukan dan harus membagi
tanggung jawab dengan masuk akal (seimbang).
Ketiga,
berbagai jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan
harus dapat dibagi dan diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin
tersebut pengebangan IT sebelumnya dapat berkontribsi terhadp SCM.
I. SCM dan
Pengembangan IT
Dalam mendisain bagaimana mengatur
aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan persoalan bagaiana
memproses informasi. Proses informasi adala salah satu fungsi utama pada SCM
perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah memberian kesempatan untuk
menaikan kapabilitas proses informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan
performa SCM.
IT dapat memberikan dua kontribusi
dalam SCM :
a) Perbaikan dan berbagai infomasi
diantara perusahaan.
b) Identifikasi permasalahan yang tepat
dan optimasi.
Pertama,
telah dibicarakan elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk
mempromosikan pembagian informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga
bertepatan dengan tujuan SCM. Elektronik data interchange didefinisikan sebagai
suatu hubungan online komputer dan pertukaran informasi pada transaksi diantara
perusahaan. Bagaimanapun juga, diperlukan elektronik data interchange
diperlukan elektronik interchange khusus untuk dimasukan kedalam suatu value
added network atau saluran yang dibuka dengan tujuan untuk membagi suatu
jaringan. Jumlah model yang sangat besar untuk berinvestasi dalam suatu value
added network atau saluran yang dibuka telah menjadi alasan utama mengapa
manajemen elektronic data interchange, elektronic data interchange logistic
khusus telah menjadi sangat lambat.
Bagaimanapun
juga suatu permasalahan invesment kemungkinan besar juga dpat dislesaikan
dengan menyebarkan teknlogi internet. Pembagian informasi diantara perusahaan
dapat diandalkan dengan web elektronik data interchange. Daripada membuka
saluran elektronik data interchange. Meskipun kenyataannya internet
menimbulakan beberapa masalah pada keamanan dan standarisasi, web elektronik
data interchange sangat berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada
invesment dibandingkan dengan membangun jaringan terbuka. Dari manfaat ini web
elektronik data interchange telah memerikan kemungkinan dalam mempromosikan
pembagian informasi diantara perusahaan lebih jauh lagi, emggunaan internet
dikombinasikan dengan ITS menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem
logistik kota.
Pembagian
informasi tidak hanya diperkenalkan oleh perusahaan swasta tetapi oleh
pemerintah juga sebagai contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang
pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang lainnya atau dengan
perusahaan swasta ketika melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber
hambatan dalam logistik.
Disamping
kemudahan penggunaan dari EDI atau Web-EDI, ERP juga telah mendapatkan
perhatian yang luas. ERP adalah suatu metode ngatur informasi dengan tujuan
berbagi informasi perusahaan pada saat ini pengenalan ERP dalam setiap
perusahaan adalah komplementasi satu sama lainnya oleh EDI agar berbagai
informasi diantara perusahaan dalam SCM.
Kedua,
karena berbagai informasi memberikan banyak data yang tersedia, kita harus
merumuskan masalah berdasarkan data, dan menemukan cara untuk menyelesaikannya.
Perkembangan aplikasi software sebenarnya untuk menyelesaikan berbagai masalah
telah mendapatkan keuntungan lebih besar dengan perkembangan IT saat ini.
Software untuk merealisasikan SCM secara bersamaan disebut Supply Chain
Planning Software (SCPS). SCPS terdiri dari beberapa software pada
manufacturing planning, demand forecasting, transportation planning, inventory
management schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah
mengembangkan secara cepat pembagian atau berbagai informsi diantara perusahaan
yang diperlukan untuk SCM, dan telah menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari
aplikasi software untuk memproses informasi atau software supply chain
planning.
J. Tujuan dan Strategi Manajemen Supply Chain
Tujuan dari
manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan
kwalitas yang memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti
perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari
management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada
tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan
service kepada customer.
Keuntungan
dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan
yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara
itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan nilai tambah untuk service ke
customer.
Faktor-faktor yang mendorong
manajemen supply chain:
· Manufacturer : memastikan biaya
produksi yang lebih rendah
· Customer : pengiriman produk yang
lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah
Pada saat
ini supply chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya
produksi yang lebih rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik
itu manufaktur dan supply chain dimana pengiriman produk harus lebih cepat
untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah
dengan cepat.
Untuk
beberapa tahun yang lalu , kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu
merupakan keharusan dalam persaingan. Bagaimanapun , selagi kwalitas produk
ditingkatkan , memenuhi permintaan khusus konsumen untuk pengiriman produk
telah menjadi hal yang sangat penting untuk persaingan yang akan datang. Ukuran
sebuah perusahaan yang sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih
dahulu kebutuhan pasar. Ekonomi global saat ini, manufaktur, supplier,
distributor, supplier logistik, operator pergudangan dan retailer harus melihat
pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam
sudut pandang mereka sendiri.
Manajemen
makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal.
Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan
seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari
bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.
Sejak tidak adanya pengawasan yang
sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain itu sendiri, sangat
penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain mengkoordinasi usaha
mereka untuk merendahkan biaya dengan memaksimalkan pelaksanaan tugas mereka
masing-masing. Semua ini membutuhkan usaha kerjasama dari seluruh mitra yang
berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada biaya.
Dalam
menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus
dibangun untuk mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply
chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan
angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan
jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan
oleh seluruh mitra didalam supply chain.
Strategi Supply Chain
Strategi supply chain menurut Heizer dan Render (2000,
p438) :
- Banyak pemasok (many supplier).Dengan strategi banyak pemasok (many supplier), pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi “permintaan dan penawaran”, (request for quotation), dengan pesanan yang pada umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran terendah.
- Sedikit pemasok (few supplier). Strategi yang memiliki sedikit pemasok (few supplier) mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia.
- Integrasi vertikal (vertical integration). Integrasi vertikal (vertical integration) berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor.
- Jaringan Keiretsu (Keiretsu networks). Keiretsu adalah sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para pemasok yang menjadi bagian dari sebuah perusahaan.
- Perusahaan virtual (virtual company).Perusahaan virtual (virtual company) adalah perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai koorporasi berongga atau perusahaan jaringan.
K. Mencapai supply chain
terintegrasi
Menurut Miranda dan Tunggal terdiri
dari beberapa tahapan, antara lain:
Tahap 1 : Baseline (Dasar) Posisi
dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnis seperti
produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan
terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
Tahap 2: Integrasi Fungsional
Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan antara
fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian
distribusi dan manajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian
material.
Tahap 3: Integrasi secara
internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja
end-to-end.
Tahap 4: Integrasi secara
eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan
koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan
pelanggan.
SCM biasanya dilakukan di perusahaan
manufaktur, adapun manfaat jika kita mengoptimalkan program SCM, yaitu:
1. Mengurangi inventory barang.
Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar
antara 30%-40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan
penimbunan barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan.
2. Menjamin kelancaran penyediaan
barang.Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal
(pabrik pembuat), supplier,perusahaan sendiri, whosaler, retailer, sampai
kepada konsumen akhir.
3. Menjamin mutu.Mutu barang jadi
ditentukan tidak hanya oleh proses produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu
bahan mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya.
4. Mengurangi jumlah supplier.Bertujuan
untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan (tracking).
1. Mengembangkan supplier partnership
atau strategic alliance.
Dengan
mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga
mengembangkan strategic alliance dapat menjamin lancarnya pergerakan barang
dalam supply chain. Supply chain ini berperan vital dalam menghubungkan antara
perusahaan produsen dengan konsumen. Strategi bisnis yang dapat digunakan
sebagai pembuka “gerbang” dengan sebuah negara untuk memasarkan produk adalah
melalui foreign direct investment (FDI). Atau dapat juga dilakukan melalui
sejumlah perjanjian lisensi dan subkontrak manufaktur untuk menjaga kualitas
dan keaslian barang yang dipasarkan.
Dalam
memasarkan sebuah produk, terdapat 3 faktor utama yang dapat digunakan untuk
digunakan sebagai strategi manufaktur global, yaitu:
1. Penyesuaian, Penyesuaian adalah
ukuran konsistensi keputusan FDI dan strategi kompetitif suatu perusahaan,
melalui beberapa tahapan pertimbangan, yaitu: biaya efisiensi,
pertanggungjawaban, kualitas, fleksibilitas, dan inovasi
2. Konfigurasi, Selanjutnya seorang
manajer sebuah perusahaan haruslah mengatur konfigurasi manufaktur, yaitu
strategi pemusatan tempat manufaktur di satu negara.
3. Koordinasi dan kontrol., Langkah
ketiga adalah koordinasi dan kontrol untuk mengintegrasikan aktivitas kepada
sistem secara keseluruhan.
Sistem
informasi yang baik juga merupakan unsur penting dalam supply chain. Sebagai
contoh, adalah electronic data intercharge yang merupakan penyedia hubungan
secara elektronik antara suplier, penyedia perantara gudang partai ketiga dan
costumer. Atau dapat juga melalui enterprise resource planning (software
penghubung arus informasi dari bagian yang berbeda dalam bisnis atau dari area
geografis yang berbeda). Selain itu, terdapat juga e-commerce, private
technology exchange dan extranet yang bersifat penghubung secara elektronik.
Dalam
pembuatan barang manufaktur, terdapat standar-standar kualitas, dan dibuat
manajemen tersendiri, yaitu TQM (Total Quality Management) yang berfungsi
memproses visi-misi perusahaan untuk mengeliminasi kerusakan dalam produksi.
Terdapat
tiga level dalam menentukan standar kualitas, yaitu:
1. Level umum, Berupa pemberian award
seperti Deming Award yang berfungsi menunjukkan kualitas terbaik sebuah firma.
2. Level spesifik-industri, Digunakan
perusahaan individual untuk mengatur standar terhadap suplier agar dapat sesuai
dengan kesepakatan.
3. Level perusahaan, Penggunaan ISO
untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan unifikasi dari standar-standar
industrial.
Pengambilan
sumber (sourcing) adalah proses mendapatkan input (berupa bahan baku dan
bagian-bagiannya) untuk disuplai dalam proses produksi. Perusahaan membuat
sejumlah rancangan berbagai kemungkinan untuk mendapatkan sumber bahan baku dan
mengumpulkannya menjadi bentuk barang yang sudah jadi untuk disebarkan dalam
pasar global, sebagai bagian dari pengumpulan sumber secara global dan strategi
produksi. Dalam menggunakan sumber domestik untuk bahan baku dan
komponen-komponennya, memberi keuntungan bagi perusahaan, yaitu keleluasaan
untuk menghindari permasalahan-permasalahan, seperti: perbedaan bahasa, jarak,
mata uang, sistem politik dan tarif.
Sebuah perusahaan yang melakukan
outsourcing dari luar negeri dapat memperoleh manfaat yaitu:
1. Penurunan biaya produksi.
2. Meningkatkan kualitas.
3. Meningkatkan wawasan tentang
teknologi baru.Meningkatkan proses pengiriman barang-barang ke supplier.
4. Mempertajam ketahanan produk dari
suplai yang ada.
5. Memperoleh akses terhadap material
yang hanya ada di luar negeri.
Kesimpulan
Persaingan ekonomi kini semakin
tidak ada batasannya. Untuk dapat mengembangkan organixasi yang dimilik, maka
harus berani untuk beroperasi secara global. Operasi secara global antara lain
adalah rantai pasokan secara global, dimana melakukan kerjasama global
menyiapkan bahan baku untuk membuatnya menjadi barang jadi.
Comments
Post a Comment