Manajemen Distribusi Internasional
Menurut Warren J Keegen (2003)
saluran pemasaran atau saluran distribusi (marketing channels) adalah saluran
yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang sampai ke tangan konsumen
atau pemakai industri.
Menurut Kottler , saluran
pemasaran adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak
pemilik atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk ketka akan
dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Saluran pemasaran antara satu
dengan bagian lainya merupakan merupakan satu kesatuan yang saling bergantung
sehingga membentuk sistem saluran pemasaran (marketing channel system).
Saluran pemasaran mempunyai andil dalam menyampaikan barang ke konsumen yaitu
sebagai agen, bagaimana perantara pemasaran bernegosiasi atas barang
milik produsen dengan konsumen. Bagaimana perantara terlibat dalam proses untuk
membuat produk atau jasa yang siap untuk dikonsumsi oleh konsumen.
A. ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI INTERNASIONAL
1. DISTRIBUSI TIDAK LANGSUNG
a) AGEN
1) PERUSAHAAN MANAJEMEN EKSPOR / PME ( Export Management Company ), Adalah suatu
perusahaan manajemen ekspor yang melayani berbagai perusahaan dalam kegiatan
ekspor. Perusahaan ini memandang pengekspor sebagai klien mereka, dalam
aktivitasnya perusahaan manajemen ekspor ini bekerja sama dengan perusahaan
pelayaran, selain itu mereka juga menggunakan nama, material promosi, dan
administrasi klienya. Perusahaan ini memiliki skala operasi yang berbeda –
beda. Ada peruahaan yang menangani sepuluh produsen, ada juga yang melayani
ratusan produsen. Keberadaan perusahaan manjemen ekspor ini sangat membantu
khususnya bagi perusahaan kecil yang tidak mampu menggaji manajer ekspor.
Selain itu perusahaan ini juga memahami budaya dan keadaan luar negeri termasuk
didalamnya kondisi ekonomi, politik, hukum dan perpajakanya. Dalam pemilihan perusahaan manajemen ekspor, kita harus mampu
berupaya menemukan perusahaan manajemen ekspor yang mengkhususkan diri pada
produk tertentu, memiliki sistem distribusi global yang terorganisasi dengan
baik. Sementara perusahaan manajemen ekspor ini memperoleh pendapatan dari
diskon atas barang yang mereak beli untuk dijual kembali ke pasar luar negeri,
besar kecilnya tingkat diskon yang diambil bergantung pada layanan yang
diberikan,dan tingkat kesulitan distribusi.
2) AGEN EKSPOR PERUSAHAAN ( Manufacture export agent /AEP ), Agen ekspior
perusahaan menyediakan layanan yang hanpir sama dengan perusahaan manajemen
ekspor namun dalam skala dan kontrak yang lebih kecil. Agen ekspor perusahaan
ini bekerja atau bertindak atas namanya sendiri dan menerima untuk jasa yang
mereka terima.
3) ASOSIASI WEBB- POMERE , Asosiasi ini didirikan oleh produsen – produsen Amerika Serika. Anggota
asosiasi ini dapat menentukan harga, berbagi informasi, melakukan riset
pemasaran dan lain – lain.
4) AGEN KOMISIONER DAN AGEN PEMBELIAN YANG DIKENDALIKAN NEGERA, Agen
komisioner ini bertindak mewakili pedangang luar negeri atas pembelian produk –
produk tertentu. Agen komisioner ini menerima komisi dari klien luar negeri
untuk jasa pembelian produk tersebut. Sedangkan agen pembelian yang
dikendalikan negara adalah perwakilan pembelian resmi suatu pemerintah untuk
pembelian barang – barang tertentu. Biasanya negara berkembang mempertahankan
misi untuk memasok barang dengan menempatkan beberapa stafnya di luar negeri.
b) PEDAGANG PERANTARA
Pedagang perantara memiliki hak atas produk dan melakukan hubungan
dagang dengan menggunakan nama pribadi dan memiliki otoritas yang berbeda
antara pedagang perantara satu dengan pedagang perantara lainya dalam kaitanya
dengan barang tersebut. Mereka dapat melakukan pengiriman atau tidak. Ada
beberapa jenis pedagang perantara antara lain :
1) PEDAGANG EKSPOR, Pedagang ekspor adalah pedagang yang langsung membeli barang dari produsen
dan memiliki hal atas produk tersebut. Pedagang ekpor memiliki mitra di luar
negeri baik pengecer maupun pedagang besar. Dalam aktivitasnya pedagang
ekspor menggunakan nama sendiri dan menanggung semua resikonya.
2) KOPERASI PENGEKSPOR ( COOPERATIVE EXPORTERS), Koperasi pengekspor adalah
kumpulan dari perusahaan – perusahaan yang membentuk suatu koperasi untuk
pendistribusian produk – produk ke luar negeri. Model kerjasama antara produsen
dengan koperasi pengekspor ini disebut dengan piggybacking dimana
koperasi pengekpor ini dapat berperan sebagai perusahaan manajemen ekspor
ataupun hanya sebagai agen.
3) PEMASOK EKSPOR ( EXPORT VENDOR ), Adalah perusahaan yang
mengkhususkan diri dalam penjualan produk dengan kualitas rendah atau yang
jumlah produksinya berlebihan untuk dijual kembali ke luar negeri.
2.
DISTRIBUSI LANGSUNG
a) DISTRIBUSI LANGSUNG MELALUI AGEN, Dalam Pendistribusian
langsung, perusahaan dapat bekerja sama dengan agen perantara di
luar negeri yang mana agen ini tidak memiliki hak atas barang tersebut.
Ada beberapa macam antara lain :
b) PERWAKILAN AGEN ( sales representative), Kegiatan sales representative
ini merupakan perwakialan perusahaan di negara asing untuk melakukan penjualan
di negara tersebut dan komisi didapat dari penjaualan. Perwakialan agen juga memantau
dan mengumpulkan informasi terkait penjualan dan preferensi konsumen di negara
tersebut. Namun mereka tidak memiliki hak atas barang tersebut.
c) AGEN PEMBELIAN ( Purchasing agents), Agen pembelian ini kadang
disebut juga dengan pembeli barang untuk diekspor. Mereka aktif bergerak
mencari produk dengan verifiakasi tertentu untuk kepentingan luar negeri dengan
standar produk dan harga dari laur negeri. Agen ini jugalah yang mengurus semua
urusan pengemasan dan persyaratan pengapalan namun mereka tidak memiliki hak
atas produk tersebut.
d) PIALANG EKSPOR ( Ekport Broker ), Tugas dari pialang ekspor
adalah mempertemukan pembeli luar negeri dengan penjual lokal. Pialang ekspor
ini tidak memiliki hak atas barang dan tidak ikut serta dalam tanggung jawab
atas transaksi yang dilakukan. Pialang ekspor memperoleh komisi atas jasa yang
diberikan.
3.
DISTRIBUSI LANGSUNG MELALUI
PEDAGANG PERANTARA
Pedagang perantara mengambil alih atas produk atas pembelian produk dan
kemudian menjualnya kembali dengan nama pribadi.
a) DISTRIBUTOR EKSPOR ( Export Distributor ), Distributor ekspor
membeli barang dengan diskon yang besar kemudian menjualnya kembali untuk
mendapatkan laba, memberikan layanan servis atas pembelian barang tersebut,
serta mereka menggunakan nama mereka.
b) PENGECER LUAR NEGERI ( Foreign Retailer ), Dalam pemasaran internasional
pengecer luar negeri memiliki dua fungsi yaitu selain menjual barang langsung
ke konsumen melalui jaringan toko yang dimiliki, mereka juga mendistribusikan
barang ekspor ke pengecer lebih kecil.
c) PEMBORONG EKSPOR ( Ekport Jobber ), Pemborong ekspor melakukan
kegiatan bisnisnya dengan memborong semua barang ekspor untuk memenuhi
kebutuhan konsumen luar negerinya.
4.
SALURAN DISTRIBUSI MILIK
PERUSAHAAN
Salah satu alternatif untuk menditribusikan produk ke luar negeri adalah
dengan membuat saluran distribusi sendiri. Ada tiga alasan mengapa perusahaan
lebih memilih untuk membuat saluran distribusi sendiri untuk memasarkan produknya
ke luar negeri antara lain untuk memperkuat cakupan wilayah dengan tujuan
meningkatkan penjualan, dapat mengontrol pendistribusian di laur negeri secara
penuh, dan tidak ada saluran distribusi lain tidak tersedia. Namun pembanguan distribusi milik perusahaan sendiri ini membutuhkan banyak
waktu, biaya dan sulitnya menemukan individu – individu yang cakap untuk
dijadikan tenaga penjual di luar negeri.
5.
PASAR KELABU ( GREY MARKET )
Grey market merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk
memasarkan produk pesar internasional dimana distribusi barang disini dilakukan
melalui saluran yang tidak memiliki otoritas. Istilah grey market ini sendiri
adlaah istilah turunan dari black market yang memasarkan produk illegal, namun
dalam grey marketgaris batas antara illegal dan legal disini abu – abu.
Grey market biasanya terjadi dalam perdagangan barang – barang mewah dan barang
– barang berteknologi tinggi.
B. KEPUTUSAN DESAIN SALURAN
Dalam menentukan saluran pemasaran, produsen harus bisa memilih saluran apa
yang ideal dan praktis. Bagaimana mereka memilih saluran pemasaran yang
sesuai serta bagaimana mereka meyakinkan perantara yang baik untuk menangani
lini tersebut. Hingga perusahaan tersebut berkembang dan akhirnya mereka dapat memperluas,
memilih dan menggunakan saluran pasaran yang ideal dengan ukuran perusahaan
tersebut.Maka dalam hal ini pengambilan keputusan dan analisis saluran
yang sesuai bagi perusahaan sangat diperlukan agar saluran pemasaran dapat
berjalan efektif. Proses pemilihan anggota saluran distribusi dalam pemsaran
internasional pada dasarnya hamper sama dengan pemilihan anggota saluran
domestic.
Berikut beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam kaitanya mengambil
keputusan desain saluran yang tepat antara lain :
1) MENGANALISIS KEBUTUHAN KONSUMEN
Bagaimana perilaku pembelian
konsumen. Apakah mereka lebih suka membeli di lokasi sekitar rumah mereka
ataukah mereka rela menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan produk tertentu,
apakah mereka lebih suka membeli secara pribadi seperti via internet atau via
telepon, apakah konsumen menginginkan banyak pelayanan tambahan dan lain
sebagainya. Namun disisi lain perusahaan juga harus memperhatikan sumber daya
yang dimiliki untuk keperluan kepuasan pelanggan. Dengan banyaknya layanan yang
diberikan, tentunya biaya yang diperlukan perusahaan dan anggota saluran akan
meningkat sehingga berakibat pada harga barang akan lebih tinggi bagi konsumen.
Perusahaan juga dituntut agar mereka dapat menyeimbangkan kebutuhan konsumen,
biaya, kelayakan produk dan preferensi harga pelanggan.
2) MENENTUKAN TUJUAN SALURAN
Tujuan saluran pemasaran
berkaitan dengan pendefinisian secara tegas pelanggan yang akan menjadi sasaran
perusahaan dan berkaitan pula dengan tingkat layanan kepada segmen – segmen
pelanggan tertentu yang ditargetkan. Dari hasil pengidentifikasian segmen
pelanggan, perusahaan dapat menentukan pelayanan seperti apa dan bagaimana yang
hendak diberikan kepada pelanggan. Disisi lain perusahaan juga berusaha
meminimalkan total biaya saluran dalam memenuhi layanan pelanggan yang
dibutuhkkan, mungkin perusahaan juga menghindari saluran yang digunakan oleh
pesaing besar serta faktor lingkungan yang berkaitan dengan kondisi ekonomi dan
sistem hukum yang berlakudi suatu negara. Dalam situasi ekonomi yang tertekan
perusahaan lebih memilih menggunakan saluran pemasaran pendek
dalam memasarkan produknya bahkan mereka mengabaikan layanan pelanggan
yang kurang diperlukan.
3) MENGIDENTIFIKASI ALTERNATIF UTAMA
Alternatif ini berkaitan dengan jenis perantara yang digunakan, jumlah
perantara dan syarat serta tanggung jawab oleh masing – masing saluran
pemasaran. Jenis perantara, berkaitan dengan produk perusahaan. Sedangkan jumlah perantara berkaitan
dengan seberapa jumlah anggota saluran yang dibutuhkan perusahaan
agar produk semakin dekat dengan konsumen. Ada tiga strategi dalam
menentukan jumlah perantara pemasaran antara lain :
a)
Distribusi Intensif
adalah strategi yang dilakukan anggota pemasaran dengan cara menyimpan sebanyak
mungkin stok produk di toko dengan maksud produk tersebut harus tersedia
dimanapun dan kapanpun konsumen menginginkan misalnya : rokok, air mineral,
permen dan lain – lain.
b)
Distribusi Eksklusif adalah
strategi dimana perusahaan sengaja membatasi jumlah perantara yang menangani
produk. Perusahaan memasarkan produknya hanya ke beberapa penyalur dengan
maksud untuk meningkatkan nilai eksklusif produk mereka. Tak jarang mereka
dapat menekankan harga dalam kisaran yang lebih tinggi. Contohnya dealer
Bentley, dengan jumlah yang terbatas dan hanya ada di kota – kota besar.
Bentley mendapatkan dukungan yang kuat dari distributor yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap harga, promosi, dan layanan dealer.
c)
Distribusi Selektif :
penggunaan lebih dari satu , tetapi tidak keseluruhan perantara yang mau
menjual produk perusahaan. Distribusi selektif ini berada diantara distribusi
eksklusif dan intensif. Contohnya merk televisi, furniture dan peralatan rumah
tangga kecil didistribusikan dengan cara ini. Variasi
karakteristik produk juga memberi pengaruh terhadap pemilihan saluran. Produk
yang mudah busuk membutuhkan saluran langsung sedangkan produk dengan harga
murah dan jumlah yang besar bisa menggunakan saluran yang panjang.Dalam
pemasaran internasioanl variabel lain yang perlu diperhatikan dalam
pengidentifikasian alternatif saluran pemasaran adalah lingkungan di host
country seperti struktur ekonomi negara tersebut. Dalam perekonomian bebas,
perusahaan banyak yang menggunakan agen atau distributor untuk membeli ataupun
menjual barang dengan mark up harga tertentu. Selanjutnya terkait dengan
kekuatan perusahaan tesebut di luar negeri. Suatu perusahaan terkenal dengan
kuangan yang kuat akan lebih mudah mendapatkan saluran daripada perusahaan
baru.
4)
MENGEVALUASI ALTERNATIF UTAMA
Tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif dari hasil identifikasi
berdasarkan kriteria ekonomi, kendali dan cakupan. Kriteria ekonomi berkaitan dengan
bagaimana perusahaan bisa menganalisis perkiraan penjualan, biaya, dan
profitabilitas dari alternatif yang berbeda.
Disisi lain perusahaan juga harus mempertimbangkan rentang kendali.
Seberapa besar anggota saluran memegang kendali atas pemasaran produk.
Bagaimana keleluasaan perusahaan dalam mengawasi alur barang dari awal hingga
ke tangan konsumen. Disepanjang proses penditribusian barang, perusahaan dan
anggota saluran perlu membuat pembagian pengendalian.
Sementara saluran adapatif berkaitan dengan komitmen dengan saluran
perusahaan. Saluran pemasar menginginkan komitmen jangka panjang dengan
perusahaan sedangkan perusahaan menginginkan situasi yang lebih fleksibel
sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Dalam hal
ini anggota saluran yang memiliki komitmen jangka panjang dengan perusahaan
harus unggul dalam sisi ekonomi dan kendali.
Dalam pengevaluasian alternative, harus dicapai keseimbangan antara kriteria
ekonomi, rentang kendali dan cakupan. Tidak mungkin dilakukan salah satu faktor
yang dapat dipertimbangkan secara terpisah.
5)
PEMILIHAN ANGGOTA SALURAN
Setelah perusahan meninjau dan memilih sistem saluran, selanjutnya
perusahaan mengimplementsikan sistem saluran. Perusahaan harus memilih anggota
saluran pemasaran internasional yang sesuai. Perusahaan memiliki kemampuan
beragam dalam menarik perantara yang berkualitas. Beberapa perusahaan tidak
mengalami kesulitan dalam memilih anggota saluran pemasaran internasional,
namun tak jarang pula mereka harus bekerja keras untuk memilih anggota
saluran. Perusahaan perlu melakukan evaluasi berapa lama mereka bergerak di
dunia bisnis, lini lain yang dijual perantara, catatan dan pertumbuhan laba,
kekuatan layanan, kerjasama dan reputasi layanan. Ada empat kriteria yang dapat
digunakan untuk menentukan anggota saluran pemasaran internasional antara lain
:
a) KEKUATAN KEUANGAN, Perusahaan membutuhkan tenggang waktu yang cukup lama untuk mencapai tahap
kedewasaan dalam pemasaran internasional. Perusahaan harus memiliki basis
keuangan yang kuat serta kekuatan, kemauan dan kesiapan menghadapi resiko yang
mungkin muncul. Biasanya, kekuatan keuangan ditunjukkan oleh besarnya kapasitas
kredit yang diberikan dan posisi arus kas.
b) JARINGAN DAN HUBUNGAN YANG BAIK, Di berbagai negara kegiatan
bisnis dijalankan berdasarkan hubungan pribadi. Dalam pemilihan anggota saluran
pemasaran internasional sangat penting memiliki citra dan hubungan yang baik
dengan lingkaran pemerintah dan lingkaran bisnis di negara tersebut.
c) KOMITMEN DENGAN BISNIS LAIN, Perusahaan
harus mengumpulkan informasi mengenai anggota saluran pemasaran internasional
tentang komitmen anggota pemasaran dengan bisnis lain. Kinerja anggota
saluran dapat diperoleh dari perusahaan – perusahaan yang telah atau pernah
bekerja sama dengan mereka.
6) PENGENDALIAN ANGGOTA SALURAN
Hilangnya kendali atas produk dalam proses pendistribusian kepada anggota
saluran pemasaran mungkin sudah menjadi konsekuensi dari produsen walaupun
dalam pasar domestik sebagian kendali diberikan ke anggota saluranya. Anggota
saluranlah yang menjadi satu – satunya jalan untuk dapat menyelesaikan seluruh
terkait dengan penjualan, pelayanan, penyediaan informasi. Hal ini
menjadi dilema mengenai bagaiman cara mendorong anggota saluran untuk dapat
berkinerja tinggi karena disisi lain anggota saluran kadang memiliki visi yang
berbeda dengan perusahaan. Agen penjualan merupakan perusahaan independen yang
berusaha memaksimalkan labanya. Biasanya mereka lebih berkonsentrasi pada
pelanggan yang membeli paling banyak, bukan mengutakan pelanggan yang membeli
barang produsen.
Kemampuan produsen sangat beragam dalam mengelola distributor. Hal ini
terkait dengan kekuatan saluran ( channel power ) yaitu kemampuan untuk
mengubah perilaku anggota saluran. Jenis – jenis channel power itu antara lain
:
a) Kekuatan Koersif, Kekuatan koersif berupa ancaman dari produsen untuk menarik sumber daya
atau menghentikan hubungan kerjasama dengan anggota saluran. Tetapi dalam
penerapanya, sering menghasilkan konflik.
b) Kekuatan Penghargaan, Kekuatan penghargaan berupa penawaran ekstra dari produsen kepada konsumen
sebagai wujud penghargaan atas keberhasilan melaksanakan fungsi tertentu.
c) Kekuatan Resmi, Kekuatan resmi ini berupa kontrak yang dibuat produsen untuk anggota
saluran bahwa produsen adalah pemimpin yang resmi.
d) Kekuatan Acuan, Produsen sangat dihormati sehingga anggota saluran merasa bangga bekerja
sama dengannya.
Comments
Post a Comment