Posts

Showing posts from 2013

BAB II KEKUATAN SOSIOKULTURAL

Kekuatan Sosiokultural “Berbicara mengenai perbedaan budaya diantara bangsa-bangsa Eropa..Tidak baik hanya memusatkan perhatian pada persamaan dan kepentingan bersama lalu mengharapkan bahwa segala sesuatunya akan beres dengan sendirinya. Kita harus mengakui perbedaan – perbedaan itu dan bekerja dengannya” (Dr. Allan Hjorth) Enam Nasihat Berharga Untuk Melakukan Bisnis Lintas Budaya Adapun enam nasihat berharga berikut ini akan membantu : 1.      Lakukanlah persiapan. 2.      Jangan terburu – buru 3.      Bangkitkan kepercayaan 4.      Memahami pentingnya bahasa 5.      Menghormati budaya 6.      Memahami unsur – unsur budaya

BAB VIII KEKUATAN FISIK DAN LINGKUNGAN

Lihat ke sebuah peta dunia seluas mungkin. Pada pandangan pertama,peta itu tampak seperti tumpukan garis garis,warna,dan nama-nama asing. Teruslah melihat dan mempelajarinya sehingga dengan menyebutkan suatu kota,negara atau sungai memungkinkan anda untuk bisa ditemukan dengan sefera di peta itu. Mereka yang menaruh perhatian terhadap pemasaran luar negeri harus sebagai dasar mengetahui geografi ekspor seperti mengetahui jalan-jalan di sekitar rumah mereka” ( Henry deschampneufs,selling overseas) Mengapa Swiss membuat Jam Untuk memahami mengapa demikian pertimbangkanlah hal-hal berikut ini:  Sebagian besar daerah datar Swiss dekat dengan dataran rendah yang berpenduduk padat di Eropa  Barat Transportasi melalui pergunungan untuk memasarkan barang-barang ini   relative mahal dan  Swiss secara praktis tidak memiliki sumber_sumber mineral. Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan sumber_sumber bahan baku lokal dan biaya transportasi yang tinggi adalah dengan mengimpor barang b

BAB VI KEKUATAN KEUANGAN DAN PENGARUHNYA DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Sebuah Big Mac Mampu Menghadapi fluktuasi Kurs Valuta Asing McDonald's (Jepang) mengimpor banyak barang yang digunakan di restorannya di Jepang, termasuk bahan kentang goreng, kertas tissue, serta beberapa bahan -yang digunakan untuk membuat hamburger BigMac yang terkenal, seperti daging burger dan rot burger bertabur biji wijen. Oleh karena itu, di awal tahun 1997, ketika nilai yen mencapai titik terendah dalam 44 bulan terakhir terhadap dolar AS, dad 80 ¥ per 1 USD menjadi 122 ¥, diperkirakan bahwa biaya dalam yen untuk impor akan membengkak, sehingga memaksa. McDonald's menaikkan harga Big Mac ke pelanggannya.

BAB XI KEKUATAN HUKUM DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Daftar Materi Pembahasan : 1.   Perpajakan 2. Retriksi Perdaganagan 3. Aneka Macam Hukum

Pemerintah Ingin WTO Sepakati Subsidi Pertanian 15 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berharap isu pertanian yang dibawa dalam Paket Bali sukses dalam pembahasan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (WTO). Menteri Pertanian Suswono menuturkan dalam konferensi tersebut bisa menghasilkan kesepakatan agar negara-negara berkembang dan amat terbelakang (Least Development Countries/LDCs) diizinkan memberikan subsidi pertanian hingga 15 persen. "Sekarang ini masih di bawah 10 persen untuk subsidi petani kita secara umum. Sementara  negara maju 5 persen. Tapi kita ingin dorong sampai 15 persen," kata Suswono ditemui di kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Paket Bali Sebuah Kebijakan Dalam Perdagangan Dunia

NUSA DUA, KOMPAS.com - Negosiasi panjang Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization ke-9 berhasil membuahkan Paket Bali yang berisikan tiga poin utama yaitu Trade Facilitation , Agriculture, dan Least Developed Countries . "Setelah melakukan negosiasi yang cukup panjang, kami para menteri dari WTO menyetujui untuk memberikan fleksibilitas bagi negara berkembang untuk menerapkan program ketahanan pangan," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, saat menyampaikan pidato penutupan KTM WTO ke-9 di Nusa Dua Bali, Sabtu (7/12/2013). Gita mengatakan, pada akhirnya peserta konferensi menyetujui adanya perubahan dalam kesepakatan WTO pada Paket Agriculture, yang sudah disepakati di Bali.

KECEPATAN PERUBAHAN BISNIS INTERNASIONAL

Apa yang dimaksud dengan Bisnis Internasional?

MATERI KULIAH BISNIS INTERNASIONAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH BISNIS INTERNASIONAL BAB. I. KECEPATAN PERUBAHAN BISNIS INTERNASIONAL               A. SEJARAH BISNIS INTERNASIONAL                    - KEKUATAN-KEKUATAN GLOBALISASI               B. KEKUATAN-KEKUATAN DI DALAM LINGKUNGAN                    - LINGKUNGAN DOMESTIK                    - LINGKUNGAN LUAR NEGERI                    - LINGKUNGAN INTERNASIONAL BAB. II. PERDAGANGAN DAN INVESTASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL                A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL                B. INVESTASI LUAR NEGERI                C. MENGAPA MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI                D. BAGAIMANA MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI                C. STRATEGI GLOBAL BAB. III. TEORI-TEORI BISNIS INTERNASIONAL                A. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL                     - MERKANTILISME                     - TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT                     - TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF                     - TEORI PENDUKUNG OLEH HECKSCHER DAN OHLIN

Daftar Perusahaan Ritel di Indonesia

Bisnis ritel merupakan aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel modern. Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia sudah semakin menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya toko retailer modern yang membuka cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Perusahaan ritel dapat dikategorikan berdasarkan ciri - ciri tertentu, antara lain :   Discount stores , adalah toko pengecer yang menjual berbagai macam barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Speciality stores , merupakan toko eceran yang menjual barang - barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Departemen stores , adalah suatu toko eceran berskala besar yang pengelolaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen - departemen yang menj

Karakteristik Konsumen di Indonesia

Retailing adalah kegiatan  menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir. Konsumen akhir tersebut tidak menggunakan barang atau jasa yang sudah dibelinya untuk kegiatan bisnis (dijual kembali). Kegiatan retail ini dilakukan oleh manufakturer maupun retailer. Oleh karena itu baik manufakturer maupun retailer hendaknya memahami bagaimana karakteristik konsumennya. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Indonesia harus menjadi pasar bagi orang Indonesia sendiri. Penjualnya adalah orang Indonesia. Konsumennya bolehlah konsumen luar negeri namun KONSUMEN UTAMA-nya harus orang Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang banyak. Jumlah penduduk yang banyak ini menguntungkan bagi siapa yang menguasai pemasaran. Menjadi pemenang  dulu di pasar dalam negeri untuk kemudian selanjutnya merambah  pasar luar negeri. Untuk memenangkan pasar, baik manufakturer mau retailer harus berorientasi pada konsu

PENINGKATAN KEGIATAN RITEL INTERNASIONAL

Ritel sekarang menjadi kebangkitan bisnis internasional , selama dua dekade terakhir dari abad kedua puluh ,   internasionalisasi   ritel datang setelah   berabad-abad di mana kegiatan internasional oleh pengecer internasional yang luar biasa . aktivitas di ritel jelas dalam banyak cara : dalam pengadaan barang untuk dijual kembali , pengoperasian toko , penggunaan tenaga kerja asing , penerapan ide-ide asing dan penggunaan modal asing . Dalam segala hal telah terjadi baik peningkatan volume kegiatan internasional dan pelebaran jangkauan spasial aktivitas  internasional . Meskipun aspek yang paling jelas dari internasionalisasi adalah adanya toko milik asing   di suatu negara adalah penting untuk menghargai bahwa ritel antar - nasionalisasi sebagai sebuah konsep yang lebih luas di lingkungan  pengecer . Dunia internasional mengklaim , pada abad kedua puluh satu , untuk menjadi perusahaan global , telah signifikan interna

K E M I S K I N A N

A. PENDAHULUAN Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dus masalah besar di banyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Akan tetapi, sejarah menunjukkan bahwa setelah 10 tahun berlalu pada tahun 1969, ternyata efek yang dimaksud itu mungkin tidak tepat untuk dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi proses mengalir ke bawahnya sangat lambat. Akhirnya, sebagai akibat dari stategi tersebut, pada dekade 1980-an hingga pertengahan dekade 1990-an, sebelum krisis ekonomi, Indonesia memang menikmati laju pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto yang relatif tinggi, tetapi tingkat kesenjangan juga semakin besar dan jumlah orang miskin tetap banyak.

Sejarah Perekonomian Indonesia

Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Salah satu jalan sutra, yaitu jalur sutra laut, ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini ada yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah melalui Mesir dan sampai juga ke laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

1. Faktor-faktor Internal Tidak dapat diingkari bahwa penyebab utama berubahnya krisis rupiah menjadi suatu krisis ekonomi paling besar yang pernah dialami Indonesia pada tahun 1998 lalu adalah karena buruknya fundamental ekonomi nasional, sedangkan lambatnya proses pemulihan ekonomi nasional selama dua tahun belakangan ini lebih disebabkan oleh kondisi politik, sosial, dan keamanan di dalam negeri yang kenyataannya sejak reformasi dicetuskan Mei 1998 lalu hingga saat ini semakin buruk. Selama tahun 2000 fundamental ekonomi mengalami perbaikan nyata, walaupun lajunya lambat sehingga masih jauh dari kondisi yang baik atau kuat. Pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lambat dikarenakan proses pebaikan fundamental ekonomi nasional tidak disertai kestabilan politik dan keamanan yang memadai, penyelesaian konflik sosial, serts kepastian hukum. Faktor-faktor nonekonomi ini merupakan aspek-aspek penting dalam menentukan tingkat resiko yang terdapat di dalam suatu negara yang menjadi das

Pengertian Waralaba & Nilai Lebih Keunikan Bisnis Franchise

Bisnis waralaba atau franchise suatu cara atau sistem pemasaran dengan memberikan kesempatan kepada orang atau badan usaha dengan menduplikasikan usahanya secara mandiri  terutama pada unit ( badan ) usahanya dan harta usahanya  yaitu barang daganganya atau uang hasil penjualannya  dll. Didalam bisnis franchise ada nilai lebih yang selalu membedakan bisnis franchise yang satu dengan franchise yang lainnya dan merupakan salah satu kriteria bisnis yang bisa di franchisekan adapun  kriteria usaha yang dapat di franchise yaitu :