TEORI DEVIDEN


Kebijakan  deviden  sering  dianggap  sebagai signal bagi investor  dalam  menilai  baik  buruknya  perusahaan,  hal  ini  disebabkan  karena  kebijakan  deviden  dapat  membawa  pengaruh  terhadap  harga  saham perusahaan. Dengan demikian seberapa besar porsi laba yang  akan  dibagikan  dalam  bentuk  deviden  dan  seberapa  besar  porsi  laba  yang  akan  ditahan  untuk  di nvestasikan  kembali,  merupakan  masalah  yang cukup serius bagi pihak manajemen.  Terdapat sejumlah perdebatan diseputar bagaimana kebijakan  deviden mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu:

Deviden dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham
Gordon  (1959)  dan  Lintner  (1956),  berpandangan  bahwa semakin  tinggi deviden  payout  ratio  (D1/Po),  maka  semakin  tinggi  pula  nilai dari perusahaan. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa investor  menilai  deviden  payout  lebih  besar  daripada  pertumbuhan  (g),  karena  mereka  merasa  lebih  yakin  jika  menerima  deviden  dibandingkan  jika  menerima  capital  gain  dari  laba  yang  ditahan.  Pendapat  Gordon  dan  Lintner ini oleh  Modigliani-Mil er (1961), disebut dengan the bird in the hand fal acy.
Deviden tidak relevan
Teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden tidak relevan  terhadap  tingkat  kesejahteraan  pemegang  saham,  dikemukan  Martin,  Petty,  Keown,  and  Scott  (1991);  Miller  (1986);  Mil er  dan  Modigliani  (1961). Dasar pemikiran yang dikemukakan adalah dalam kondisi bahwa keputusan investasi yang given, pembayaran deviden tidak berpengaruh  terhadap  kemakmuran  pemegang  saham.  Nilai  perusahaan  lebih ditentukan oleh earning power dari aset perusahaan. Dengan demikian dapat  dikatakan  bahwa  nilai  perusahaan  ditentukan  oleh  keputusan
investasi.

Deviden menurunkan tingkat kesejahteraan pemegang saham
Teori  ini  dikemukakan  oleh  Litzenberger  dan  Ramaswamy  (1979).  Pandangan  yang  dikemukakannya  bahwa  semakin  tinggi  dividend  payout  ratio  suatu  perusahaan,  maka  nilai  perusahaan  tersebut  akan  semakin  rendah.  Hal  ini  didasarkan  pada  pemikiran  jika  capital  gain  dikenakan  pajak  dengan  tarif  yang  lebih  rendah  daripada  pajak  atas  deviden,  maka  saham  yang  memiliki  pertumbuhan  yang  tinggi akan menjadi lebih menarik dan lebih banyak diminati. Berkaitan dengan  clientile  effect,  terdapat  dua  kelompok  investor,  yaitu  investor

Comments

Popular posts from this blog

LINGKUNGAN DOMESTIK, ASING DAN INTERNASIONAL

STRATEGI HARGA INTERNASIONAL/GLOBAL

LATIHAN SOAL BISNIS INTERNASIONAL SEMESTER GENAP 2019