BAB VI KEKUATAN KEUANGAN DAN PENGARUHNYA DALAM BISNIS INTERNASIONAL
Sebuah Big Mac Mampu Menghadapi fluktuasi Kurs Valuta Asing
McDonald's
(Jepang) mengimpor banyak barang yang digunakan di restorannya di Jepang,
termasuk bahan kentang goreng, kertas tissue, serta beberapa bahan -yang
digunakan untuk membuat hamburger BigMac yang terkenal, seperti daging burger
dan rot burger bertabur biji wijen.
Oleh karena itu,
di awal tahun 1997, ketika nilai yen mencapai titik terendah dalam 44 bulan
terakhir terhadap dolar AS, dad 80 ¥ per 1 USD menjadi 122 ¥, diperkirakan
bahwa biaya dalam yen untuk impor akan membengkak, sehingga memaksa. McDonald's
menaikkan harga Big Mac ke pelanggannya.
NILAI MATA UANG YANG BERFLUKTUASI
Meskipun
bank-bank sentral terkadang turut campur tangan dalam bursa valuta asing dengan
cara membeli dan menjual mata uang dalam jumlah besar, tetapi hampir semua mata
uang berfluktuasi secara bebas satu sama lain. Fluktuasi tersebut bisa saja
cukup besar.
Para manajer
keuangan harus memahami bagaimana cara untuk melindungi perusahaannya terhadap
kerugian atau untuk mengoptimalkan keuntungan dari fluktuasi semacam itu.
Tingkat risiko nilai tukar mata uang lainnya dihadapi ketika suatu negara
menunda atau mernbatasi pertukaran mata uangnya, dan para manajer harus mencoba
untuk meramalkan dan meminimalkan atau menghindari kerugian akibat memegang
mata uang yang tidak dapat ditukar dan dengan demikian menjadi mata uang yang
kurang bermanfaat dalam jumlah besar.
Kurs Spot
Kurs spot
(spot rate) adalah nilai tukar antara dua mata uang untuk perdagangan segera
dengan jangka waktu penyerahan selama dua hari. Kurs yang berada pada baris
yang sama dengan nama negaranya adalah kurs spot.
Kurs forward
Kurs forward
atau kurs berjangka (forward rate) adalah harga hari ini untuk suatu
komitmen oleh satu pihak guna menyerahkan atau mengambil dari pihak lain uang
yang sering diperdagangkan, kontrak semacam itu pada umumnya dapat dilakukan
untuk jangka waktu 30, 60, 90, atau'180 hari. Anda mungkin dapat merundingkan
dengan bank mengenai periode waktu yang berbeda atau membuat kontrak dalam mata
uang lain.
Begitu Banyak Yen, Begitu Sedikit Pound
Mungkin
kelihatannya bahwa semakin sedikit unit dari suatu mata uang yang diperlukan
untuk membeli dolar, "semakin keras" atau semakin baik mata uang
tersebut dibandingkan dengan yang lainnya. Tetapi, seperti yang sudah dilihat
sebelumnya, hal ini tidak selaiu benar. (Perhatikan Jepang, sebagai contoh.) Di
luar ekonomi yang terkendali, kekuatan permintaan dan penawaran hari ini
mernaksa sebagian besar bursa valas untuk menetapkan harga dari berbagai mata
uang. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, pada tahun 1945, mata uang
negara-negara non komunis utama di dunia ditetapkan dalam nilai relatif
terhadap AS$. Nilai tukar itu adalah kurs di pasar pada waktu itu. Sejak itu,
terutama sejak tahun 1973, nilai relatif mata uang dan kemudahannya untuk
dikonversi telah ditetapkan oleh kekuatan pasar, yang dipengaruhi banyak
faktor, termasuk kebijakan perdagangan pernerintah, kebijakan moneter dan
fiskal seperti keputusan mengenai perpajakan dan suku bunga, serta oleh
kekuatan yang tidak dapat dikendalikan termasuk peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dunia, inflasi, dan pengangguran. Kebijakan moneter mengendalikan
jumlah uang beredar, tingkat pertumbuhannya maupun kecepatannya. Kebijakan
fiskal ditujukan untuk pengumpulan dan pembelanjaan . Uang oleh pemerintah.
Biaya dari suatu kontrak forward adalah premi atau diskon yang dibandingkan
dengan kurs spot Apakah ada premi atau diskon dan berapa besarnya bergantung
pada Perkiraan masyarakat keuangan dunia bisnis, Individu dan pemerintah
mengenai apa yang akan terjadi dimasa depan Faktor perkiraan dalam pertimbangan
meliputi: prediksi permintaan dan penawaran untuk kedua mata uang, inflasi
relatif di kedua negara, produktivitas relatif dan perubahan biaya tenaga kerja
per unit, perkiraan hasil pemilihan umum atau perkembangan politik lainnya,
serta perkiraan tindakan fiskal, moneter, dan bursa valuta asing yang di
lakukan oleh pemerintah.
Harga Jual
dan Harga Beli
Apabila
seorang wisatawan atau pebisnis menghubungi bank atau agen penukaran mata uang
untuk membeli atau rnenjual suatu mata uang, maka ia akan mendapatkan harga
jual dan harga beli dan mata uang tersebut Harga beli biasanya lebih rendah
dari pada harga jual.
Kurs Silang
Hal
ini khususnya adalah benar untuk yen Jepang (V) dan euro Uni Eropa (€): Banyak
orang memperkirakan bahwa euro akan semakin sering digunakan seperti dolar.
Walaupun pertukaran kebanyakan mata uang besar dilakukan melalui AS$, adalah
mungkin untuk mencari kurs guna perdagangan secara langsung antara mata uang
non AS$. Kurs ini disebut kurs silang (cross rate).
Kurs yang Berfluktuasi Menimbulkan Risiko
Bila
aktivitas Anda melibatkan lebih dari satu negara, maka Anda harus berurusan
dengan lebih dari satu mata uang.. Risiko potensial lainnya bagi suatu
perusahaan adalah bahwa suatu negara di mana perusahaan tersebut memiliki
banyak aktiva mungkin melakukan pengendalian pertukaran mata uang.
Apakah Bursa Valuta Asing Benar-benar Bersaing?
Pasar valuta
asing akhir-akhir ini dikritik karena kurangnya persaingan. Sebuah artikel
dalam The Wall Street Journal menyatakan,"Perdagangan
mata uang adalah pasar yang terbesar dan paling sedikit diatur di dunia, suatu Wild
West dari kapitalisme global, di mana lebih dari $1,2 triliun berpindah
tangan setiap harinya. Berbeda dengan bursa saham dan komoditas utama, bursa
valuta asing, atau valas, beroperasi hampir dengan tanpa kelalaian pemerintah.
Pengendalian
pertukaran mata uang (currency exchange control) membatasi atau
rnelarang penggunaan yang sah dari suatu mata uang dalam transaksi
internasional Biasanya, nilai dari mata uang terserbut ditetapkan pada kurs
yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilainya di pasar bebas, dan
diputuskan bahwa pembelian atau penjualan dari mata uang lain dilakukan melalui
badan pemerintah. suatu pasar gelap biasanya muncul, tetapi itu tidak terlalu
berguna bagi manajer keuangan, yang biasanya ingin menghindar dari pelanggaran
hukum di suatu negara di mana perusahaan beroperasi Selain itu, pasar gelap
tersebut jarang mampu mengakomodasi transaksi sekali berbisnis rnultinasional.
Perpajakan
Maka di sini tarif dan pajak yang
& kenakan atas korporasi harus diperhatikan. Bisa dikatakan bahwa korporasi
tidak membayar pajak, melainkan hanya menagih pajak dari masyarakat Pada
akhirnya masyarakatlah yang membayar pajak. Pajak-pajak tersebut mungkin
ditagih kepelanggan melalui harga jual yang lebih tinggi, ke karyawan melalui
potongan atau upah gaji, kepemegang harga jual saham
melalui dividen atau keuntungan modal yang lebih rendah,
atau ke pemasok melalui pesanan yang lebih kecil. Tetapi, walaupun korporasi
bertindak sebagai penagih pajak dan bukan sebagai pihak yang menanggung beban
pajak. Harga sahamnya cenderung untuk meningkat,
dan koporasi. tersebut dapat menjadi pelanggan yang lebih baik bagi pemasok
dari komponen-komponen dan bahan bakunya.
Perusahaan
internasional harus lebih memperhatikan pajak karena perusahaan tersebut
berurusan dengan lebih banyak negara
Pajak yang Berbeda di Negara yang Berbeda
Pajak
penghasilan merupakan pendapatan pemerintah yang terbesar. Kemudian ada
pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai atas barang atas jasa, pajak
atas keuntungan modal, pajak properti, dan pajak jaminan. sosial. Suatu
perusahaan harus rnempelajari secara hati-hati hukum pajak dari. setiap negara
di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Infalasi
Fenomena
kenaikan harga semua barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu
merupakan hal yang tidak asing lagi. Inflasi yang menular mungkin merupakan
penyebab utama dai berakhirnya boom ekonomi dunia yang tidak disangka – sangka,
yang terjadi dari akhir perang dunia II di tahun 1945 sampai tahun 1973.ketika
harga-harga barang yang diperdagangkan secara internasional meningkat karena
kombinasi antara meningkatnya permintaan dan meningkatnya penawaran uang
disemua negara berkembang, sebagian orang menganggap inflasi adalah
masalah yang tebatas pada negara berkembang dan bahwa negara-negara maju
tidak perlu mencemaskkannya.
Pengaruh Inflasi pada suku bunga
Inflasi
jelas..merupakan faktor kekuatan keuangan eksternal yang harus dihadapi oleh
manajer keuangan dengan sebaik mungkin. Hampir, semua perusahaan kadang-kadang
harus meminjam uang, dan tingat inflasi menentukar biaya riil dari pinjaman.
Suku bunga riil diperoleh dengan cara mengurangkan inflasi dari suku bunga
nominal.
Kebijakan Moneter dan Fiskat Mempengaruhi Inflasi
Negara-negara
dapat melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter rnereka sedemikian rupa
sehingga menyebabkan peningkatan atau penurunan inflasi. Kebijakan yang
berhasil memiliki dua penyebut utama: (1) kebijakan tersebut menghilangkan
pengendalian ekonomi artifisial, seperli pengendalian upah dan harga, dan (2)
kebijakan tersebut menerapkan pengendalian fiskal dan moneter Pengendalian
tersebut termasuk pajak yang lebih rendah dan pertumbuhan penawaran uang yang
lebih lambat.
Pentingnya Inflasi bagi Bisnis
inflasi
menjadi perhatian manajemen. Tingkat inflasi yang tinggi mempersulit
perencanaan pengeluaran modal.
Tingkat
inflasi tinggi dorong dilakukannya pinjaman (uang) sebab pinjaman tersebut akan
dibayar kembali dengan uang lebih rendah nilainya. Tetapi, tingkat inflasi yang
tinggi juga menirnbulkan tingkat bunga tinggi sehingga mungkin menghambat
pemberian pinjaman. Para pemberi pinjaman potensial mungkin khawatir bahwa
walaupun dengan suku bunga yang tinggi, jumlah yang dibayarkan kembali ditambah
bunga akan lebih rendah nilainya dibandingkan dengan jumlah yang dipinjamkan.
Ketimbang meminjamkan, peilik uang bisa membeli sesuatu yang diharapkan akan
meningkat nilainya, sehingga justru mendorong inflasi.
Para pemberi
pinjaman mulai mengunakan suku bunga variabel yang naik atau turun mengikuti inflasi,
untuk memindahkan risiko kepada peminjam Tentu saja,
Infasi dan Perusahaan Internasional
rnanajemen
perusahaan internasional haruss mencoba untuk memprediksi tingkat inflasi untuk
setiap negara di mana perusahaan itu berada. Tingkat inflasi komparatif akan
mempergaruhi nilai mata uang komparatif ketika mata uang dari negara dengan
tingkat inflasi tinggi melemahkan mata uang dengan tingkat inflasi yang lebih
rendah. Manajemen akan mencoba untuk meminimalkan kepemilikan atas mata uang
yang lebih lemah.
Tingkat
inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan harga barang dan jasa yang
dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu negara meningkat, dan dengan demikian
barang dan jasa tersebut menjadi kurang kompetitif. Tingkat inflasi relatif
mempengaruhi di mana perusahaan internasional meningkatkan dan melakukan
investasi modal. Suku bunga cenderung akan lebih tinggi ketika inflasi tinggi,
dan inflasi tinggi menghambat investasi baru.
Indeks Kemelaratan
Istilah
Indekks kelemelaratan (misey indeks) mulai digunakan didunia politik Amerika
Serikat pada saat dilakukan kampanye pemilihan presiden tahun 1980,
ketika baik tingkat inflasi maupun pengangguran cukup tinggi, indeks tersebut
merupakan jumlah dari tingkat pengangguran dari inflasi yang sederhana dan
menjadi sejenis indikator dari keberhasilan ekonomi: semakin tinggi nilainya,
semakin rendah kemelaratannya
Praktik-praktikk Akuntansi
Bila
suatu perusahaan internasional berurusan dengan cabang-cabangnya di luar
negeri, maka perusahaan internasional tersebut harus siap untuk mengikuti
aturan praktik akuntansi di negara di mana cabang tersebut beroperasi.
Perusahaan internasional tersebut kemudian harus menerjemahkan praktik-praktik
ini ke dalam praktik akuntansi yang digunakan negara asalnya agar dapat
dipahami oleh masyarakat, investor, dan pejabat pemerintah dari negara asal
perusahaan internasional yang dimaksud. Praktik akuntansi termasuk kekuatan
keuangan, dan karena itu disinggung di sini.
Amerika
Serikat mengikuti standar-standar dari Badan Standar Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Standards Board-FASB) sedangkan Negara negara lain di dunia
umumnya mengikuti Badan Standar Akuntansi Intemasional (International
Accounting Standards Board-IASB), yang berkedudukan di London
Perbankan Internasional
Salah satu
persyaratan keanggotaan WTO adalah bahwa negara-negara anggotaan harus membuka
sistem perbankannya kepada orang asing. Di Jepang, perbedaan budaya sering
menyulitkan perusahaan asing untuk melakukan bisnis. Satu-satunya bank besar
milik AS di Jepang, Shinsei Bank, telah menghadapi masalah dalam melakukan
penyesuaian sejak dibeli oleh suatu perusahaan investasi AS pada tahun 2000.
Sebagian dari masalah tersebut bukanlah sekadar kebencian kepada yang asing,
tetapi fakta bahwa bank Jepang "beroperasi menurut suatu kode quasi-moral
tidak tertulis yang mengharuskannya
Tabungan rumah tangga
Tabungan
rumah tangga adalah penting karena memungkinkan penciptaan modal untuk
investasi baru Ketika masyarakat menabung, bank-bank dan pemberi pinjaman
lainnya memiliki lebih banyak uang untuk pinjaman. Tabungan sebagai persentase
dari pendapatan bersih setelah pajak (disposable income) merupakan
ukuran yang baik dari tingkat tabungan di suatu negara.
Utang pemerintah:Negara yang mengalami kepailitan
Selama pesta
pemberian pinjaman oleh bank-bank kepada negara berkembang pada tahun 1970-an,
salah seorang pimpinan bank utama mengatakan, "Negara tidak akan
pailit". Pernyataan tersebut terbukti salah, dan kekuatan keuangan baru
yang tidak menyenangkan menghantam bisnis internasional, yaitu utang
pemerintah. Berbeda dengan perkiraan banyak orang, sejumlah negara berkembang
ternyata bahkan tidak mampu membayar bunganya, apalagi pokok pinjamannya.
Penyebab Meningkatnya Utang Negara Berkembang
Penyebab
bertambahnya utang negara berkembang adalah melonjaknya harga minyak (impor minyak
mentah oleh negara berkembang rata-rata 16 persen dari total impor
negara-negara berkernbang yang bukan penghasil minyak): Pada tahun 1973-1974,
harga minyak naik empat kali lipat dan pada tahun 1979 1980 naik dua kali
lipat. Dasar dari kenaikan tahun 1979-80 yang lebih tinggi mencerminkan
peningkatan yang lebih tinggi lagi secara absolut dibandingkan dengan kenaikan
pada tahun 1973-74.
Kenaikan
harga minyak ini membuat inflasi yang sudah parah menjadi lebih parah lagi, dan
gabungan tersebut menyebabkan terjadinya resesi dunia. Penurunan dalam harga
minyak mulai tahun 1981 berdampak buruk pada perekonomian Meksiko dan negara
berkembang anggota OPEC.
Setelah
kenaikan harga minyak pada tahun 1979-80, suku bunga meningkat Kenaikan
tersebut mempengaruhi semua pinjaman baru dan banyak pinjaman yang sudah ada
yang memiliki suku bunga mengambang dan bukannya tetap.
Solusi Masalah utang
IMF, BIS,
bank-bank sentral nasional, dan bank-bank komersial berusaha keras untuk
mencari solusi.
SolusI Jangka Peadek
Cara
mengatasi masalah utang jangka pendek meliputi penjadwalan utang pembayaran
utang untuk negara-negara yang tidak niampu membayar sesuai jatuh temponya.
Tetapi renegosiasi telah menjadi semakin sulit BIS, bank-bank komersial, dan
bank sentral enggan mengucurkan dana pinjamannya lebih banyak lagi, sementara
sumber daya IMF terbatas.
Negara-negara
berkembang menolak keras program penghematan ketat yang dipaksakan oleh
IMF.negara-negara berkembang penerima pinjaman berada dalam kesukaran yang
menyedihkan, tetapi negara maju juga dirugikan. Ketika negara-negara penerima
pinjaman itu menggunakan uang guna membayar kembali utang, negara-negara
tersebut tidak membeli barang dan jasa dari Negara maju tersebut Akibatnya,
negara maju kehilangan miliaran dolar dari bisnis ekspor serta beribu-ribu
lapangan pekerjaan.
Kebanyakan
negara berkembang penerima pinjaman memerlukan dana yang lebih besar dari bank
swasta dan lembaga internasional serta telah melakukan pinjaman lebih banyak.
Hal ini menyebabkan meningkatnya beban utang dan pada saat yang sama
pembangunan ekonomi negara-negara tersebut maju dengan lambat.
Solusi jangka panjang
Negosiasi
kembali utang disertai dengan program rencana penghematan yang ketat adalah
sebagian dari tahap pertama usaha dunia untuk memecahkan permasalahan utang
tersebut. Tahap ini mengakibatkan kemunduran standar hidup dan membatasi
pertumbuhan ekonomi dan ekspor.
Tahap yang
kedua memperlihatkan tingkat kesadaran yang semakin besar bahwa kebijakan
penyesuaian jangka pendek saja tidak akan berhasil. Permasalahan dari negara
berkembang bukanlah sisa utang itu sendiri tetapi kebijakan ekonomi yang
diikuti oleh negara tersebut serta hambatan sikap dan budaya yang dihadapi.
Dengan
mengakui ini, Baker Plan (dinamakan sesuai dengan menteri keuangan AS pada
waktu itu, James Baker) menuntut strategi berorientasi pasar untuk mendorong
pertumbuhan dan mengendalikan inflasi. Setelah Baker Plan tersebut
dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan Brady, yang dibangun atas rencana
pendahulunya dan membuat keringanan utang bergantung pada usaha negara penerima
pinjaman dalam melaksanakan program penyesuaian ekonomi yang disetujui oleh
IMF. Dalam rencana itu bank bank swasta diminta untuk memberikan pinjaman lebih
banyak dengan dukungan dana dari IMF, Bank Dunia, dan pemerintah negara maju.
Menurut
Brady, keringanan utang dapat dilaksanakan melalui tiga mekanisme: (1) menukar
utang lama dengan yang baru dengan diskon, (2) menukar utang lama dengan yang
baru dengan suku bunga lebih rendah, dan (3) membeli kembali utang dari bank
bank pemberi pinjaman dengan diskon.
Perkembangan Pasar Utang Negara Berkembang
Mekanisme
ketiga mengakibatkan negara penerima pinjaman untuk membeli sendiri dan
melunasinya. Bank pemberi pinjaman juga telah menjual utang dari negara
berkembang dan negara negara dalam transisi “kepada bank atau
investor lain, sehingga menciptakan pasar utang sekunder (seconday
debt market) yang besar. Utang utang yang diperjual belikan ini berada
dalam bentuk berbagai instrument seperti, pinjaman, obligasi Brady (Brady
bonds). korporasi dan pemerintah non Brady (Corporate and non-Brady sovereign
bond), opsi, jaminan warrant atas utang (warrant on debt).
investor
mencari hasil dan peningkatan modal & Hal ni menunjukkan betapa kecilnya
dunia keuangan saat ini.
200 Tahun sejarah utang pemerintah
Para
investor dan bank-bank investasi tampaknya telah melupakan atau mengabaikan
sejarah, yang telah dikotori oleh kegagalan utang pemerintah. Sejak tahun 1800,
Ekuador telah melalui periode kegagalan dan melakukan penjadwalan ulang selama
total 113 tahun. Tentu saja, para investor dan bank-bank investasi tidak harus
melihat 200 tahun ke belakang untuk menemukari persoalan dengan pembayaran
kembali utang pemerintah. Usaha-usaha pemberi pinjaman, investor, dan
pemerintah penerima pinjaman untuk keluar dari krisis utang tahun 1980-an telah
dibahas.
Bank
investasi sedang menyiapkan suatu generasi baru kredit pemerintah. Gairah
terhadap obligasi pasar yang baru muncul sedemikian besarnya sehingga seorang
bankir berkata, "Dengan jujur saya berpikir bahwa pemerintah mana saja
bisa mengakses pasar itu."
Beberapa'Perkembangan
Positif
Menyetujui
suatu rencana untuk memberikan keringanan atas pembayaran utang kepada negara
miskin dengan utang terbesar (heavily indebted poor countries-HIPC).
Sebagai suatu keseluruhan, HIPC memiliki rasio utang terhadap ekspor di atas
500 persen, lebih dari tiga kali rasio rata-rata untuk semua negara berkembang.
Bantuan seperti itu tentu saja dapat dibenarkan dengan alasan kemanusiaan, dan
mengaitkan keringanan utang dengan reformasi ekonomi akan mendorong negara
berkembang untuk mengambil langkah-langkah kearah memperbaiki kinerja ekonomi.
Tetapi, program seperti ini bersifat kontroversial dari sudut pandang ekonomi
karena apa yang disebut oleh penulis sebagai "bahaya moral" Artinya,
perlakuan khusus untuk negara yang memiliki utang besar mungkin akan
menyebabkan negara-negara lain menjadi kurang berhati-hati dalam burutang di
masa depan.
Para Bankir Muda, Lakukanlah Hal yang Salah
Kata-kata di
atas adalah judul artikel (judul aslinya adalah " Do the Wrong Thing
Young Bankers) yang ditulis oleh Alen Abelson dalam terbitan Barron’s beberapa
tahun yang lalu. Artikel tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 1960-an dan
1970-an, para bankir mengeruk keuntungan besar dari basil rneminjamkan uang
yang kemudian menimbulkan krisis utang yang dahsyat pada tahun 1980 dan
1990-an. Dan memang di tahun 1990-an, para bankir AS memang tampaknya telah
mengikuti nasihat itu.
Solusi Jangka Panjang
Sejumlah solusi telah disarankan. Di
sini hanya akan dicantumkan beberapa di antaranya.
- Negara-negara berkembang penerima pinjaman harus membuat kebijakan yang memastikan bahwa dana pinjaman baru yang diperoleh dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi dan untuk konsumsi, pelarian modal, atau rencana atau persenjataan pemerintah yang terlalu ambisius.
- Negara penerima pinjaman hendaknya mengumpulkan dana cadangan di tahun-tahun yang baik guna memampukan negara-negara tersebut untuk menghadapi fluktuasi dalam harga ekspor komoditi yang tidak dapat dihindari, bahkan jika tidak ada lagi goncangan harga minyak yang akan terjadi
- Negara maju harus terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonorni dan membuka pasarnya untuk barang ekspor dari negara-penerima pinjaman, meskipun bila hal tersebut berarti persaingan dengan beberapa industri di negara-negara penerima pinjaman.
- IMF dan negara pemberi pinjaman hendaknya tidak mencoba untuk memaksakan program rencana penghematan yang terlaka ketat kepada negara penerima pinjaman.
- IMF, Bank Dunia, dan lembaga lain yang membantu negara penerima pinjaman hendaknya memastikan pendanaan yang mencukupi sehingga dapat mengambil pandangan jangka panjang.
- Sebagian dari utang eksternal yang besar tersebut harus diubah menjadi jenis-jenis ekuitas. Perubahan ini dapat berupa kepemilikan dalam proyek yang sedang dikembangkan atau bagian dari laba ekspor. Bagian utang lainnya hendaknya diperpanjang waktu jatuh tenmponya dengan menetapkan batas atas suku bunga.
- Negara penerima pinjaman harus melonggarkan batasan-batasan atas investasi
asing dan repatriasi laba dari investasi yang telah ada.
Negara penerima pinjaman harus mendorong masuknya dana baru dari sumber swasta asing-sumber non bank karena
bank sekarang telah terlalu
Panorama dunia utang negara ketiga yang selalu dibayar penuh
Menyadari
bahwa di bursa valuta asing (valas) dapat diciptakan keuntungan dan juga
kerugian.
Bursa valas tersebar di seluruh
dunia dan secara kolektif melibatkan lebih banyak uang dibandingkan dengan
pasar lainnya. Hampir setiap hari, Anda dapat memperdagangkan uang 24 jam di
suatu tempat di dunia. Akibatnya, ada banyak kesempatan untuk membeli dan
menjual valuta asing.
Memahami perhitungan valuta asing, termasuk kurs silang.
Informasi
mengenai valuta asing dapat diperoleh dalam publikasi keuangan seperti The
Wall Street Journal atau Financial Times, dan di surat kabar lainnya dalam
kolom keuangan. The Wall Street Journal memuat daftar dari mata uang
utama dalam hal perdagangannya dengan AS$. Kurs spot (untuk penyerahan
dalam 2 hari perdagangan) dilaporkan untuk semua mata uang. Untuk mata uang
yang lebih sering diperdagangkan, kurs forward 30, 60, 90, dan 180 hari
dilaporkan. Kurs silang adalah kurs untuk memperdagangkan secara langsung
antarmata uang non-AS$.
Mengakui risiko pertukaran mata uang.
Risiko
pertukaran mata uang dapat terjadi ketika pernbayaran diharuskan dalam mata
uang lain. Risiko pertukaran mata uang ditanggung oleh siapa saja yang akan
menerima atau membayar mata uang asing di masa depan.
Memahami pengendalian pertukaran mata uang
Banyak negara
berkembang telah melembagakan suatu sistem pengendalian pertukaran mata uang,
yang membatasi penggunaan mata uang lokal dan asing. Negara berkembang sering
sedikit memiliki mata uang keras (konveltibel) yang jauh lebih dari pada yang
dibutuhkan.
Memahami utang pemerintah, penyebab, dan solusinya.
Sovereign
debt adalah
utang pemerintah. Bank komersial dan investasi berada dalam bisnis pemberian
pinjaman uang atau underwriting obligasi melalui mana pemerintah
menimjam uang.
Comments
Post a Comment