Produksi Global, Pengalihdayaan, dan Logistik
Studi Kasus
Li & Fung adalah sebuah perusahaan berbasis di Hong Kong
yang didirikan pada tahun 1960. Li & Fung merupakan perusahaan perdagangan
multinasional yang terbesar di negara berkembang. Perusahaan ini didirikan oleh
Victor dan William Fung, saat ini dikelola oleh cucu mereka. Li & Fung
merupakan perusahaan business to business
dimana konsumen dari Li & Fung adalah berbagai macam industri mulai dari
ritel pakaian hingga perusahaan elektronik. Contoh dari konsumennya ialah The
Limited, Inc.
Li & Fung bergerak pada bidang logistik dan rantai pasok
untuk barang-barang dalam jumlah banyak. Li & Fung berperan sebagai
penghubung dari vendor-vendor konsumen yang berada di berbagai negara. Seperti
contohnya The Limited, Inc. yang merupakan sebuah perusahaan retail fashion di Amerika Serikat.
Untuk membuat produknya The Limited, Inc. memiliki berbagai
vendor di berbagai negara. Li & Fung, dalam alur bisnisnya, akan mengambil
konsep produk pesanan dari The Limited, Inc. lalu meneliti pasar untuk
memperoleh material-material yang sesuai untuk produk tersebut. Lalu Li &
Fung akan memberikan prototipe pada The Limited, Inc. Setelah disetujui maka Li
& fung akan memulai proses produksi dalam jumlah banyak.
Proses produksi tidak dilakukan oleh Li & Fung sendiri.
Proses ini dijalankan di berbagai negara seperti contohnya benang rajutan yang
dibeli di Korea dan akan ditenun dan diwarnai di taiwan. Lalu membeli
ritsleting dari produsen di Jepang dan membawa seluruh material ke Thailand
untuk dijahit.
Untuk menjalankan operasional, Li & Fung membagi
perusahaannya dalam beberapa divisi kecil dimana masing-masing divisi fokus
terhadap satu klien. Cotohnya ialah divisi Warner Brothers, divisi Gyomboree,
dan divisi The Limited, Inc.
Pendahuluan
Terdapat lima masalah yang sering dihadapi perusahaan dalam
menghadapi berkembangnya pasar global. Pertama, lokasi produksi, dengan
pertimbangan perbedaan antarnegara dalam hal fakror biaya, hambatan tarif,
risiko politik, dan lainnya. Kedua, peran strategis jangka panjang lokasi
produksi luar negeri jika faktor berubah. Ketiga, produksi yang dilakukan
sendiri atau dilakukan dengan pengalihdayaan. Keempat, pengelolaan rantai pasok
global. Dan kelima, pengelolaan logistik global.
Li & Fung, perusahaan yang dibahas dalam studi kasus di
atas merupakan salah satu alternatif dari permasalahan-permasalahan pasar
global tersebut. Li & Fung memindai jaringan global sekitar 7,500 pemasok
yang berlokasi di 40 negara. Li & Fung dalam bisnisnya memutuskan lokasi
yang tepat untuk memproduksi suatu barang dan kuantitasnya. Dalam mengambil
keputusan ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya biaya
tenaga kerja, hambatan perdagangan, biaya transportasi, dan kualitas produk.
Strategi, Produksi, dan Logistik
Terdapat dua alasan mengapa produksi dan logistik dilakukan
secara internasional. Pertama, untuk menurunkan biaya peciptaan nilai, dan
kedua, untuk menambah nilai dengan melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih
baik.
Produksi meliputi baik layanan maupun kegiatan manufakturing
yang akan menghasilkan jasa atau produk fisik. Sedangkan logistik adalah
kegiatan yang mengendalikan perpindahan bahan fisik melalui rantai nilai, dari
pengadaan ke produksi dan ke dalam distribusi. Kedua hal ini berkaitan erat
karena kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi secara efisien
bergantung pada pasokan tepat waktu atas input
bahan berkualitas tinggi, dimana yang bertanggung jawab adalah logistik.
Fungsi produksi dan logistik perusahaan internasional
memiliki sejumlah tujuan strategis. Pertama, untuk menurunkan biaya dengan
menyebarkan kegiatan produksi ke berbagai lokasi di seluruh dunia di mana
setiap keguatan dapat dilakukan secara efisien sehingga dapat menurunkan biaya.
Biaya juga dapat dipotong dengan mengurangi jumlah persediaan dan meningkatkan
jumlah perputaran persediaan.
Tujuan kedua ialah untuk meningkatkan mutu produk dengan
menghilangkan produk cacat dari rantai pasok dan proses manufakturing. Tujuan
ini dicapai dengan peningkatan kendai mutu dengan cara:
- Meningkatkan produktivitas karena waktu tidak terbuang memproduksi produk-produk berkualitas rendah yang tidak dapat dijual, sehingga biaya per unit akan berkurang.
- Menurunkan biaya pembuatan ulang dan biaya sisa yang berkaitan dengan produk cacat.
- Mengurangi biaya garansi dan waktu yang terkait dengan memperbaiki produk cacat.
Alat utama yang saat ini marak digunakan untuk peningkatan
mutu produk adalah metodologi six sigma.
Metodologi ini adalah turunan langsung dari falsadah manajemen kualitas total
atau dikenal dengan total quality management (TQM). Dalam TQM
telah diidentifikasi sejumlah langkah yang harus menjadi bagian dari setiap
program. Manajemen harus mengakui falsafah bahwa kesalahan, cacat,dan
bahan-bahan berkualitas rendah tidak dapat diterima dan harus dihilangkan.
Standar kerja dalam TQM tidak hanya didefinisikan sebagai angka atau kuota,
tetapi juga mencakup standar kualitas untuk meningkatkan output produksi yang bebas cacat.
Adapun hubungan antara kualitas dan biaya digambarkan di bawah
ini.
Gambar 1.1
Hubungan antara Kualitas dan Biaya
Six Sigma adalah
falsafah berbasis statistik yang bertujuan untuk mengurangi cacat, meningkatkan
produktivitas, menghilangkan pemborosan, dan memotong seluruh biaya perusahaan.
Pada six sigma, proses produksi akan
99.99966 persen akurat, dengan hanya 3.4 unit cacat per 1 juta unit. Standar
kesempurnaan kualitas six sigma
adalah tujuan yang berusaha dicapai untuk mencoba meningkatkan kualitas produk
dan produktivitasnya. Selain six sigma
terdapat standar lain untuk mendefinisikan mutu. Salah satunya adalah ISO 9000
yang diterapkan di Uni Eropa.
Selain menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas, fungsi
produksi dan logistik memiliki tujuan lain. Tujuan tersebut adalah pertama,
untuk memenuhi tuntutan tanggapan lokal.
Yaitu tekanan untuk mendesentralisasikan kegiatan produksi ke pasar
nasional atau regional utama di mana perusahaan melakukan bisnis atau
melaksanakan proses manufakturing yang fleksibel yang memungkinkan perusahaan
untuk meyesuaikan produk yang keluar dari pabrik sesuai dengan pasar di mana
barang tersebut dijual.
Kedua, ialah merespon dengan cepat perubahan permintaan
pelanggan. Ketika permintaan konsumen rentan terhadap pergeseran yang besar dan
tak terduga, perusahaan yang dapat beradaptasi paling cepat menanggapi
pergeseran ini akan mendapat keuntungan.
Menentukan Lokasi Produksi
Menentukan lokasi dalam bisnis internasional merupakan salah
satu pertimbangan penting yang harus ditentukan. Lokasi produksi yang tepat
dapat meminimalkan biaya sehingga meningkatkan kualitas produk. Beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokas produk: faktor Negara, faktor
teknologi, dan faktor produk.
Faktor Negara
Menentukan lokasi produksi yang tepat, perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa aspek, seperti ekonomi politik, budaya, dan biaya
faktor relatif yang berbeda setiap negara. Perusahaan harus dapat
mempertimbangkan secara detail, dimana menentukan lokasi produksi yang bersifat
kondusif untuk kinerja kegiatan.
Hal yang juga penting pada industri tertentu adalah adanya konsentrasi global dari
kegiatan dari kegiata-kegiatan di lokasi tertentu. Peran eksternalitas lokasi
dalam memengaruhi keputusan investasi asing langung.. Ekesternalitas tersebut
dapat memainkan peran penting dalam menentukan tempat untuk melakukan kegiatan
manufacturing. Misalnya, karena adanya kelompok pabrik semikonduktor di Taiwan,
jumlah tenaga kerja dengan pengalaman dalam bisnis semikonduktor di Taiwan,
jumlah tenaga kerja dengan pengalaman dalam bisnis semikonduktor telah
berkembang. Selain itu, pabrik telah menarik sejumlah industry pendukung,
seperti produsen modal peralatan semikonduktor dan silicon, yang telah
mendirikan fasilitas di Taiwan agar berada dekat dengan pelanggannya.
Perbedaan faktor biaya relatif, ekonomi politik, budaya dan
eksternalitas lokasi adalah hal yang penting, teteapi ada beberapa faktor yang
memiliki pengaruh besar dalam menentukan lokasi produk. Biaya transportasi dan
aturan perundang-undagan mengenai investasi langsung luar negeri dapat
memperngaruhi dalam penentuan lokasi. Selain itu, pergerakan nilai mata uang
pada masa depan juga dapat mempengaruhi dalam penentuan lokasi. Perubahan
negative dalam nilai tukar dapat dengan cepat mengubah daya tarik suatu negara
sebagai basis manufacturing. Apresiasi mata uang dapat mengubah lokasi murah
menjadi lokasi berbiaya tinggi. Sebagai contoh, banyak perusahaan Jepang
menghadapi masalah pada tahun 1990an-2000an. Nilai yen yang relatif rendah di
pasar valuta asing pada tahun 1950-1980 memperkuat posisi Jepang sebagai lokasi
produksi yang murah. Tetapi, pada 1980-1990an, apresiasi stabil yen terhadap
dolar AS meningkatkan biaya dolar per produk yang diekspor ke Jepang, membuat
Jepang menjadi kurang menarik sebagai lokasi manufacturing. Oleh karena itu,
banyak perusahaan Jepang memindahkan lokasi manufacturing mereka ke
Negara-negara di Asia Timur untuk menurunkan biaya.
Faktor Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor penting dalam
memutuskan penetuan suatu lokasi produk. Misalnya keterbatasan teknologi,
perusahaan memiliki keterbatasn untuk melakukan manufacturing. Atau dengan
teknologi, menjadika suatu perusahaan dapat meningkatkan produksi sehingga
dapat meminimalkan biaya dan memaksimalkan value
dari produknya. Terdapat tiga karakteristik teknologi manufacturing: tingkat
biaya tetap, skala efisien minimum, dan fleksibilitas teknologi.
Biaya Tetap
Biaya tetap mendirikan pabrik yang tinggi menjadikan suatu
perusahaan harus melayani pasar dunia yang hanya dari satu lokasi atau sedikit
lokasi. Sebaliknya, tingkay biaya tetap yang relative rendah dapat membuat
aktivitas produksi di beberapa lokasi sekaligus menjadi ekonomis untuk
dilakukan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih mengakomodasi tuntutan
untuk tanggapan lokal. Berproduksi di beberapa lokasi juga dapat membantu
perusahaan terhindar dari terlalu bergantung pada satu lokasi. Menjadi terlalu
bergantung pada satu lokasi sangat berisiko dalam dunia dengan kurs mengambang.
Banyak perusahaan menyebarkan pabrik mereka ke lokasi yang berbeda sebagai
“lindung nilai nyata” terhadap gerakan mata uang yang berpotensi merugikan.
Skala Efisien Minimum
Skala efisien minimum (minimum
efficient scale) adalah tingkat skala output
dimana suatu pabrik harus beroperasi untuk mewujudkan seluruh ekonomi skala
utama tingkat pabrik.
Gambar Hubungan antara Biaya dan Kuantitas
Implikasi dari konsep ini: Semakin besar skala efisien
minimum suatu pabrik relatif terhadap total permintaan global, semakin besar
alasan untuk melakukan sentralisasi produksi dalam satu lokasi atau sedikit
lokasi. Atau ketika skala efisien minimum produksi relative rendah terhadap
perminaan global, akan lebih ekonomis jika berproduksi di beberapa lokasi.
Misalnya, skala efisien minimum suatu pabrik untuk memproduksi computer pribadi
adalah sekitar 250.000 unit per tahun, sedangkan total permintaan global
melebihi 35 juta unit per tahun. Rendahnya tingkat skala efisien minimum dalam
kaitannya dengan total permintaan global membuatnya layak secara ekonomis bagi
perusahaan seperti perusahaan Dell untuk memproduksi PC di berbagai lokasi.
Manufakturing Fleksibel dan Kustomisasi Massal
Istilah teknologi manufacturing fleksibel (flexible manufacturing technology) atau
yang sering disebut produk ramping (lean
production) mencakup berbagai teknologi manufakturing yang dirancang untuk
- Mengurangi waktu persiapan untuk peralatan yang rumit
- Meningkatkan pemanfaatan tiap-tiap mesin melalui penjadwalan yang lebih baik
- Meningkatkan kendali mutu pada semua tahap proses manufacturing
Teknologi manufacturing fleksibel ini memungkinkan
perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak variasi produksi akhir dengan biaya
per unit pada satu waktu dapat dicapai melalui produksi massal output yang terstandarisasi. Adopsi
teknologi manufacturing yang fleksibel sebenernya dapat meningkatkan efisiensi
dan menurunkan biaya per unit disbanding produksi massal output terstandarisasi.
Istilah kustomisasi massal
(mass customization) telah
diciptakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan teknologi
manufacturing yang fleksibel untuk merekonsiliasi dua tujuan yang pernah
dianggap tidak kompatibel yakni biaya rendah dan kustomisasi produk
Salah satu contoh teknologi manufacturing yang fleksibel
yang paling terkenal, system produksi Toyota. Sistem ini menjadikan Toyota
menjadi perusahaan mobil paling efisien di dunia. Ohno Taiichi – salah satu
insinyur Toyota pengembang system manufacturing fleksibel – menyatakan bahwa
produksi massal yang diterapkan dalam membuat mobil adalah kurang tepat. Dia melihat banyak masalah
dengan produksi massal yakni,
- Tahap produksi yang panjang membuat persediaan menjadi melimpah yang harus disimpang di gudang
- Jika terjadi kesalahan pengaturan pada mesin pada awal tahapan, proses produksi yang panjang mengakibatkan cacat produksi dalam jumlah besar
- Sistem produksi massal tidak dapat mengakomodasi preferensi konsumen untuk keragaman produk
Toyota dengan menerapkan lean
production membuat produksi kecil berjalan ekonomis, yang memungkinkan
Toyota untuk merespon lebih baik terhadap kebutuhan konsumen untuk keragaman
produk. Volume produksi kecil juga menghilangkan kebutuhan untuk pengadaan
persediaan besar sehingga mengurangi biaya pergudangan. Volume produk kecil dan
berkurangnya persediaan berarti bahwa suku cadang yang cacat produksi hanya
terjadi dalam jumlah kecil dan segera memasuki proses perakitan. Hal ini
mengurangi sampah dan membantu menelusuri kembali jejak cacat ke sumbernya
untuk memperbaiki permasalahan yang menyebabkannya.
Sel mesin fleksibel (flexible machine cells) adalah teknologi
manufaktur fleksibel lain yang umum digunakan. Sebuah sel mesin fleksibel
adalah pengelompokan berbagai jenis mesin, penanganan bahan umum, dan
pengendali sel terpusat (komputer).
Manfaat utama dari sel mesin fleksibel adalah peningkatan
utilitas dan pengurangan barang setengah jadi (yaitu, stok produk sebagian jadi
– work in progress). Peningkatan
utilitas kapasitas timbul daripengurangan waktu persiapan dan dari aliran
produksi terkoordinasi yang dikendalikan computer antarmesin produksi, yang
menghilangkan kemacetan. Ketatnya koordinasi antarmesin juga mengurangi
persediaan barang setengah jadi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan
menghasilkan biaya yang lebih rendah.
Sistem teknologi manufacturing fleksibel sangat
menguntungkan untuk bisnis internasional karena mambantu perusahaan untuk
menyesuaikan produk untuk pasar di berbagai Negara yang berbeda. Pentingnya
keuntungan ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Ketika teknologi manufacturing
fleksibel tersedia, perusahaan dapat memproduksi produksi yang disesuaikan
untuk berbagai pasar nasioanl dengan satu pabrik yang bertempat di lokasi yang
optimal. Dan ini dapat dilakukan tanpa menyerap penalty biaya yang signifikan.
Dengan demikian, perusahaan tidak perlu lagi membangun fasilitas manufacturing
di setiap pasar Negara yang besar untuk menyediakan produk yang memenuhi selera
dan preferensi konsumen tertentu, bagian dari strategi lokalisasi.
Faktor Produk
Rasio nilai terhadap berat ( value to weight )produk memengaruhi terhadap biaya transportasi.
Terdapat dua kategori, pertama,
dimana barang tersebut mahal dan tidak berbobot terlalu banyak - obat-obatan,
komponen elektronik – memiliki persentase biaya transportasi yang relative
kecil terhadap biaya total. Kedua, produk
yang relative murah dengan memiliki bobot yang berat – gula halus, bahan kimia
tertentu, produk minyak bumi - sehingga jika ada pengiriman memiliki persentase
biaya transportasi yang relative tinggi terhadap biaya total.
Selain itu, fitur produk yang universal juga memengaruhi
dalam penentuan lokasi, apakah produk melayani kebutuhan yang universal,
kebutuhan yang sama di seluruh dunia. Hal ini meningkatkan daya tarik untuk
memusatkan produksi di lokasi yang optimal.
Menentukan Lokasi Fasilitas Produksi
Terdapat dua strategi dasar untuk mencari fasilitas
produksi: memusatkannya di satu lokasi dan melayani pasar dunia dari sana, atau
mendesentralisasikannya di berbagai lokasi regional atau nasional yang dekat
dengan pasar utama.
Tabel
Konsentrasi produk terjadi ketika:
- Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik, dan budaya memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara
- Hambatan perdagangan rendah
- Eksternalitas yang muncul dari pemusatan seperti kesukaan perusahaan di lokasi tertentu
- Nilai tukar mata uang yang dianggap penting diharapkan tetap relative stabil
- Teknologi produksi memiliki biaya tetap yang tinggi dan skala efisien minimum yang relative tinggi terhadap permintaan global, atau teknologi manufacturing fleksibel yang ada
- Rasio nilai terhadap berat produk yang cukup tinggi
- Produk menyajikan kebutuhan universal
Sebaliknya, desentralisasi produksi akan tepat ketika:
- Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik , dan budaya tidak memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara
- Hambatan perdagangan yang tinggi
- Lokasi eksternalitas tidak penting
- Diperkirakann terjadi volatilitas nilai tukar mata uang yang dianggap penting
- Teknologi produksi memiliki biaya tetap rendah dan skal efisien minimum yang rendah, dan teknologi manufacturing fleksibel tidak tersedia
- Rasio nilai terhadap berat produk cukup rendah
- Produk tidak melayani kebutuhan yang universal (yaitu, terdapat perbedaan yang signifikan dalam selera dan pereferensi konsumen antarnegara)
Peran
Strategis Pabrik Asing
Awalnya, banyak pabrik asing didirikan di tempat yang
memiliki biaya tenaga kerja yang rendah. Peran strategis mereka biasanya
adalaah untuk menghasilkan produk padat karya dengan biaya serendah mungkin.
Misalnya, pada 1970-an, banyak perusahaan komputer dan bisnis peralatan
telekomunikasi AS mendirikan pabrik di sepanjang Asia Tenggara untuk
memproduksi komponen elektronik, seperti papan sirkuit dan semikonduktor,
dengan biaya serendah mungkin. Mereka meletakkan pabrik-pabrik mereka di negara-negara,
dseperti Malaysia, Thailand, dan Singapura justru karena masig-masing negara
menawarkn kombinasi menarik dari biaya tenaga kerja rendah, infrastruktur yang
memadai, dan rezim pajak serta perdagangan yang menguntungkan. Awalnya,
komponen yang diproduksi oleh pabrik-pabrik ini dirancang di tempat lain dan
produk akhir dirakit ditempat lain. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, peran
strategis dari beberapa pabrik ini telah berkembang mereka telah menajdi pusat
penting untuk desain dan perakitan akhir dari suatu produk pasar global.
Berikut adalah salah satu contoh masalah dari peran strategis pabrik asing yang
dilakukan oleh perusahaan Hewlett-Packard
Amerika Serikat.
Pada akhir tahun 1960-an, HP sedang mencari lokasi berbiaya
murah di sekitar Asia untuk memprodukasi komponen elektronik menggunakan proses
padat karya. Perusahaan melihat beberapa lokasi di Asia dan akirnya memilih
Singapura srebagai lokasi pabrik pertamanya pada 1970. Meskipun Singapura tidak
memiliki biaya tenaga kerja terendah di kawasan ini, biaya tersebut relatif
rendah dibandingkan Amerika Utara. Ditambah lagi, lokasinya Singapura memiliki
beberapa manfaat lagiyang tidak dapat ditemukan di banyak lokasi lain di Asia,
tingkat oendidikan tenaga kerja lokalnya tinggim bahasa inggris digunakan
secara luas, pemerintah Singapura tamoat stabil dan berkomitmen untuk
pembangunan ekonomi serta negara-kota tersebut memiliki salah satu
infrastruktur yang lebih baik di wilayah Asia, termasuk jaringan komunikasi dan
transportasi yang baik dan perkembangan yang pesat pada industri dan
perdagangan. HP juga mengambil keuntungan dari pemerintah Singapura mengenai
paja, tarif, dan subsidi. Pada awal 1973, HP mengalihkan salah satu basis,
pembuatan kalkulator genggamnya dari Amerika Serikat ke Singapura. Tujuannya
adalah untuk mengurangi biaya produksi, yang dapat dilakukan oleh pabrik
Singapura dengan cepat.
Pada tahun 1980-an HP mengalihkan produksi kalkulator
genggam HP41C ke Singapura. Para manajer di pabrik Singapura diberi tujuan
substansial, yaitu mengurangi biaya produksi. Mereka berargumen bahwa
pengurangan biaya dapat dicapai hanya jika mereka diizinkan untuk mendesain
ulang produk sehingga dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah secara
keseluruha. Manajemen pusat HP setuju, dan 20 insinyur dari fasilitas Singapura
dipindahkan ke Amerika Serikat selama satu tahun untuk belajar bagaimana
merancang aplikadi-spesifik sirkuit terpadu. Mereka kemudian membawa keahlian
ini kembali ke Singapura dan mulai mendesain ulang HP41C. Hasilnya sukses besar,
dengan mendesain ulang produk, insinyur Singapura mengurangi biaya
manufakturing untuk HP41Csebesar 50%. Sehingga manajer perusahaan HP sangat
terkesan dengan kemajuan yang dibuat pabrik mereka sehingga seluruh lini
produksi kalkulator dialihkan ke Singapura pada tahun 1983. Dalam semua kasus,
pabrik tersebut mendesain ulang produk dan sering kali dapat mengurangi biaya
per unit produksi lebih dari 30%. Bagaimanapun juga, pengembangan dan desain
awal dari semua produk ini masih terjadi di Amerika Serikat. Sekarang, pabrok
tersebut dipandang sebagai “pabrik utama” dalam jaringan global HP, dengan
tanggung jawab utama tidak hanya untuk manufakturing,tetapi juga untuk
pengembangan dan desain dari keluarga ink-jet
printer kecil yang ditargetkan untuk pasar Asia.
Migrasi naik seperti ini terjadi pada peran strategis
pabrik-pabrik asing mecuat karena banyak pabrik asing yang meningkatkan
kemamouan mereka sendiri. Peningkatan ini berasal dari dua sumber. Pertama, tekanan dari pusat untuk
memperbaiki struktur biaya pabrik dan/ atau menyesuaikan produk dengan tuntutan
konsumen di negara tertentu bisa memulai rantai peristiwa yang akhirnya
mengarah pada pengembangan kemampuan tambahan di pabrik itu. Sumber kedua dari peningkatan kemampuan pabrik
asing adalah meningkatnya faktor yang mendorong kemauan produksi di negara di
mana pabrik berada. Banyak negara yang dianggap terbelakang dalam bidang
ekonomi satu generasi yang lalau telah mengalami perkembangan ekonomi yang
pesat selama 20 tahun terakhir. Infrastruktur komunikasi dan transportasi serta
tingkat pendidikan penduduk meningkat. Ketika negara-negara tersebut tidak
memiliki infrastruktur canggih dibutuhkan untuk mendukung desain canggih,
pengembangan, dan operasi manufakturing, sering kali hal ini tidak terjadi. Hal
tersebut telah mempermudah pabrik-pabrik yang berbasis di negara-negara ini
untuk mengambil peran strategis yang lebih besar. Karena perkembangan tersebut,
banyak perusahaan internasional yang bergerak menjauhi sistem yang memandang
pabrik-pabrik asing mereka tidak lebih dari fasilitas manufakturing murah dan
menuju sistem yang memandang pabrik-pabrik asing sebagai pusat keunggulan peran
utama untuk mendesain dan membuat produk untuk melayani pasar nasional atau
regional yang penting atau bahkan pasar global. Pabrik-pabrik asing yang
meningkatkan kemampuan mereka dari waktu ke waktu membuat pengetahuan mereka
berharga yang mungkin bermanfaat bagi seluruh perusahaan.
Manajer bisnis
internasional perlu mengingat bahwa pabrik-pabrik asing dapat memperbaiki kemampuan
mereka dari waktu ke waktu; dan ini dapat menjadi manfaat strategis yang besar
bagi perusahaan. Daripada melihat pabrik-pabrik asing hanya sebagai sweatshop di mana tenaga kerja tidak
terampil memproduksi barang murah, manajer perlu melihat sebagai pusat potensi
keunggulan dan untuk mendorong dan menumbuhkan upaya manajer lokal untuk
memutakhirkan kemampuan pabrik mereka, dan dengan demikian dapat meningkatkan
posisi strategis mereka dalam korporasi. Dengan demikian, ketika meninjau
lokasi fasilitas produksi, manajer internasional harus mempertimbangkan
keterampilan berharga yang mungkin telah terakumulasi diberbagai lokasi, dan
dampak keterampilan pada faktor-faktor seperti produktivitas dan desain produk.
Produksi Pengalihdayaan: Keputusan Membuat-atau-Membeli
Bisnis internasipnal sering menghadapi keputusan membuat
atau membeli (make or buy decisions),
keputusan tentang apakan mereka harus melakukan aktivitas pencipataan nilai
tertentu sendiri atau melakukan pengalihdayaan ke entitas lain. Secara
historis, kebanyakan keputusan pengalihdayaan telah melibatkan pembuatan
produksi fisik.
Dalam beberapa tahun terakhir, keputusan penngalihdayaan telah
melampaui pembuatan produk fisik dan merangkul kegiatan produksi jasa.
Keputusan pengalihdayaan menimbulkan banyak masalah untuk bisnis yang murni
domestik dan lebih banyak lagi bagi bisnis internasional. Keputusan ini di
arena internasional diperumit oleh volatilitas ekonomi politik negara tersebut,
pergerakkan nilai tukar, perubahan biaya faktor relatif, dan lain-lain. Pada
bagian ini, kita akan menganalisis mana yang lebih baik membuat atau membeli
dengan mempertimbangkan trade-off yang
terlibat dalam keputusan tersebut.
KEUNTUNGAN MEMBUAT
Argumen yang mendukung membuat sendiri semua atau sebagian
suatu produk – integrasi vertikal – ada empat hal. Integrasi vertikal dapat
dikaikan dengan biaya yang lebih rendah, memfasilitasi investasi pada aset yang
sangat khusus, melindungi keeksklusifan teknologi produk, dan kemudahan
penjadwalan atas proses yang berdekatan.Mari kita bahas satu-satu empat argumen
yang mendukung membuat.
- Menurunkan biaya, Perusahaan akan menuai hasil jika terus memprodukasi kesesluruhan produk atau komponen bagiannya sendiri jika perusahaan lebih efisien dalam kegiatan produksi daripada perusahaan lainnya. Contoh kasusnya adalah perusahaan Boeing, mereka memutuskan untuk melakukan alih daya produksi beberapa bagian komponen, tetapi tetap mendesin dan menyusun integrasi akhir pesawat. Alasan Boeing adalah bahwa ia memiliki kompetensi inti dalam integrasi yang besar, dan lebih efisien dalam kegiatan ini dariapada perusahaan sebangding lain di dunia. Oleh karena itu, masuk akal bagi Boeing hanya melakukan pengalihdayaan pada sebagian kegiatan produksi.
- Memfasilitasi Investasi Khusus, Terkadangan perusahaan harus berinvestasi dalam aset khusus untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain. Aset khusus (Specialized asset) merupakan aset yang nilai nya bergantung pada keberlanjutan hubungan tertentu. Sebagai contoh, Ford Eropa telah mengembangkan rancangan sistem injeksi bahan bakar yang baru, performa tinggi, berkualitas tinggi, dan unik. Peningkatan efisiensi bahan bakar akan membuat mobil Ford mudah terjual. Ford harus memutuskan apaka akan membuat sistem produksi mandiri atau mengontrak perusahaan menufakturing lain sebagai pemasok independen. Merakit sistem yang dirancang unik in membutuhkan investasi dalam peralatan khusus yang dapat digunakan hanya untuk tujuan ini, tetapi tidak dapat digunakana untuk membuat sistem injeksi bahan bakar untuk setiap mobil di perusahaan lain. Dalam situasi ini, ketika perusahaan harus berinvestasi dalam aset khusus untuk memasok perusahaa lain, terciptalah kebergantungan timbal balik. Dalam keadaan seperti itu, masing-masing pihak mungkin takut yang lain akan menyalahgunakan hubungan dengan mencari kontrak yang lebih menguntungkan. Dilihat dari sisi perusahaan pemasok injeksi bahan bakar yang telah diminta Ford untuk membuat investasi ini, akan terjadi ketakutan yaitu memungkinkan Ford menggunakannya untuk menekan harga sistem menjadi semakin rendah karena Ford merupakan satu-satunya pelanggan yang mungkin membeli peralatan ini. Dengan risiko seperti ini, makan pemasok menolak untuk melakukan investasi dalam peralatan khusus. Dilihat dari sisi Ford, Ford mungkin beralasan bahwa menjalin kontrak produksi sistem ini kepada pemasok independen, mungkin Ford menjadi terlalu bergantung pada pemasok untuk suatu input penting. Dengan demikian, kebergantungan timbal balik yang diciptakan pengalihdayaan membuat Ford gugup dan menakuti pemasok potensial. Masalahnya, disini kurang kepercayaan. Tidak satu pihak pun benar-benar memercayai pihak lain akan bermain adil. Akibatnya, Ford mungkin beralasan bahwa satu-satunya cara yang aman untuk mendapatkan sistem injeksi bahan bakar baru adalah dengan memproduksi mereka sendiri. Perusahaan mungkin tidak dapat membujuk satu pun pemasok independen untuk memproduksinya. Dengan demikian, Ford memutuskan untuk membuat daripada membeli. Secara umum, kita dapat memprediksi bahwa ketika diperlukan investasi bersar dalam aset khusus untuk membuat suatu komponen, perusahaan akan memilih untuk membuat komponen internaldaripada memberikan kontrak itu kepada pemasok.
- Melindungi Teknologi Produk Eksekutif, Teknologi produk eksekutif adalah unuk bagi suatu perusahaan. Jika hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang mengandung fitur unggulan, teknolohi eksklusif dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan tidak ingin pesaing mendapatkan teknologi ini. Jadi untuk mempertahankan kendali atas teknologi, perusahaan mungkin lebi memilih untuk membuat produk atau komponen tersebut secara mandiri.
- Meningkatkan Penjadwalan, Argumen lain untuk memproduksi semua atau sebagian dari produk secara mandiri adalah penghematan biaya produksi karena perencanaan, koordinasi dan penjadwalan proses yang berdekatan menjadi lebih mudah. Hal ini sangat penting dalam perusahaan dengan sistem persediaan tepat waktu (just-in-time). Namun, kepemilikkan fasilitas produksi hulu tidak masala di sini, dengan menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat mencapai koordinasi yang erat antara berbagai tahap dalam proses produksi.
KEUNTUNGAN MEMBELI
Membeli komponen, atau seluruh produk, dari pemasok
independen dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar perusahaan, dapat
membantu menurunkan struktur biaya perusahaan, dan dapat membantu menerima
pesanan dari pelanggan internasional.
- Fleksibilitas Startegis, Keuntungan besar membeli satu komponen, atau bahkan seluruh produk, dari pemasok independen adalah bahwa perusahaan dapat mempertahankan fleksibilitas dengan mengalihkan pesanan ke pemasok lain apabila keadaan memaksa. Hal ini sangat penting secara internasional, di mana perubahan nilai tukar dan hambatan perdagangan dapat mengubah daya tarik sumber pasokan. Memasok produk dari pemasok independen juga dapa menguntungkan bila lokasi optimal untuk pembuatan suatu produk dilanda risiko politik, dalam keadaan seperti itu investasi langsung luar negeri untuk mendirikan operasi manufakturing komponen di neara itu akan membuat perusahaan dapat terkena risiko tersebut. Perusahaan dapat menghindari banyak risiko ini dengan membeli dari pemasok independen di negara itu, dengan ini mempertahankan fleksibilitas untuk beralih sumber ke negara lain jika terjadi perang, revolusi, atau perubahan politik lainnya yang mengubah daya tarik negara sumber pasokan tersebut. Namun, mempertahankan fleksibilitas strategis memiliki sisi negatif. Jika pemasok meresakan bahwa perusahaan akan berganti pemasok dalam menanggapi perubahan nilai tukar, hambatan perdagangan, atau politik umum, pemasok tidak mungkin bersedia melakukan investasi pada pabrik dan peralatan khusus yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan.
- Biaya yang Lebih Rendah, Membuat semua atau sebagian dari produk buatan sendiri meningkatkan lingkup organisasi, dan hasil peningkatan kompleksitas organisasi dapat meningkatkan struktur biaya perusahaa. Ada tiga alasan untuk ini Pertama, semakin besar jumlah subunit dalam organisasi, semakin banyak masalah dalam mengoordinasikan dan mengendalikan unit-unit ini. Manajemen puncak perlu memproses sejumlah besar informasi tentang kegiatan semua subunit untuk mengoordinasikan dan mengendalikan seluruh subunit, semakin banyak informasi yang harus di proses manajemen pouncak dan akan semakin sulit untuk melakukannya dengan baik. Hal ini sangant serius dalam bisnis internasional, di mana jarak, perbedaan waktu, bahasa, dan budaya memperburuk masalah pengendalian subunit. Kedua, perusahaan yang terintegrasi secara vertikal ke pembuatan bagian komponen produk mungkin menemukan bahwa mereka kekurangan insentif untuk mengurangi biaya karena pemasok internal memiliki pelanggan pasti di perusahaan. Fakta bahwa mereka tidak harus bersaing untuk mendapat pesaman dengan pemasok lain dapat menimbulkan biaya operasi tinggi. Ketiga, perusahaan yang terintegrasi secara vertikal harus menentukan harga yang sesuai untuk barang yang dikirimkan ke subunit dalam perusahaan. Ini merupakan tantangan di setiap perusahaan, tetapi bahkan lebih kompleks dalam bisnis internasional. Rezim pajak yang berbeda, pergerakan nilai tukar, dan kepedulian kantor pusat tentang kondisi lokal akan meningkatkan kompleksitas keputusan harga transfer. Perusahaan yang membeli komponennya dari pemasok independen dapt menghindari semua masalah dan biaya yang terkait dengan hal tersebut. Perusahaan yang memasok dari pemasok independen memiliki sedikit subunit yang perlu dikendalikan. Singkatnya, membeli komponen dari pemasok independen menghindari inefisiensi birokrasi dan biaya yang dihasilkan yang dapat timbul ketika perusahaan mengintegrasikan secara vertikal ke belakang dan memproduksi komponen sendiri.
- Offset, Alasan lain dari melakukan pengalihdayaan beberapa produk manufakturing kepada pemasok independen yang berbasis di negara-negara lain adalah bahwa hal itu dapat membantu perusahaan menangkap lebih banyak pesanan dari negara itu. Misalnya, sebelum Air India melakukan pemesanan besar kepada Boeing, pemerintah India mungkin meminta Boeing untuk mengajukan beberapa pekerjaan kepada subkontrak ke produsen India. Ini bukannya tidak lazim lagi di dunia bisnis internasional.
- Aliansi Strategis dengan Pemasok, Beberapa perusahaan internasional telah mencoba untuk memanfaatkan integrasi vertikal tanpa terkena masalah organisasi dengan melakukan aliansi strategis dengan pemasok penting. Misalnya, terjadi aliansi antara Kodak dan Canon, dimana Canon memproduksi mesin fotokopi untuk dijual oleh Kodak; aliansi antara Apple dan Sony, di mana Sony memproduksi komputer laptop untuk Apple; dan aliansi antara Microsoft dan Flextronics, di mana Flextronics memproduksi Xbox untuk Microsoft. Aliansi strategis membangun kepercayaan antara perusahaan dan pemasoknya. Kepercayaan terjadi ketika perusahaan membuat komitmen yang kredibel untuk terus membeli dari pemasok dengan persyaratan yang layak. Sebagai contoh, perusahaan dapat menginvestasikan sebagian uang kepada pemasok-mungkin dengan pemegang saham minoritas-untuk menandakan bahwa perusahaan telah berniat untuk membangun hubungan jangkan panjang yang produktif dan saling menguntungkan. Secara umum, tren sistem persediaan tepat waktu (JIT), desain berbantuan komputer (Computer-aided design-CAD), dan manufaktur berbantuan komputer (Computer-aided machine-CAM) tampaknya dampak meningkatkan tekanan bagi perusahaan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok mereka. Sistem JIT, CAD, dan CAM kesemuanya bergantung pada kaitan erat antara perusahaan dan pemasok mereka yang didukutng oleh investasi khusus subtansial dalam peralatan dan perangkat keras sistem informasi. Untuk menjadikan pemasok setuju mengadopsi suatu sistem, perusahaan harus membuat komitmen yang kredibel atas hubungan yang abadi dengan pemasok-harus membangun kepercayaan dengan pemasok. Hal ini dapat dilakukan dalam kerangka aliansi strategis. Aliansi tidak selalu baik. Seperti integrasi vertikal formal, sebuah perusahaan yang melakukan aliansi jangka panjang dapat membatas fleksibilitas strategis akibat membuat komitmern dengan mitra aliansi.
MENGELOLA RANTAI PASOKAN GLOBAL
Logistik
merupakan keseluruhan kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah dari
pemasok (supplier), dilanjutkan
dengan kegiatan proses produksi melalui proses manufacturing, kemudian menjadi
produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem
distribusi melalui distributor. Dalam bisnis internasional, logistik berfungsi
untuk mengelola rantai pasokan global dalam suatu perusahaan dengan biaya yang
serendah mungkin dan membantu perusahaan membangun keunggulan kompetitif
melalui layanan pelanggan yang unggul. Fungsi logistic menjadi rumit dalam
bisnis internasional dengan jarak, waktu, nilai, tukar, hambatan budaya, dan
lain-lain. Dalam skala global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki
menjadi suatu tantangan strategis bagi perusahaan agar dapat mengelola rantai
pasokan dengan baik. Perusahaan dapat mengurangi biaya melalui logistic yang
lebih efisien dan efektif karena pengurangan sekecil apapun akan memiliki
dampak besar pada profitabilitas.
Tujuan dari
mengelola rantai pasokan adalah untuk mengontrol dan menjamin logistic berada
pada tempat dan waktu yang tepat agar memberikan keuntungan yang terbaik dan
layanan yang unggul bagi pelanggan. Keuntungan dari mengelola rantai pasokan
yang efektif dan efisien adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada
saat proses dan dapat menurunkan biaya, serta meningkatkan nilai tambah untuk
melayani pelanggan. Pada saat ini rantai pasokan didorong oleh proses pada
manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Selain itu,
pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi
permintaan pasar yang selalu berubah cepat.
Peran Persediaan Tepat Waktu (JIT)
Sistem persediaan tepat waktu (just-in-time inventory system) awalnya
dipelopori perusahaan-perusahaan dari Jepang sekitar tahun 1950-an dan 1960-an.
Fungsi menggunakan system JIT dalam mengelola rantai pasokan global adalah
untuk menghemat biaya yang besar dari mengurangi biaya penggudangan dan
penyimpanan persediaan dengan membuat bahan yang tiba di pabrik secara tepat
waktu untuk memasuki proses produksi, sehingga dapat mengurangi kelebihan
persediaan. Penghematan biaya yang besar
berasal untuk mempercepat perputaran persediaan. Sehingga perusahaan dapat
mengurangi jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk persediaan dan pengurangan
modal dapat digunakan untuk hal lainnya. Selain itu, system JIT memiliki fungsi
untuk membantu perusahaan meningkatkan kualitas produk.
Kelemahan dari system JIT adalah
membuat perusahaan tidak memiliki persediaan cadangan. Sehingga perusahaan akan
kehilangan kemampuan untuk merespon dengan cepat terhadap kenaikan permintaan
pasar dan akan kesulitan jika terjadi gejolak perusahaan atas kekurangan yang
ditimbulkan oleh gangguan dari pemasok. Hal ini pernah terjadi setelah adanya
serangan 11 September 2001 di World Trade Center di Amerika Serikat, dengan
diiringi oleh berhentinya perjalanan dan pengiriman udara internasional dan
menjadikan perusahaan-perusahaan yang menggantungkan dan pengelolaan pasokan
rantai “tepat waktu” tanpa cadangan persediaan terhambat.
Adapun cara untuk mengurangi
risiko yang terkait dengan kebergantungan pada satu pemasok untuk input
produksi, yaitu perusahaan dapat memasok input produksi dari beberapa pemasok yang
berlokasi di Negara berbeda.
Peran Teknologi Informasi dan Internet
Dalam mengelola rantai pasokan
global, teknologi informasi dan internet sangat dibutuhkan untuk mendukung
dalam manajemen material modern. Sistem informasi memiliki fungsi membantu perusahaan
untuk mengoptimalkan penjadwalan produksi yang bertepatan saat komponen yang
diharapkan tiba di lokasi perakitan. Sistem informasi yang baik dapat membuat
perusahaan memiliki peluang untuk mempercepat proses produksi dengan adanya
rantai pasokan yang terintegrasi dengan teratur.
Teknologi
yang digunakan dalam mengelola rantai pasokan adalah EDI (electronic data intercharge). EDI memiliki peran utama dalam
manajemen bahan untuk mengoordinasikan aliran bahan baku ke proses produksi
melalui proses manufacturing, dan keluar untuk dikirim kepada pelanggan. Selain
itu, EDI memfasilitasi untuk pelacakan input dan memungkinkan perusahaan untuk
mengoptimalkan jadwal produksi.
Sistem EDI ini membutuhkan
hubungan computer antara perusahaan, pemasok, dan pengirimnya. Sambungan
elektronik ini digunakan untuk mengajukan pemesanan kepada pemasok, mendaftar
komponen yang dikirim pemasok, melacak komponen saat dalam perjalanan dikirim
menuju pabrik, dan mendaftar kedatangan pasokan. Sambungan EDI biasanya digunakan
pemasok untuk mengirim faktur kepada perusahaan pembeli. Konsekuensi dari
penggunaan system EDI adalah para pemasok, pengirim, dan perusahaan pembeli
dapat berkomunikasi tanpa ada halangan waktu, sehingga dapat meningkatkan
fleksibelitas dan respon yang cepat dari seluruh system pasokan global, dan
dapat menghilangkan dokumen diantara mereka. Sistem EDI yang baik dapat
mendesentralisasikan manajemen dalam membantu memberikan informasi kepada
manajer tingkat korporat untuk mengoordinasikan kelompok manajemen material.
Daftar Pustaka
·
Hill, Charles W.L., Udayasankar, Krishna dan
Wee, Chow-Hou. 2014. Bisnis Internasional
Buku 2. Jakarta. Salemba Empat
·
Janat, Shah. 2009. Supply Chain Management. Delhi. Dorling Kindersley Pvt. Ltd.
·
Tenant, Geoff. 2001. Six Sigma: SPC and TQM in manufacturing and services. Burlington.
Gower Publishing Company.
Comments
Post a Comment