MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL
SDM dan Internasionalisasi Bisnis
Perusahaan berbasis AS (Amerika Serikat) semakin
meningkatkan kegiatan bisnis keluar negeri. Tentu saja perusahaan besar seperti
Protect & Gamble,IBM, dan Citicorp telah lama memiliki operasi luar negeri
yang luas. Namun dengan penyatuan pasar Eropa,penggunaan mata uang
Euro,pembukaan Eropa Timur,serta tuntutan perkembangan yang cepat di Asia dan
bagian dunia lainnya,bahkan perusahaan kecil telah menemukan keberhasilan
bergantung pada kemampuan memasarkan dan mengelola di luar negeri.
Hal ini menghadapkan perusahaan pada tantangan
manajemen yang menarik. Misal pasar,produk, dan rencana produksi harus
dikoordinasikan berbasis seluruh dunia,dan harus diciptakan stuktur organisasi
yang mampu menyeimbangkan kendali kantor induk secara terpusat dengan otonomi
lokal yang memadai. Perusahaan harus meluaskan kebijakan dan sistem SDMnya di
luar negeri.
TANTANGAN SDM BISNIS INTERNASIONAL
Saat para periset menanyakan para manajer senior
SDM di delapan perusahaan besar, “Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi
praktek MSDM di perusahaan anda saat ini dan untuk masa mendatang”
- Penyebaran, Mudah menempatkan keterampilan yang tepat ditempat yang dibutuhkan, dengan mengabaikan lokasi grafisnya
- Desiminasi pengetahuan dan inovasi, Menyebarkan pengetahuan dan praktek yang paling canggih ke seluruh organisasi dengan mengabaikan dari mana asalnya
- Mengenali dan mengembangkan bakat secara global
- Mengenali siapa yang dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah organisasi global dan mengembangkan kemampuannya.
Cukup rumit berhadapan dengan penyusunan staf
global seperti ini. Sebagai contoh, hal ini melibatkan pembahasan aktivitas
secara global,termasuk seleksi calon karyawan,syarat dan dokumentasi
penugasan,pemrosesan budaya dan bahasa, administrasi kompensasi dan pemrosesan
penggajian,administrasi pajak ,perencanaan dan pengembangan karier, dan menangani
masalah pasangan dan tanggungan. Tantangan
melakukan aktivitas SDM di luar negeri bukan hanya dari jarak jauh
tetapi juga perbedaan politik,budaya,hukum dan ekonomi antar negara dan
masyarakatnya.
PERBEDAAN ANTARNEGARA MEMPENGARUHI MSDM
- Faktor budaya
Perbedaan
budaya dari setiap negara mengharuskan penyesuaian perbedaan dalam praktek
manajemen antara cabang-cabang sebuah perusahaan. Sebagai contoh, dari sebuah
studi sekitar 330 manajer dari Hongkong, Republik Rakyat Cina dan Amerika
Serikat, para manajer AS cenderung untuk menjadi orang yang paling merasa
khawatir terhadap penyelesaian pekerjaannya. Para manajer Cina saling merasa
khawatir dalam mempertahankan keharmonisan lingkungan, dan para manajer
Hongkong berada diantara kedua ekstrem itu. Studi-studi lain menunjukkan
bagaimana petbedaan budaya dapat mempengaruhi kebijakan SDM. Sebagai contoh,
dibandingkan dengan para karyawan AS para pekerja Meksiko mengharapkan para
manajer menjaga jarak dengan karyawan atau bersikap formal. Di Jerman, karyawan
bahkan tidak boleh terlambat beberapa menit dan harus selalu menyebut orang
yang lebih senior secara formal dengan jabatannya.
- Sistem ekonomi
Perbedaan
sistem ekonomi juga diterjemahkan kedalam perbedaan dalam pratek SDM. Di
beberapa negara lebih terpacu dengan ide perusahaan bebas dari pada negara
lainnya. Misalnya Perancis, walaupun negara yang masyarakatnya kapitalis,
menetapkan larangan ketat atas hak pengusaha untuk memberhentikan karyawan, dan
membatasi jumlah jam kerja yang dapat digunakan karyawan untuk bekerja setiap
minggu.
- Faktor hubungan hukum dan Industrial
Faktor
hukum dan hubungan industri dari negara satu dengan negara lain,contoh praktik
pekerjaan sesukannya tidak ada di Eropa,dewan kerja seperti memecat pekerja
memakan waktu dan mahal. Banyak negara Eropa,dimana dewan pekerja menggantikan
mediasi manajemen pekerja informal erbasis serikat pekerja seperti di AS. Dewan
kerja adalah kelompok formal yang dipilih karyawan dari perwakilan pekerja
,bertemu setiap bulan dengan manajer mendiskusikan topik-topik berkisar
kebijakan hingga pemecatan.
Codetermination
adalah peraturan di Jerman dan beberapa negara lain,artinya dalah karyawan
memiliki hak hukum atas sebuah suara dalam menetapkan kebijakkan perusahaan.
Pekerja memilih perwakilan mereka untuk dewan pengawasan dari pengusaha, ada
wakil yang direkrut pekerja untuk pekerja tingkat manajemen puncak. Di AS
kebijakan sdm seperti upah dan tunjangan ditentukan perusahaan.
Serikat
Uni Eropa
Tahun
1990-an negara bekas Komunitas Eropa(EC) ditentukan menjadi sebuah pasar
bersama untuk barang,jasa,modal dan tenaga kerja yang disebut Uni Eropa. Tarif
barang bergerak lintas perbatasan dari satu negara EU ke negara lain
hilang,kini karyawan merasa bebas bergerak antar pekerjaan di negara-negara EU.
Mata uang tunggal Euro makin mengaburkan sebagian besar perbedaan dan
menggantikan mata uang lokal dari banyak negara anggotanya pada awal 2002.
Tambahan
proses artisipatif seprti codetermination ditemukan dalam beberapa negara EU hukum
EU saat ini meminta perusahaan multinasional berkonsultasi dengan para pekerja
mengenai tindakan perusahaan seperti pemberhentian masal.
Namun
perbebedaan upah ,jam kerja mingguan di negara EU dan juga perbedaan jam
maksimum tetap ada. Kontrak pekerjaan merupakan perbedaan lainya. Banyak posisi
AS ,korespondensi tertulis biasanya dibatasi hingga surat singkat menyebutkan
tanggal,jabatan pekerjaan,dan kompensasi awal orang yang baru bekerja. Banyak
persyaratan beragam negara EU ,seperti di inggris harus menulis pernyataan
rinci,termasuk tingkat pembayaran,tanggal mulai kerja,jam kerja,hak
libur,tempat kerja,peraturan disiplin,dan prosedur keluhan. Sedang di Jerman
sebaliknya,di Italia sama seperti Jerman yaitu hanya menulis kontrak tertulis.
Peningkatan koordinasi EU bertahap akan mengurangi perbedaan,namun perbedaan
budaya tetap ada dan akan diterjemahkan menjadi perbedaan dalam gaya dan
praktik manajemen. Perbedaan demikian dapat menekan hubungan antara personalia
kantor pusat dan cabang atau membuat manajer kurang efektif bekerja di luar
negeri di banding di negara sendiri. Karenanya perusahaan mengambil resiko
mendapatkan masalah operasional di luar negeri kecuali mengambil
langkah-langkah khusus untuk menyeleksi,melatih,dan memberi kompensasi karyawan
serta pengemban tugas mereka.
PERBEDAAN
DAN PERSAMAAN DALAM PRAKTIK-PRAKTIK SDM
Negara-negara
memiliki perbedaan budaya,sistem hukum politik,dan ekonomi,tidak mengherankan
praktik-praktik SDM cenderung berbeda antar negara-negara.
1. Prosedur Seleksi Personel
Pengusaha
di seluruh dunia cenderung menggunakan kriteria dan metode yang sama untuk
menyeleksi karyawan. Di AS,yaitu memberikan wawancara personel,kemampuan
seseorang dalam melakukan persyaratan teknik,dan membuktikan pengalam kerja
dalam pekerjaan yang sama. Kemudian dengan Ujian Karyawan,Ujian Karyawan adalah
satu dati tiga praktik seleksi di RRC,Indonesia ,dan Korea.
2. Tujuan Penilaian Kerja
Penggunaan
hasil penilaian kerja oleh pengusaha cenderung lebih bervariasinya negara yang
berbeda. Misal,pengusaha di Taiwan, AS, Kanada memeringkat untuk menentukan
pembayaran sebagai salah satu dari tiga alasan menilai kinerja,tujian tersebut
tidak penting di Korea dan Meksiko. Di AS ,Taiwan,dan Australia menekankan
penggunaan nilai untuk menghasilkan informasi mengenai kinerja
karyawan,sementara di Meksiko dan Rrc tujuan ini di prioritas bawah. Untuk
mengenali bawahan adalah tujuan utama penilaian di Jepang dan Meksiko.
3. Praktik-Praktik Pelatihan Dan Pengembangan
Tujuan
dari program pelatihan dan pengembangan biasanya terdapat lebih banyak kesamaan
daripada perbedaan antar negara. Khususnya pengusaha dimanapun memeringkat
untuk meningkatkan kemampuan teknis sebagai tujuan utama pelatihan bagi para
karyawan. Alasan utama memberikan pelatihan cenderung sama tanpa memandang
negara,jumlah pelatihan yang diberikan perusahaan berbeda secara substansial
dari satu negara ke negara lain, contoh biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan
per karyawan bervariasi dari yang terendah $241 di Asia(kecuali Jepang),$359 di
Jepang, dan $724 di AS. Total jam pelatihan karyawan yang tersedia per tahun
bervariasi dari 26 jam di Asia samapi lebih dari 49 jam di Eropa. Di sisi lain
pengusaha di dunia konsisten dalam metode penyampaian pelatihan. Pelatihan
dalam kelas mempresentasikan bagian terbesar dari waktu pelatihan di seluruh
negara dan wilayah.
4. Penggunaan Intensif Pembayaran
Tujuan
berkenaan dengan pemanfaatan intensif finansial berupakan hal berlawanan dengan
intuisi. Penekanan pada pembayaran kinerja di AS, dan RRC ,orang lebih menduga
para manajer AS yang lebih menekankan intensif daripada RRC. Berdasar survei
intensif hanya memainkan peran moderat dalam paket pembayaran AS. Di
RRC,Jepang,Taiwan intensif memerankan peran relatif penting. Pemilik usaha
kecil tidak kebal terhadap perbedaan global seperti ini.
Mengimplementasikan SDM Global
Perbedaan budaya dalam praktik SDM di dunia
beralasan dengan adanya pertanyaan” realistiskah perusahaan mencoba menerapkan
sistem SDM terstandarisasi sebagian besar fasilitasnya di dunia?” dari hasil
studi menjawab “ya”,,menunjukan pengusaha harus menunda para manajer lokal pada
beberapa maslah spesifik. Fakta bahwa baru-baru ini terdapat perbedaan penting
yang disarankan ,hal terpenting adalah tahu bagaimana menciptakan dan
menerapkan sistem SDM global.
Dalam studi ini,peneliti mewawancarai personek sdm
dari 6 perusahaan global (Agilent,Dow,IBM,Motorola,Procter&Gamble,dan Shel
Oil Co). Kesimpulan mereka bahwa para pengusaha yang sukses menerapkan sistem
SDM global mengaplikasikan berbagai praktik SDM internasional terbaik dalam
melakukannya. Membuat mereka mampu menciptakan sistem sdm global yang dapat
diterima,yang dikembangkan secara lebih efektif,dan para staf SDM dapat
menerapkannya secara lebih efektif.
Membuat Sistem SDM Global Lebih Dapat Diterima
Pertama,para pengusaha terikat 3 praktik
terbaik,pada akhirnya sistem SDM global yang dikembangkan diterima para manajer
lokal di dunia.
- Ingat bahwa sistem global lebih diterima di organisasi yang benar-benar global. Perusahaan-perusahaan dan manajer berfikir bahwa mereka memiliki ruang lingkup dan perspektif global,dan sebagian besar fungsi-fungsi dan operasi unit mereka benar-benar berbasis global. Contoh , organisasi yang benar-benar global mensyaratka para manajer bekerja dalam tim global,mengidentifikasi dan merekrut serta menempatkan karyawan secara global.
- Menyelidiki intimidasi terhadap defernsiasi dan tentukan legitimasi mereka. Para manajer SDM berupaya untuk menstandarisasi seleksi, pelatihan, penilaian, kompensasi,atau praktik-praktik SDM lain di seluruh dunia akan selalu menemui resistensi dari para manajer yeng menolak. Penggunaan kata “menyelidiki” tidak berarti memaksakan sistem yang sudah sesuai lokal. Menilai secra hati-hati budaya lokal atau perbedaan-perbedaan mungkin melemahkan sisitem baru tersebut. Miliki pengetahuan masalah hukum setempat dan kemampuan tampil beda saat diperlukan,kemudian unjuk pasar dengan yang baru.
- Cobalah bekerja dalam konteks perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan ynag kuat membantupemanfaatan wewenang menolak perbedaan geografis. Menciptakan budaya perusahaan yang kuat menemukan bahwa lebih mudah mencapai kesepakatan antar karyawan dengan jarak jauh saat tiba waktunya menerapkan praktik-praktik yang terstandarisasi di seluruh dunia. Contoh,Procter&Gamble memiliki budaya perusahaan kuat karena cara merekrut,menyeleksi,melatih, dan memberi penghargaan pada mereka para manajernya memimiliki kesadaran kuat terhadap nilai bersama. Memilik i kesepakatan global memudahkan perusahaan mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik sdm yang terstandarisasi seluruh dunia.
Mengembangkan Sistem SDM Global Yang Lebih Efektif
Sama juga,Peneliti telah menemukan
perusahaan-perusahaan terkait pada beberapa praktik pengembangan sisitem sdm
yang efektif di dunia.
- Membentuk jaringan sdm global. Manajer sdm perusahaan diseluruh dunia harus merasa bahwa tidak hanya para manajer sdm lokal,tapi merupakan satu bagian kesuluruhan yang lebih besar dinamakan jaringan SDM global perusahaan. Pada kenyataan peneliti menemukan dalam pengembangan sistem SDM global,faktor terpenting untuk mencapai keberhasilan adalah menciptakan infrastruktur rekaan di seluruh dunia yang digunakan untuk mendukung,membeli,mengorganisasikan kegiatan setempat untuk membantu lebih memahami sisitem mereka sendiri serta tantangan yang dihadapi. Memperlakukan manajer lokal sebagai rekanan setara bukan pelengkap.i
- ingat bahwa lebih penting menstandarisasikan hasil akhir dan kompetensi daripada metode tertentu. Contoh,mempertimbangkan pelamar,peneliti menyimpulkan meskipun perusahaan-perusahaan dapat berupaya melakukan standarisasi perangkat secara global ,point pentingnya adalah menstandarisaikan apa yang dinilai tapi jadi fleksibel bagaimana hal itu dinilai.
Menerapkan Sistem SDM Global
Sesungguhnya menerapkan sistem SDM global,beberapa
praktik-praktik terbaik membantu memastikan implementasi lebih efektif.
- Ingat,”Anda tidak dapat cukup mengomunikasikan”. Contoh,kebutuhan untuk kontak tetap dengan para pembuat keputusan di tiap negara,juga dengan orang-orang yang menerapkan dan menggunakan sistem tersebut.
- Dedikasikan sumber daya yang memadai untuk upaya-upaya SDM global . contoh, jangan mengharapkan kantor SDM setempat dengan tiba-tiba menerapkan prosedur analisis pekerjaan baru kecuali kantor pusat memberikan sumber daya yang memadai unuk kegiatan-kegiatan tambahan.
PENYUSUNAN
STAF ORGANISASI GLOBAL
Penyusunan staf organisasi global pengusaha adalah inti dari SDM Internasional. Proses ini meliputi pengidentifikasian dan penyeleksian orang-orang yang akan mengisi posisi tersebut diluar negeri, dan kemudian menempatkan mereka di posisi –posisi itu.
Penyusunan staf organisasi global pengusaha adalah inti dari SDM Internasional. Proses ini meliputi pengidentifikasian dan penyeleksian orang-orang yang akan mengisi posisi tersebut diluar negeri, dan kemudian menempatkan mereka di posisi –posisi itu.
1. Penyusunan staf internasional : Dari Nagara Asal
atau Local
Multinational
company/MNC menggunakan beberapa jenis manajer internasional. Lokal adalah
warganegara dari negara tempat mereka bekerja. Ekspatriat adalah bukan
warganegara dari negara dimana mereka bekerja. Kewarganegaran negara asal
adalah warganegara dari negara dimana perusahaan multinasional memiliki kantor
pusatnya. Kewarganegaraan ketiga adalah warganegara dari sebuah negara selain
dari negara asal. Sebagai contoh, seorang eksekutif Inggris yang bekerja
dicabang Tokyo dari sebuah bank multinasional AS. Ekspatriat masih mewakili
minoritas dari manajer multinasional. Jadi sebagian besar posisi manajerial
diisi oleh orang lokal dari pada ekspatriat baik dalam operasi kantor pusat
atau cabang luar negeri.
Terdapat
beberapa alasan tergantung pada manajer lokal untuk mengisi peringkat manajemen
cabang luar negeri pada perusahaan. Banyak orang yang tidak ingin bekerja di
negara asing, dan biaya menggunakan ekspatriat biasanya jauh lebih besar
daripada biaya yang menggunakan pekerja lokal.Orang lokal mungin memandang perusahaan
multinasional sebagai” warga negara yang lebih baik” jika mereka menggunakan
bakat manajemen lokal, dan beberapa pemerintahan bahwa menekannkan “nativasi”
dari manajemen lokal. Mungkin terdapat ketakutan akan ekspatriat , yang
mengetahui bahwa mereka ditempatkann kecabang luar negri hanya beberapa tahun,
dapat ter;alu menekankan proyek jangka pendek dari pada tugas jangka panjang.
Alasan utama menggunakan ekspatriat adalah kompetensi teknis, maksudnya
pengusaha sering tidak dapat menemukan kandidat lokal yang memiliki kualifikasi
teknis yang dibutuhkan. Perusahaan multinasional juga memandang keberhasilan
tugas di luar negeri sebagai sebuah langkah yang perlu dalam mengembangkan para
manajer puncak.
2. Offshoring/SubKontrak
Offshoring/SubKontrak-menugaskan
karyawan lokal luar negeri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya
dilakukan oleh karyawan domestik negaranya-yang tumbuh dengan pesat. Pekerjaan
offshoring sangat kontroversial. Terdapat pro dan kontra dalam pekerjaan ini,
tetapi tidak ada keraguan bahwa offshoring adalah masalah yang harus dihadapi
oleh para manajer SDM. Satu hal, offshoring cenderung menjadi kegiatan yang
menggantung pada SDM secara khusus. Terutama saat perusahaan membuka cabang
diluar negeri sehingga mereka harus mengembangkan pasar yang baru atau membuka
fasilitas manufaktur yang baru untuk melayani pasar-pasar lokal. Offshoring
hampir seluruhnya melibatkan SDM.satu hal yang harus dilakukan dengan hati-hati
oleh manajer SDM ketika melakukan offshoring adalah bahwa menemukan kota diluar
negeri yang memberikan tenaga kerja yang murah dengan kompetensi yang tinggi
secara teknis adalah salah satu tugas yang menentukan keberhasilan offshoring.
Hal lainnya, adalah manajer SDM harus memastikan adanya stuktur manajemen dan
pengawasan yang berjalan dengan baik untuk mengelola para pekerja, dan semua
karyawan tersebut mendapatkan penyaringan dan pelatihan yang mereka butuhkan.
Selanjutnya, dengan adanya jarak yang jauh, manajer SDM harus memastikan bahwa
kebijakan kompensasi dan kondisi kerja yang memuaskan. Akhirnya. Offshoring
adalah industri yang tumbuh dengan cepat, dan semua karyawan lokal ini adalah
bagian dari talenta bergerak yang dapat dengan mudah berpindah pada pengusaha
lainnya.
3. Nilai-nilai kebijakan penyusunan staf internasional
Dalam
perusahaan yang dijalankan secara etnosentris, sikap yang berlaku adalah sikap
negara asal, gaya manajemen, pengetahuan, kriteria evaluasi dan para manajer
adalah superior terhadap apapun yang mungkin ditawarkan oleh negara setempat.
Dalam perusahaan polisentris, terdapat keyakinan bahwa hanya para manajer
negara setempat yang benar-benar dapat memahami budaya dan perilaku pasar
negara setempat, makanya cabang luar negeri harus dikelola oleh orang lokal.
Dan dalam perusahaan geosentris,terdapat keyakinan bahwa seluruh staf manajemen
harus dipindahkan berdasarkan basis global,berdasarkan asumsi bahwa manajer
terbaik untuk posisi tertentu dimana saja bisa jadi ada, dimana saja dari
sekian banyak negara sempat perusahaan dapat menjalankan kegiatannya. Maksudnya
dalam penyusunan staf geosentril, mencari orang terbaik untuk pekerjaan kunci
diseluruh organisasi,dengan mengabaikan kewarganegaraannya. Hal ini membantu
membangun budaya yang lebih kuat dan lebih konsisten dan menetapkan nilai-nilai
diantara seluruh tim manajemen global.
Mengapa Penugasan Internasional Gagal?
Penugasan internasional adalah inti dari SDM internasional, dalam penugasan internasional terdapat kegagalan yang disebabkan oleh :
- Faktor kepribadian, Dalam studi atas 143 karyawan ekspatriat,orang-orang yang ekstrovert, menyenangkan , dan stabil secara emosional memiliki kemungkinan lebih kecil untuk berhenti lebih awal. Dalam sebuah studi, para manajer dari perusahaan Eropa hanya menekankan pada ketidak mampuan pasangan manajer untuk menyesuaikan diri sebagai alasan gagalnya penugasan ekspatriat. Studi lainnya juga menekankan pengaruh pasangan yang tidak puas pada penugasan internasional. Seperti yang dikatakan seorang pakar : “Proses pemilihan adalah cacat secara fundamental … Penugasan ekspatriat jarang gagal karena orang itu tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan teknis pekerjaan itu. Seleksi ekspatriat dilakukan oleh manajer lini berdasarkan pada kompetensi teknis. Mereka gagal karena masalah keluarga dan pribadi dan kurangnya keterampilan budaya yang belum menjadi bagian dari proses tersebut.”
- Tekanan keluarga :Seperti ketidakmampuan pasangannya menyesuaikan diri, masalah keluarga lainnya ,
- Ketidakmanpuan manajer itu menyesuaikan diri
- Ketidakmatangan pribadi atau emosional manajer
- Ketidakmanpuan manajer itu menyesuaikan diri
- Ketidakmampuan untuk mengahadapi tanggung jawab luar negeri yang lebih besar.
Ada langkah yang dapat diambil oleh pengusaha dalam
mengurangi kegagalan dalam penugasan dengan memberikan ulasan realistis tentang
apa yang harus diharapkan, penyaringan yang teliti,meningkatkan orientasi, dan
paket tunjangan yang lebih baik merupakan solusi yang jelas.
- Melakukan seleksi manajer internasional, Proses yang digunakan perusahan untuk menyeleksi para manajer bagi operasi mereka baik domestik atau luar negeri jelas memiliki banyak kesamaan. Dalam penugasan, kandidatnya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan, dan kecerdasan serta keterampilan untuk menjadi seorang manajer yang berhasil. Penyaringan kemampuan beradaptasi Proses yang bertujuan untuk menilai kemungkinan keberhasilan orang yang ditugaskan (dan pasangannya) dalam menangani perpindahan keluar negeri.
Faktor-faktor Penting Orang Ditugaskan Secara Internasional :
a. Pengetahuan dan Motivasi Pekerjaan
- Kemampuan manajerial
- Kemampuan organisasi
- Imajinasi
- Kreativitas
- Keterampilan administratif
- Kewaspadaan
- Tanggung jawab
- Ketekunan
- Inisiatif dan energi
- Motivasi yang tinggi
- Terus terang
- Keyakinan dalam misis dan pekerjaan
- Kekerasan hati
- Rasa hormat
- Sopan santun dan kebijaksanaan
- Memperlihatkan rasa hormat
- Kebaikan hati
- Empati
- Tidak berprasangka
- Integritas
- Keyakinan diri
- Panjang akal
- Kemampuan menghadapi tekanan
- Fleksibilitas
- Kestabilan emosional
- Kesediaan untuk berubah
- Toleran kepada ambiguitas
- Kemampuan beradaptasi
- Mandiri
- Dapat diandalkan
- Peka secara politis
- Citra diri yang positif
- Keragaman minat luar
- Minat dalam budaya asing
- Keterbukaan
- Pengetahuan bahasa dan ekstrovet
- Pengalaman luar negeri
- Kemampuan beradaptasi dari pasangan dan keluarga
- Pendapat positif pasangan
- Kesediaan pasangan untuk tinggal di luarnegeri
- Pernikahan yang stabil
MELATIH
DAN MEMPERTAHANKAN KARYAWAN INTERNASIONAL
Mengorientasikan dan melatih karyawan pada penugasan internasionalMemberikan orientasi dan latihan yang dibutuhkan untuk keberhasilan diluar negeri dengan memberikan pelatihan khusus.
Dalam pelatihan khusus terdapat pendekatan 4 langkah yaitu:
Dalam pelatihan khusus terdapat pendekatan 4 langkah yaitu:
- Berfokus pada dampak perbedaan budaya
- Mempunyai tujuan untuk membuat para partisipan memahami bagaimana sikap (baik positif atau negatif) terbentuk dan sebagaimana hal itu mempengaruhi perilaku.
- Memberikan pengetahuan faktual tentang negara tujuan
- Meningkatkan ketrampilan seperti bahasa dan ketrampilan penyesuaian dan adaptasi.
Penilaian Kinerja Para Manajer Internasional
Ada beberapa hal yang rumit dalam menilai kinerja
seorang ekspatriat. Salah satunya, pertanyaan tentang siapa yang sebernarnya
menilai ekspatriat itu adalah hal yang krusial. Tentu saja, manajemen lokal
harus mendapatkan input , tetapi perbedaan budaya disini dapat membuat
penyimpangan penilaian.jadi, para atasan dinegara setempat mungkin mengevaluasi
seorang manajer ekspatriat di negara lain dengan agak negatif jika mereka
merasabahwa pembuatan keputusan partisipatif yang dibuat manajer itu tidak
pantas secar kultural. Disisi lain, para manajer kantor pusat mungkin sangat
diluar jangkauan sehingga mereka tidak dapat memberikan penilaian yang
sah,karena mereka tidak menyadari situasi yang dihadapi oleh para manajer
lokal. Hal serupa, prosedurnya mungkin mengukur ekspatriat dengan kriteria
obyektif seperti keuntungan pangsa pasar, tetapi kejadian lokal dapat
mempengaruhi kinerja manajer itu sambil tetap” tidak terlihat” oleh staf kantor
pusat.
Usulan untuk memperbaiki proses penilainan
ekspatriat termasuk:
- Menentukan level kesulitan penugasan
- Memberikan bobot yang lebih besar terhadap penilaian manajer itu dilokasi daripada terhadap persepsi manajer tentang kinerja karyawan dinegara sendiri yang jauh
- Jika manajer kantor pusat melakukan penilaian tertulis secara aktual,mintalah ia untuk menggunakan saran dari mantan ekspatriat yang pernah di lokasi luar negeri yang sama.
Perusahaan yang membuka cabang di luar negeri akan
menemukan perbedaan yang mencolok dalam praktik hubungan pekerja antar negara
dan daerah di dunia. Hal ini penting mengingat serikat pekerja sebagai sebuah
bagian dari orang orang yang mendapat upah dan gaji.
Masalah
hubungan kerja diberbagai negara dipengaruhi oleh:
- Sentralisasi
- Struktur serikat pekerja
- Organisasi pengusaha
- Pengakuan serikat pekerja
- Keamananserikat pekerja
- Isi dan lingkup kesepakatan
- Penanganan keluhan
- Pemogokan
- Partisipasi pekerja
Terorisme,Keamanan dan SDM Global
Meningkatkan ancaman terorisme mempengaruhi
kegiatan SDM domestik dan luar negeri. Secara domestik, misalnya bukti anekdot
menyarankan bahwa hukum dan prosedu federal antiteroris yang baru mempengaruhi
kemampuan pengusaha mengimpor dan mengekspor tenaga kerja.
Para pengusaha juga menghadapi resistenti yang
lebih besar dari pada ekspatriat prospektif. Lebih banyak lagi yang menolak
untuk menerima pengiriman ke luar negeri dan membawa keluarga ke luar negeri,
dan mereka menolak ini menuntut kompensasi yang lebih besar. Dan untuk para
karyawan serta fasilitas mereka di luar negeri,pengusaha harus menetapkan
rencana-rencana keamanan yang lebih komprehensif,termasuk misalnya, rencana
evakuasi untuk keamanan karyawan,jika hal itu menjadi sesuatu yang penting.
Melakukan Ukuran Perlindungan Para pengusaha
melakukannya dalam beragam cara. Salah satunya dengan Tim Krisis. Banyak pengusaha
memang butuh pelayanan dari tim krisis seperti ini, misalnya ketika mereka
menerima peringatan bahwa elemen kriminal telah menculik atau menyandera salah
satu dari ekspatriat mereka, atau mengancam seseorang dengan sesuatu yang
membahayakan kecuali jika tuntutan dibayarkan.
Melakukan Ukuran Perlindungan :pengusaha
melakukannya dalam beragam cara. Cara menggendalikan dengan Tim Krisis, banyak
pengusaha memang butuh pelayanan dari tim krisis. Lalu mereka dapat meminta
bantuan tim manajemen krisis ini, misalnya
ketika mereka menerima peringatan bahwa elemen kriminal telah menculik atau
menyandera salah satu ekspariat mereka, atau mengancam seseorang dengan sesuatu
yang membahayakan kecuali jika tuntutan dibayarkan.
Asuransi Penculikan dan Uang Tebusan (Kidnapping
and Ransomi/ K& R)Memperkerjakan tim krisis dan membayar uang tebusan bisa
sangat mahal bagi semua perusahaan kecuali perusahaan besar, jadi sebagian
besar pengusaha dengan banyak karyawannya di luar negeri membeli asuransi
penculikan dan uang tebusan. Satu atau dari beberapa kejadian dapat menyebabkan
pembayaran dibawah kebijakan seperti ini. Salah satu yang jelas adalah
ancaman(perlakuan yang membahayakan jasmani) dan penyanderaan(menahan karyawan
tanpa tuntutan uang tebusan). Kejadian yang menyebabkan pembayaran lainyya
termasuk ancaman untuk proprti atau produk kecuali pengusaha membayar jumlah
tertentu.
Asuransi itu sendiri umumnya mencangkup beberapa
biaya yang berkaitan dengan penculikan,pemaksaan yang bertentangan dengan
hukum,atau upaya-upaya ancaman.
Menjaga para pelaku bisnis dari kejahatan dalam
perjalan mereka adalah kekhususannya,tapi saran disini termasuk:
- Memberikan pelatihan umum kepada ekspatriat tentang perjalan, hidup diluar negeri ,dan tempat yang akan meeka tuju,sehingga mereka lebih terorientasi saat tiba disana.
- Beritahukan mereka agar tidak menarik perhatian bahwa mereka adalah orang asing
- Mintalah para pelancong untuk tiba dibandara sedekat mungkin dengan waktu keberangkatan dan menunggu diarea yang jauh dari arus jalan utama dimana mereka tidak dapat diamati dengan mudah.
- Perlengkapi mobil dan rumah ekspatriat dengan sistem keamanan yang memadai
- Beri tahukan karyawan untuk tidak membuat rutinitas waktu kedatangan dan keberangkatan mereka dan juga mengambil rute perjalanan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari pekerjaan
- Berikan karyawan tentang kabar mengenai permasalahan kejahatan lainnya dengan secara teratur memeriksa , semisal, lembar informasi layanan saran perjalanan dan konduler Departemen Luar Negeri. Situs ini memberikan informasi terbaru tentang kemungkinan ancaman dihampir setiap negara di dunia.
- Sarankan karyawan agar tetap terpecaya diri sepanjang waktu: bahasa tubuh dapat menarik perhatian pelaku kejahatan,dan orang-orang yang sering terlihat seperti korban kejahatan.
Comments
Post a Comment